Part 5

7 1 0
                                    

"Iyaa.. Ini gue, Dhea" ucap pria tersebut dengan senyuman yang begitu meneduhkan hati.

"Sumpah ini elo?" tanya Dhea tak percaya.

"Iya, dheaa.. Ini gue. Bobby. Bobby Pratama, yg tadi ngechat elo" Ucap Bobby dengan tatapan yang meyakinkan.

"Boleh gue cubit pipi lo?" Dhea masih tak percaya dan ingin membuktikannya debgan mencubit pipi Bobby.

"Boleh tapi jangan keras keras. Sakit"

Dengan perasaan ragu, Dhea membawa tangannya menyentuh pipi Bobby perlahan, dan mencubit nya.

"Aw.."

"Eh, sori. Sumpah gue belum percaya kalo ini elo, Bob" masih dengan tatapan tak percaya, Dhea mencubit cubit pipi Bobby.

"Udah, dhe. Sakit nih pipi gue" ucap Bobby sambil mencekal tangan Dhea.

"Dhe.. Ada tamu ya?" dari arah belakang Dhea muncullah Dicky yang penasaran mengapa Dhea lama sekali kalau hanya membukakan pintu.

Dhea pov

Ck, Dicky ngapain keluar. Ganggu aja.

"Gimana, Dhe. Mau jalan sama gue?" ya Tuhan.. Gue lupa. Eh, gue punya ide wkwkwk

"Maaf ya dic, gue udah janjian sama temen gue ini." wkwkwk untung ada Bobby.

"Hah?" duh ini juga si Bobby hah heh hah heh malahan. Iyain kenapa_-. Dengan sedikit kedipan mata, akhirnya Bobby paham maksud gue.

"Oh iya, Dhea udah ada janji sama gue. Sori ya bro" ucap Bobby sambil nepuk pundak gue

"Siapa, Dhe?" ih ni orang masih tanya ae.

"Temen gue, namanya Bobby. Bob kenalin, ini Dicky" gue ngenalin mereka berdua. Dan mereka salaman. "Masuk dulu yuk, Bob" ajak gue ke Bobby dan si Dicky masiih aja ngikut masuk, kenapa gak pulang aja sih_-.

Author pov

"Duduk dulu, Bob. Bentar gue buatin minum" ucap Dhea seraya berjalan ke arah dapur dsn dibalas anggukan oleh Bobby.

Setelah kembali dari dapur, Dhea memberi minum ke Bobby dan bertanya ke Dicky

"Eh, Dic, lo gak pulang?" Tanya Dhea dengan nada sedikit mengusir Dicky. :D

"Lo ngusir gue, dhe?" Balas dicky dengan wajah setengah cemberut.

"Enggak sih. Emang lo masih mau ngapain? Kan udah jelas-jelas gue mau jalan-jalan sama Bobby."

"Yaudah, gue pulang"ucap Dicky kesal karena diusir oleh Dhea.

"Hati-hati, Dic. Jangan lupa tutup pintu yaaa" pesan Dhea.

***

Setelah Dicky pulang, Dhea duduk di seberang Bobby dan suasana sedikit canggung karena ini pertemuan pertama mereka.

"Ekhem" Bobby berdehem untuk menghilangkan rasa canggung diantara mereka.

"Eh, Bob. Lu kesini sendiri?" Tanya Dhea

"Kesini? Kerumah lu? Atau ke Jawa nya?" Bobby balik bertanya karena pertanyaan Dhea yang kurang jelas

"Ke Jawanya"

"Oh, enggak sih. Bertiga kok"

"Sama siapa aja emang?"

"Bunda sama adek"

"Oh.."

"Iya.. Lo dirumah sama siapa, Dhe? Kok sepi sih"

"Sama adek, dia dikamar. Iya sepi, orang tua lagi jenguk nenek"

"Oh gitu.. Emm.. Dhe, jalan jalan yuk, daripada bengong dirumah" ajak Bobby

"Ayo aja sih, bentar gue bilang adek dulu"

"Oke"

Setelah Dhea menitip pesan kepada adiknya Jaga rumah ya dek, gue mau keluar, mereka -Dhea dan Bobby- berkeliling di daerah kota kelahiran Dhea. Didalam mobil, mereka bercerita tentang kegiatan masing-masing selama dikota mereka.

Setelah berkeliling tanpa tujuan, mereka akhirnya berhenti di sebuah taman. Dhea menanyakan beberapa pertanyaan agar suasanan tidak begitu canggung.

"Bob, kata lo kemaren sama temen. Tp kok sama keluarga?" Dhea bertanya sambil memakan es krim yang dibeli di kedai depan taman.

"Yaa rencana emang sama temen, tapi bunda mau ikut gitu katanya. Yaudah temen gue nyusul, trus gue sama bunda duluan."

***

Jangan lupa vomentnya yaa

Gue disini penulis baru, dan itu butuh komen" kalian😊

LOSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang