Prolog

35 5 0
                                    

"Yakinkanlah suatu hubungan tak akan berjalan dengan harmonis ketika kita tidak pernah saling peduli"

✨✨✨

Sejujurnya aku pernah menyesal karena kamu membuatku merasa kehilangan. Aku tau kalau kita saling mencintai tapi ego kita mengalahkan semua. Yang pada akhirnya kamu pergi dan menghilang. Tapi aku tau semuanya tak perlu disesalkan karena kejadian itu sudah berlalu. Marilah kita memulai hidup yang baru dengan lembaran yang baru. Selamat Tinggal.

*****

Hari ini matahari begitu terik menyinari Kota Jakarta. Dan hari ini adalah hari kelulusan di SMA 1 Jakarta. Semua siswa dan siswi duduk di aula sekolah untuk mendengarkan Kepala Sekolah menyampaikan pengumuman bahwa seluruh siswa SMA 1 Jakarta lulus 100%. Semuanya berteriak kegirangan karena mereka semua merasa lulus tapi tidak dengan Tasha yang murung memikirkan orang tuanya yang hendak berpisah.

Nama Tasha dipanggil oleh Kepala Sekolah bahwa dia mendapatkan Beasiswa Di Institut Teknologi Bandung (ITB)

"Dan selamat kepada Tasha, kamu mendapatkan beasiswa di ITB" Jelas bapak kepala sekolah, merasa bangga karena salah satu anak didiknya mendapatkan beasiswa di unversitas ternama di bandung

"Kamu jangan sampai melewatkan beasiswa ini ya Tasha" Kata beliau

"Iya pak, saya tidak akan melewatkan kesempatan ini. Terima kasih atas kepercayaan kepada saya pak" Ucap Tasha, tersenyum agak memaksa

"Baiklah.. berikan tepuk tangan kepada Tasha"

Suara tepuk tangan seluruh siswa bergema di aula sekolah. Semuanya merasa bangga, karena memang pantas Tasha mendapatkannya karena Tasha adalah siswa berprestasi di sekolah.

Banyak siswa yang memberikan selamat kepada Tasha, begitupun Mega sahabatnya dari mereka masih duduk dibangku SD

"Congrats Tasha!!. Aku bangga sama kamu, kamu gak boleh lewatin kesempatan ini. Dan aku juga bakal melanjutkan kuliah disana" Seru Mega, wajah mega sangat bahagia karena dia akan melanjutkan ke perguruan tinggi dengan sahabatnya lagi

"Aku juga seneng Mega, bisa satu universitas sama kamu lagi" kata Tasha

Sekolah sudah dibubarkan, semua siswa pulang ke rumah masing masing. Tasha pulang ke rumah berjalan kaki dengan Mega. Tapi sesampainya dirumah. Tasha melihat pemandang yang tak enak. Yaitu melihat ayah dan ibunya bertengkar, dan ibu sudah melampirkan surat cerai.

"Ayah sama ibu mau cerai?" Tanya Tasha, meneteskan air mata

"Udahlah Tasha kamu gak tau apa mending kamu diem, ayah kamu udah bangkrut karena selalu membuat uangnya untuk berfoya foya dengan wanita lain" jelas ibunya

"Au ah.. bertengkar aja sana sampai mati, cerai aja sana cerai. Bosen gue denger kalian bertengkar hiks hiks" ucap tasha, sambil menangis

Tasha benci dengan keadaannya seperti sekarang. Tasha hancur, kecewa dengan keluarganya. Dia juga ingin mempunyai keluarga yang harmonis seperti anak anak lainnya, Tasha juga butuh kasih sayang orang tuanya.

"Nih udah ada surat cerainya, tinggal ayah kamu tanda tangan aja" kata ibunya, sambil menunjukan surat cerainya kepada tasha

"Sumpah yaa!!!, Tasha kecewa sama kalian Tasha kecewa hiks hiks. Kenapa Tasha gak pernah diberi kebahagiaan, Kenapa Tasha harus lahir dikeluarga ini, Kenapa Tasha gak dilahirkan dikeluarga yang penuh kasih sayang. Kenapa KENAPA!!??? Hiks hiks"

"Tasha juga butuh kasih sayang dari kalian. Tasha butuh ituuu hiks" Tasha terisak isak tak mampu menahan tangisnya

"Udahlah Tasha kamu gak usah nangis sebentar lagi rumah ini bakal disita dan ibu gak mau hidup miskin sama kalian. Dan gak bakalan lagi kamu denger pertengkaran kita" kata ibu

"Baiklah.. sekarang supaya cepat ayah tanda tangan tuh surat cerai. Terus panggil orang yang mau nyita rumah ini. Supaya gak denger lagi pertengkaran kalian"

"Tasha benci sama kalian. BENCI!!" Teriaknya, sambil berlari ke kamarnya dengan isak tangis yang masih terdengar

✨✨✨

Suasana rumah Tasha di pagi hari ini sangat mencekam. Tak ada tanda tanda kebahagiaan, Tasha berjalan ke arah dapur dengan lemas. Entah mengapa tiba tiba Tasha mengamuk di dapur memecahkan semua gelas dan piring piring. Rio yang mendengar suara gaduh di dalam dapur langsung melihat keadaannya dan kaget ketika melihat adiknya memecahkan barang barang, Kalau saja Rio tidak bergerak cepat Tasha pasti sudah berlumuran darah karena hampir saja dia mengoreskan pecahan piring ke tangannya.

"Heii Tasha, lo kenapa sih kayak gini?" Tanya Rio, khawatir dengan kondisi adiknya

"Gue capek kayak gini, gak ada tujuan lo tau kan ayah sama ibu udah mau pisah" ujar Tasha, teriak teriak

"Iya gue tau, tapi lo gak boleh kayak gini. Hidup lo masih panjang, masih banyak yang sayang sama lo. Termasuk gue dan Elena juga sayang sama lo. Lo gak boleh nyerah ya, lo harus kuliah di ITB dengan beasiswa. Walaupun lo gak bisa bikin ayah sama ibu bangga, tapi gue? Lo harus buat gue bangga sama lo. Oke? Jangan nyerah ya:)" jelas rio, panjang lebar dan memeluk adiknya dengan hangat

"Iya yo. Gue juga sayang sama lo"

"Inget lo gak boleh buat gue khawatir sama lo oke?"

"Iyaiya"

Oke sekian terimakasih

TENTANG AKU, KAMU DAN HUJANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang