Waiting You - Jungkook

3.6K 120 5
                                    


Bukan hal baru bagiku untuk mengalami hal ini. Sepertinya, batal kencan memang sudah menjadi makanan tiap janjian.

Terlebih jika mendadak Jungkook sedang melakukan comeback.

Aku tersenyum masam saat melihat sebuah pesan singkat yang mampir di handphoneku.

Jungkook
Mian, sepertinya kita tak bisa kencan lagi minggu ini. Nanti aku akan kabari jika sudah tak sibuk.

You
Gwencanha. Aku juga belum bersiap. >.<

Aku menghela nafas dan menyandarkan tubuhku pada kursi. Sebisa mungkin aku bersabar. Aku tahu Jungkook seperti itu juga karena tuntutan pekerjaannya. Setidaknya aku harus bisa menerima. Bukankah dengan menerima Jungkook yang memang seorang idol sebagai kekasihnya berarti aku sudah siap mental jika harus mengalami hal seperti ini?

Segera aku keluar dari sebuah restoran yang memang sudah sering untuk dijadikan tempat pertemuan awal kencan.

Aku memang berbohong bahwa aku belum bersiap sama sekali. Cih, bahkan aku sudah selesai berdandan sebelum satu jam janjian ingin bertemu.

Kulangkahkan kakiku menuju halte. Terduduk diam dengan memandang sepatu flatshoes warna biru langit yang ku pakai.

Itu pemberian Jungkook.

Pemberian pertamanya saat mereka pertama kali pacaran.

×××

Aku melangkahkan kakiku di antara jajaran rak buku sekolah. Sepertinya menghabiskan waktu untuk membaca sebuah novel akan amat mengasyikkan daripada harus berdiam diri dalam kelas yang tengah tak ada pelajaran.

Pak Donghae tengah izin dan tak bisa mengajar hari ini.

Sudah pasti itu membuat semua murid bahagia tak ketulungan.

Aku memutuskan mengambil sebuah novel asal dan duduk di kursi paling pinggir yang dekat dengan jendela.

Perpustakaan ini terletak di lantai tiga. Otomatis jika duduk di dekat jendela Aku bisa melihat para murid yang tengah berlalu lalang di lapangan. Atau murid yang tengah melangsungkan pelajaran olahraga.

Aku tersenyum.

Melihat dari sini membuatku sedikit lebih bahagia. Aku memang sangat amat menyukai pemandangan seperti itu. Melihat kesibukan orang lain yang tengah melakukan aktivitas.

Sebuah pesan singkat menyadarkanku dari lamunan.

Jungkook
Sedang apa?

Aku tersenyum dan segera membalas.

You
Sedang membaca.

Jungkook
Ah, aku merindukanmu. Kau pasti sedang membaca di perpustakaan. Membaca sebuah novel tebal di kursi dekat jendela.

Aku terkekeh. Jungkook memang sangat mengetahuiku seperti Aku yang juga mengetahui semua kebiasaannya.

You
Nado. Cepatlah kembali bersekolah.

Jungkook
Eoh. Comebackku akan habis minggu ini. Dan kupastikan akan kembali kesekolah dan segera menemuimu.

You
Lakukanlah yang terbaik.
Aku akan menunggumu.

Jungkook
Aku mencintaimu. Terimakasih telah mengerti diriku dan mau menunggu.

You
Aku juga mencintaimu. Tak usah ber-terimakasih. Itu memang sudah tugasku.

×××

Seminggu berlalu...

Aku menghela nafas pelan saat melangkahkan kaki di koridor sekolah. Tangan terasa pegal-pegal sekarang.

Tadi Ibu Seulhee menyuruhku mengantar buku tugas kelas beserta tas yang Ia tinggalkan dikelas ke ruangannya. Alhasil tanganku terasa pegal.

Aku duduk di dekat lapangan dan memandang kearah orang yang tengah bermain futsal disana. Kakiku ku rentangkan dengan tangan yang terusku pijat.

Jungkook
Kau sedang pegal-pegal?

Aku mengerutkan keningku dan melihat kesekeliling. Tak menemukan siapapun.

You
Kau tahu darimana?
Wah Jungkook-ah, Apa kau seorang peramal?

Aku tersentak kaget saat merasa dingin di pipiku. Dan lebih terkejutnya lagi saat aku melihat pria di hadapanku sekarang.

"Pabo. Aku dari tadi di belakangmu. Ini susu pisang."

Jungkook duduk di sampingku dan menyodorkanku minuman.

Aku tersenyum dan segera mengambil minuman tersebut.

"Kenapa tak memberitahuku terlebih dahulu jika akan ke sekolah?"

"Sengaja. Aku ingin memberikan sebuah kejutan." Jungkook terkekeh pelan dan mengacak poniku.

"Ya!"

Aku melihat sekitar dan memastikan tak ada yang melihat.

"Sekarang tengah pelajaran, tak akan ada yang tahu aku sedang bersamamu."

Aku menghela nafas pelan, "Tetap saja. Aku takut ada yang melihat dan mengetahui hubungan kita."

Jungkook tersenyum dan memelukku dari samping. Tangannya mengelus rambutku pelan.

"Kau tahu? Aku malah ingin ada orang yang memergoki kita dan mengunggahnya ke internet."

Aku memukul lengannya pelan.

"Sudah pergi sana. Aku tak mau ada yang tahu hubungan kita."

"Apa kau tak senang dengan hubungan ini?" Jungkook menatapku sedih.

Aku menggeleng pelan, "Aku sangat senang bisa menjadi kekasihmu karena aku begitu mencintaimu. Hanya saja, aku tak mau karirmu berakhir hanya karena aku. Jadi pergilah, masuk ke kelasmu."

Jungkook tersenyum. Ia melambaikan tangan dan melangkah pergi. Namun tak lama Ia kembali kearahku dan mencium bibirku lembut.

Aku terkejut dan melihat kearahnya yang sudah berlari dengan kedua tangannya yang membentuk hati di atas kepala.

Aku menggeleng dan tersenyum bahagia.

×××

Hello. Cerita pertamaku. Harap kalian suka. Untuk pembuka saya mohon untuk tidak lupa menekan vote dan komen untuk cerita ini. ^^

BTS x YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang