Author's pov
"Berhenti ganggu gue!"Bentak Dylan, Pria yang sangat arogan. walau sebenarnya dia hanya kepada arogan kepada Evelyn.
"Aku?" Tanya Evelyn.
"Iya elo! Siapa lagi?!"
"Jadi duta Shampo lain? HAHAHAHA"
Muka Dylan memerah menahan kesal.
Evelyn tersenyum manis melihat Dylan yang kesal dengan tingkahnya.
"Aku ga ganggu kakak, aku cuman mau ngasih kotak makan ini. Salah?"
Dylan menatap Evelyn sinis "ya jelas salah lah. lo itu cuman cewek pembawa sial! Sadar diri dong!"
"Tapi Aku sayang Kakak! Sebelum bendera kuning berkibar, aku ga akan nyerah"Ujar Evelyn menarik tas Dylan paksa.
"Woi! Ngapain lo buka tas gue?! Mau maling ya lo?" Evelyn hanya tersenyum dan memasukan bekal Dylan ke dalam tas Dylan.
"Iya, aku mau maling. Maling hati kakak UHUYYY"Seru Evelyn heboh. Dylan rasanya ingin memukul Evelyn. Tapi sayang, Evelyn adalah perempuan. Pantang baginya memukul lawan jenis. Kecuali lawan jenisnya Transgender.
"Yaudah. Aku masuk kelas dulu ya, hari ini ada ulangan kimia. See you next time kak" Pamit Evelyn dan berjalan dengan penuh keceriaan menuju kelasnya yang berada di pojok koridor.
....
"Gila lu! Masa gue harus jadian sama si cewek pembawa sial itu"Gerutu Dylan kepada sahabatnya, Sean.
Varron yang mendengar adiknya di cap 'pembawa sial' memelototi Dylan.
Sedangkan Sean tersenyum miring "ya itu pun kalau lo berani. Tapi kalau lo tolak, ya..."
"Oke oke gue terima" potong Dylan kesal.
"Engga boleh!! Masa adek gue di jadiin bahan taruhan! Lu kira adek gue apaan!" Bentak Varron. Untung saja kantin sedang sepi. Ya sepi, karena sekarang belum bel istirahat. Mereka membolos.
"Calm down, Dude. Ayolah, cuman 30 hari. Buat seneng-seneng aja kita"Balas Dino santai.
"Iya cuman 30 hari kok Varr, tenang aja" timpal Doni.
Varron mengacak rambutnya geram.
"Yaudah-yaudah. 30 hari doang lho!"
Mereka pun ber-hi five.
.....
Dylan berjalan menuju kelas Evelyn dengan membawa sebuket bunga.
Dia melihat Evelyn sedang duduk seorang diri di kelas.Dylan memutuskan untuk berjalan menuju meja Evelyn.
Evelyn mengangkat kepalanya saat mendengar langkah kaki menuju mejanya.
"Kak Dylan"Gumam Evelyn bahagia.
Dylan sudah sampai di meja Evelyn dan menatap Evelyn teduh (Re:Pura-pura teduh)
"Will you be mine?"Ucap Dylan to the point.
Evelyn membulatkan kedua matanya "What? Kakak serius?"
Dylan menahan untuk tidak mengeluarkan tatapan sinis atau mendengus.
"Yes or not?"Tanya Dylan.
Evelyn mengangguk semangat "YES YES YES YES YES! AKU MAU! OH MY GOD!" Evelyn berdiri dan langsung memeluk Dylan.
Dylan hampir saja mendorong Evelyn dengan kasar, kalau tidak ingat bahwa dia sedang bersandiwara.
Dylan membalas pelukan Evelyn ragu.
'30 hari, cuman 30 hari Dylan. Lo pasti bisa!'
......
Di tunggu kritikan, Saran, dan votenya!
KAMU SEDANG MEMBACA
The Lost Love
Teen Fiction"As I realize Everything ... Love goes away without being aware of it" ...... Ini tentang Evelyn, gadis manis yang memiliki motto hidup "Pantang mundur sebelum Bendera kuning berkibar". Ini juga tentang Dylan, pria yang sangat membenci Evelyn yang...