Third~Masa Lalu

100 7 2
                                    

"Seindah-Indahnya masa lalu,itu hanyalah masa lalu...Dimana masa tersebut hanya bisa dikenang dan tak akan mungkin terulang dimasa sekarang ini"
.
.
.
     Masa lalu ku sangatlah suram . Mengapa?...Aku sering melanggar apa yang allah larangkan kepada hambanya bahkan aku selalu meninggalkan semua perintahnya....Yya salah satunya adalah berpacaran😌Namun,apakah aku salah berpacaran pada masa remaja ku ini?Bukankah kebanyakan remaja seperti itu? Saya kira begitu😔Namun pada akhirnya aku baru menyadari ternyata yang aku lakukan adalah salah...Kini aku menyesal bahkan sangat menyesal,Akuu telah menyia-nyiakan masa remaja ku yang seharusnya aku manfaatkan seperti memperdalam ilmu agamaku,Melakukan hal2 positif(Membantu/Menolong),Dan mengembangkan bakat serta prestasiku.
   

"Assalamu'alaikum,Sherina pulang" Sambil berjalan mendekati ayah dan mamanya.

"Waalaikum salam,Ee anak ayah yang cantik jelita mirip hello kitty udah pulang" cibir hendra sambil tertawa :D.membuat sherina kesal.

"Ayahhhhhh apaan sih" Ucapku dengan  memutar kedua bola mataku dengan jengah.

"btw,guys" susan menirukan bahasa jaman now:v.

"mama sok gaul ,sama aja dengan ayah prttttt" sherina mengeluarkan lidah sembari mengejek mamanya.

"yaudahh serius"  piss damai dari susan.

"Mama sama ayah udah daftarin kamu sekolah" dengan raut wajah serius.

"Yaudah bagus dong mah, Sherina harap bisa beradaptasi dengan sekolah baruku nanti" sambil duduk menghampiri kedua org tuanya.

Tapii sherina belum tau,dia akan di sekolahkan di mana,mamanya kurang yakin ingin menyekolahkan sherina di pesantren tersebut, takutnya sherina tidak setuju dengan ayah dan ibunya, Tapi ayahnya yang punya keinginan keras untuk merubah sherina menjadi lebih baik,karena ayahnya sadar dengan masa lalu sherina yg suram.

Hening sebentar.

"emangnya sherina nanti sekolah di mana mam?" sherina angkat bicara.

Mama dan ayah sherina saling memandang lalu mengisyaratkan salah satu dari mereka untuk memberi tahu sherina yg sebenarnya.

"kalian kok pada diem?" tanya sherina

"itu ,, anuuu...dii" hendra ragu.

"di pesantren yang tak jauh dari sini" jawab susan melemas

" aku gak mau" ketus sherina. Sambil memutar badannya seratus delapan puluh derajat.

"sherina,,dengerin ayah dulu sama mama" hendra yg mencoba menbujuk sherina.

"iya nak,dengerin dulu  Ini demi kebaikan kamu juga" lanjut susan.

"ini semua demi kamu sherina, Kamu  anak ayah dan mama satu satunya, Ayah sama mama mau kamu berubah lebih mandiri lagi,di siplin ,dan memperbaiki ahlaq mu nak,mama ayah pengen yg terbaik buat kamu,mungkin ayah sama mama terlalu terburu - buru dan gak minta persetujuan dari kamu. Sherina maukan ,anak ayah yg baik" Bujuk hendra lagi yg di angguki oleh susan,namun alhasil.sherina hanya diam dan menatap kosong kedepan.

"sherina maukan syg?" Ketus susan sembari mengelus puncak kepala sherina.

Detik selanjutnya,sherina melangkah menuju ke kamarnya, sherina hanya terdiam sambil menyusuri anak tangga.

Setibanya sherina di kamar,dia langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur big zise miliknya,masih dengan tatapan kosong tapi sherina seperti tengah memikirkan sesuatu yg berat,yah,,,,tentu saja soal pesantren ituu dulu dia hanya perempuan biasa yang tidak tau apa apa. Perilakunya masih belum baik,ucapannya juga tidak terkontroll.

Sherina menghela nafas kasar.

"mungkin ,mama sama ayah benar, ini sudah waktunya aku mandiri dan merubah diriku menjadi lebih baik" gumam sherina menarik senyum.

Setelah kejadian tadi,sherina hanya diam di kamar sembari memikirkan semuanya,memikirkan tentang perubahan yg akan terjadi nantinya,di tambah dengan sherina harus mandiri tanpa kedua orang tuanya. Sherina yang baru memasuki sekolah menengah atas, tidak sulit baginya untuk pekerjaan rumah,akan tetapi jauh dari orang tua rasanya tidak nyaman,namun nanti ada teman dan gurunya yg menggantikan posisi sekaligus peran orang tuanya.

"aku pasti nanti akan terbiasa"gumam sherina menyemangati dirinya:).

Sherina turun untuk makan malam bersama mama dan ayahnya di lantai dasar.

"baru aja mama mau manggil kamu sher"
Susan angkat bicara setelah susan melihat sherina menyusuri anak tangga.

Yang di balas dengan senyum sherina.

"mama masak kesukaan kamu loh sherina"
Sambil menuangkan sup di piring hendra.

Susan berinisiatif memasak makanan sesukaan sherina ,karena tak lama lagi sherina akan pindah ke pondok, tepatnya besok sherina sudah harus mempersiapkan sekolahnya.

"makasih mam" ucap sherina singkat.

Pada saat makan semuanya hanya diam,hening, tidak ada suara selain suara sendok dan piring yang beradu.

Sherina menyeruput jus jeruk miliknya.

"Mah Yyah! Sherina setuju dengan keputusan kalian" suara yang rendah tapi terdengar oleh orang tuanya.

Mama dan ayahnya saling memandang satu sama lain lalu tersenyum ria dengan ucapan sherina.

"yaudahh,besok kita belanja baju dan hijab yg banyak buat anak mama ,kan ayah?" Ujar susan senang.

"kalau soal belanja ,mama paling cepat" hendra memutar kedua bola  matanya dengan jengah.

"udahh mah,,,ayah. Sherina kekamar dluan yah"  Ucap sherina sambil bangkit dari meja makan

"yaudahh nak,tidur yang nyenyak, kalau dingin nanti biar mama yang kelonin" Susan tertawa lebar di ikuti oleh hendra.

"ihh apaan sih mah,sherina udah besar kali" Sherina tersenyum ria,tak lama kemudian sherina melangkahkan kakinya menuju kamarnya.

Susan dan hendra memandangi punggung sherina yg mulai menjauh tentu saja susan dan hendra sangat senang dengan penyetujuaan anaknya barusan.

Sesampainya sherina di kamarnya,ia membuka pintu dan beralih melangkahkan kakinya ke balkon kamarnya sembari mengedarkan pandangannya di kota surabaya ini.

Tiba tiba saja sherina mengingat sesuatu,tentang pertemuaannya dengan lelaki itu,sherina dengan tidak sadar menarik senyumnya memikirkan pemuda itu...tentu saja pemuda itu tinggi ,putihh,hidungnya udah kayak perosotan anak tk,kulitnya kuning langsatt ditambah dengan mata yang berwarna coklat dan muka khas arab,bagaimana sherina tidak terpesona?..sherina mencoba menggelengkan kepalanya untuk menepis pikirannya jauh jauh.
Setelah puas dengan keindahan kota surabaya ,sherina merebahkan tubuhnya di atas kasur big size miliknya yang empuk
dan akhirnya sherina tertidur lelap.

"Setiap perubahanmu untuk menjadi lebih baik, Yakin ada Allah yang menguatkan mu❣"

~Dyy_Ayy❤

Sebuah Perjalanan HijrahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang