6. problem

13 5 3
                                    

Reva sedang duduk di sebuah caffe setelah melakukan janji temu dengan seseorang, yaitu Edo
Tak lama orang yang dinantinya pun datang.

"Hai" sapa edo
"Gak usah basa basi! Gw gak punya banyak waktu!" ketus reva menanggapi sapaan edo. Edo pun langsung duduk lalu memanggil waiters dan memesan minuman
"Ok, lo mau ngomongin apa?" tanya edo
"Lo gk usah pura-pura bego do. Lo pasti tau kenapa gw ngajak lo ketemuan" jawab reva
"Hmmm ohh.. Itu. Gw kan udah jelasin sama dia kalo dia itu cuma temen gw. Dan hubungan gw gak lebih dari itu sama tu cewe" jelas edo "lagian kaka lo lebay amat sih, masalah sepele aja di besar besarin" lanjut nya

Plak!!

Suara tamparan menggema di sana menyebabkan semua mata tertuju ke arah mereka

"Lo bilang dia lebay? Gw tanya ya udah berapa kali lo main belakang ?!! Udah berapa kali lo ketangkep basah sama cwe lain?! Dan lo bilang kaka gw lebay karna masalah sepele!! Bajingan kayak lo emang gatau diri!!" teriak reva dengan emosi membara

Edo yang mendapat tamparan pun terpancing emosinya

"Heh anak kecil kayak lo tau apa!
Lagian ini urusan gw sama kaka lo bukan sama lo! Jadi lo gak usah sok ikut campur! Paham!" bentak edo tak kalah keras
Reva hanya tersenyum sinis

"Gw heran apa yang di liat kaka gw dari bajingn kayak lo! Dan gw peringatin sama lo!! Jangan pernah deketin kaka gw lagi!!!" ucap reva dengan setiap penekanan pada katanya dan telunjuk terarah pada edo. Setelah itu reva meninggalkan edo dan keluar dari caffe tersebut.

Reva ingin menyebrang sampai tiba tiba ada mobil sedan yang berhenti tepat di depannya, reva merasa tak asing dengan mobil ini

"Hei va! Ayo masuk gatha kecelakaan!" ucap pria dari dalam mobil
"Ehh! Reza? Lo serius?" tanya reva masih terpaku di tempat
"Iya dia sekarang ada di rumah sakit, makanya ayo naik" ajak reza
Tanpa babibubebo reva pun masuk dan reza langsung melajukan mobilnya memecah jalanan. Reza terus melaju sampai reva mulai merasa ada yang janggal

"Za..bukannya rumah sakit belok ke kiri yah?" tanya nya karna reza memilih jalan yang salah, namun tak ada jawaban darinya
"Zaa.. Kita mau kemana?" tanya reva namun tak juga mendapat jawaban dari reza
"Za!! Lo mau bawa gw kemana?!" tanya reva kini dengan nada tinggi
"Ssst lo bisa diem gk?" tanya reza lebih kepada perintah
"Za gw serius kita mau kemana, jangan bikin gw takut deh" ucap reva setenang mungkin namun tak ada jawaban dari reza sampai akhirnya mereka tiba di sebuah desa dan reza menepikan mobilnya di sebuah rumah yang kecil dan cukup jauh dari rumah warga yang lain, hal ini tentu membuat fikiran reva semakin tak karuan

"Za.. Kita ngapain di sini?" tanya reva saat reza membuka pintunya pertanda menyuruh nya keluar,namun tak ada jawaban dari reza
Tiba tiba reza menarik pergelangan tangan reva, reva menolak namun reza terus menariknya dengan keras sampai akhirnya mereka berada di dalam rumah dan reza mengunci pintu rumah tertakut

"Z-Za.. Kok lo ngunci pintunya sih?" tanya reva was was apa lagi penerangan di rumah itu sangatlah minim
"Za!lo mau apa?" tanya reva panik saat tiba tiba reza mendekati nya dengan seringai yang tak dapat diartikan. Reva terus mundur sampai akhirnya dia tak lagi dapat mundur katna terhalang dinding, yang membuat nya semakin takut

"Za..lo mau apa?" cicit reva pelan
"Hmm gw mau elo" jawab reva lalu menarik kedua tangan reva dan mengikatnya, lalu mendudukan reva pada sebuah kursi. Saat ingin mengikat reva, reva bangkit berniat kabur namun lengan nya di tarik oleh reza dan dia di hempaskan ke lantai reva pun meringis kesakitan. Reza pun mengikat kaki reva lali menggendong nya dan mengikat nya pada kursi

"Za!! Lo kenapa sih!! Lo bilang gatha kecelakaan tapi lo malah nyekap gw di sini. Salah gw apa?!" tanya reva bingung
"Hahaha.. Lo tanya salah lo apa? Lo gak salah sayang, yang salah adalah cowo brengsek kesayangan lo itu. Dia berani rebut lo dari gw, tapi sekarang gw akan ambil lagi apa yang seharus nya jadi milik gw. Lo akan jadi milik gw sebentar lagi" ucap reza dengan senyum sinis di bibirnya

"Maksud lo apa sih za? Gw gak ngerti sama jalan pikiran lo yang kelewat busuk itu!" teriak reva. Kini otaknya sedang bekerja keras berharap bisa keluar dari tempat konyol itu

RelationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang