8.Rintik hujan

10 3 0
                                    

Kring...kring...kring...

"Hallo"

"Hai Zap salam dari sang pengagum"

"Rashel?"

"Bukan,tapi nenek sihir..."

"Lo tau no telepon rumah gue dari siapa?kan waktu itu gue lupa ngasih..."

"Apasih yang nenek sihir gak tau"

"Dari Si Vino?"

"Aku tunggu jam 4 sore dicafe depan sekolah"

"Eh tapi..." tut...tut...tut"yah...dimatiin"

Zaprans masih berada dalam dilema antara cinta dan kegelisahan,ketakutan terbesarnya adalah saat Ia mencintai seseorang.Ia sangat takut jika suatu saat nanti mencintai Rashel,tetapi tidak bisa memilikinya.Zaprans memiliki suatu alasan untuk semua itu.

"Zaprans!hei...akhirnya dateng juga."

"Kenapa harus disini,udah mau hujan"

"Emang kenapa?phobia hujan juga?"

"Nggak,nanti kan baju gue basah,ntar ribet...ayo pindah tempat"

"Gak,ashel mau disini"

"Ya udah iya,tapi cuma sekali ya...lo bisa ngatur ngatur gue"

Mulai turun rintik rintik hujan yang semakin lama semakin deras dan Rashel keluar dari cafe out dor menuju taman,berlarian seperti anak kecil,melompat lompat seperti katak yang kegirangan dikala hujan turun.Zaprans pun mulai berlari mendekati Rashel dan menariknya untuk segera pulang.Tetapi Rashel malah memegang tangan Zaprans dan melompat lompat.

"Shel!lo gila ya?ini hujan...ntar lo sakit shel!"

"Hujan itu air...paling juga flu"

"Kalo lo demam gimana?"

"Ciee...perhatian sama Ashel,udah ayo...main hujan hujanan dulu...Hujan...rintik rintik sendu antara kau dan aku...perjalanan dari hati ke hati...menumbuhkan rasa cinta..."

Zaprans hanya bisa melihat tingkah konyol yang dilakukan Rashel.Dan mulai menatap dengan suatu rasa,ya...rasa yang aneh,sesuatu hal yang aneh datang menghampiri hatinya.

"Cinta....cinta...I love Zaprans..."

Rashel berteriak seperti orang gila.Ya...memang kata orang cinta itu gila,tidak mengenal batasan.

"Shel!udah puas?ayo...ih...cepetan pulang!sekarang!"

"Apa?hah?gak kedengeran..."

"Dasar nenek sihir budeg!"

"Apa?budeg?gue bisa denger kok!"

Rashel mengejar Zaprans,karena tidak terima disebut budeg.Zaprans berlari sambil tertawa,karena melihat ekspresi Rashel yang menurutnya sangat lucu.

"Udah...udah...gue capek...nyerah deh..."

"Gue gak budeg,cuma pura pura gak denger aja..."

"Haha...iya gue tau"

Zaprans tidak pernah sebahagia itu.Hatinya yang dingin seperti es batu sepertinya mulai meleleh.Sore itu mereka habiskan berdua dengan bermain hujan.

"Zap,kenapa ya hujannya berhenti?"

"Hujan gak mau lama lama nyiram Gue..." sambil tertawa.

"Apaan sih,kita berdua lah...masa lo doang"

"Shel dah mau magrib,yo...pulang"

"Iya,mama gue juga nelfon nih...bye see you..."

"See you too"

ZAPRANSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang