[30] Troublemaker

1.4K 274 69
                                    

-AGATH-

KEDATANGAN seseorang dari masa lalu yang membuat hatinya remuk redam, tidak pernah ada dalam bayangan Levi sedikit pun.

Kenangan itu sudah ia kubur dari bertahun-tahun silam sedalam-dalamnya. Bahkan ia tidak pernah lagi menganggap orang itu pernah hadir dalam hidupnya, namun kenapa dia kembali lagi?

“Hai, I’m home.” seru orang itu dengan wajah berseri, namun malah memunculkan awan mendung secara tiba-tiba di wajah Levi.

Tania?

Mau apa lagi dia?

Levi tetap memasang wajah datarnya, “Mau apa kesini?”

“I miss you.” Tania menyunggingkan senyuman termanis yang ia punya. Senyuman yang Levi akui dulu sempat menjadi favoritnya, tapi kali ini membuatnya jijik.

You miss me, right?”

Tania baru saja datang dari Australia setelah menempuh pendidikan disana. Setelah, ia lulus, ia tidak langsung pulang ke Indonesia. Tania melanjutkan karirnya disana sebagai model.

Levi pernah berpacaran dengan gadis itu saat mereka masih duduk di bangku SMA selama dua tahun. Setelah lulus Tania memutuskan melanjutkan pendidikannya di luar negeri. Mereka sempat bertahan dengan hubungan jarak jauh hanya selama tiga bulan sebelum akhirnya memutuskan berpisah. Sebenarnya, Levi yang memutuskan secara sepihak. Tania melanggar komitmen mereka. Gadis itu bermain api dengan menjalin kasih dengan pria bule disana yang menurutnya lebih tampan dari Levi.

Tidak tanggung-tanggung. Perempuan itu menjalin kasih dengan tiga pria bule dalam waktu yang berdekatan. Dari mana Levi tahu itu semua? Kebetulan sekali Levi memiliki sepupu yang berkuliah di tempat yang sama dengan Tania. Ia mendapat kabar perselingkuhan Tania dari sepupunya itu.

Lalu, untuk apa gadis itu muncul kembali dihadapan Levi? Bukankah sudah jelas bahwa hubungan mereka telah berakhir dari enam tahun yang lalu?

Karena Levi hanya diam, Tania berpikir Levi mungkin masih terkejut dengan kedatangannya. Untuk itu, lelaki itu perlu disadarkan.

Tania tiba-tiba mengalungkan kedua tangannya di leher Levi lalu mencium pipi lelaki itu. Seketika, Levi membelalak dan menatap tajam gadis itu yang sudah berbuat seenaknya.

“Aku tau kamu selalu suka sama ciuman aku.” Goda Tania dengan kedipan manjanya.

Tanpa mereka sadari, Arina berdiri mematung sambil membelalakkan matanya. Ia melihat apa yang barusan Tania lakukan pada Levi.

Arina sebenarnya sudah sampai disana tidak lama setelah Tania tiba. Namun, ketika ia melihat sosok Tania berdiri di depan pintu rumah Levi, Arina mengurungkan niatnya untuk masuk. Entah kenapa ia malah bersembunyi di balik tembok samping pagar rumah.

Gadis itu melihat semua kejadian disana tanpa terkecuali. Saat Tania mengetuk pintu, Levi membuka pintu, bahkan saat Tania mencium pipi Levi dengan mesra. Bahkan kalimat perempuan itu terdengar jelas di telinga Arina.

Masih dengan keterkejutan, Arina membekap mulutnya sendiri. Ia membalikkan tubuhnya, takut melihat apa reaksi Levi selanjutnya. Tanpa berpikir panjang, Arina segera angkat kaki menjauh dari sana.

***

“Aku tau kamu selalu suka sama ciuman aku.”

Mata Levi menatap tajam Tania di depannya. Lelaki itu langsung mendorong tubuh Tania untuk menjauh, membuat gadis itu sedikit terhuyung ke belakang.

“Apa yang lo lakuin? Mau ngapain lagi lo kesini?” desis Levi tajam.

“Aku nggak disuruh masuk dulu? Aku mau ketemu mama kamu. Nih, aku bawa oleh-oleh buat dia.” Tania mengangkat sekantong goodie bag besar di tangannya. Tanpa aba-aba ia melangkah bermaksud memasuki rumah Levi. Namun, Levi langsung menahan tubuhnya.

A Girl and Three Hearts [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang