Ciihhhhh
Aku mulai muakk dengan semua kebohongan-kebohongan ini. Nyatanya aku hidup jauh dari kata berkecukupan bahkan dengan seribu kerja keras dan usaha itu pun bisa saja mimpi ini akan terus menjadi sekedar mimpi. Pahit,hina,jatuh dan terkucilkan semua itu selalu menghampiri setiap waktu. Jika ada tempat yang bisa disebut neraka dunia. Hidupku ini sangat layak dikatakan seperti itu.
Keluargaku adalah tempat dimana tawa adalah hall paling membahagiakan. Kami selalu menertawakan cobaan yang selalu datang menerpa. Ayahku adalah pedagang kecil dan ibuku adalah mantan karyawan pabrik yang kini hanya menjadi ibu Rumah tangga. Kekurangan itu bagian dari keseharian kami, cemoohan dan ejekan adalah bagian yang selalu mewarnai. Sejak kecil aku terbiasa dengan hal itu, maklum saja kami tidak memiliki uang yang cukup untuk membeli umpatan mereka, yyaaa kadang rasa frustasi mewarnai berharap ada perubahan pada kehidupan tapi nyatanya untuk menyambung hidup demi sesuap nasi pun kami berharap pada ayah yang Semoga cepat pulang hari ini,
yaaa mungkin terlihat berlebihan tapi memang seperti inilah kenyataanya. Aku hidup dilingkungan keras tempat dimana perbedaan kecil itu dibesar-besarkan. Hanya karna kami pendatang kami dikucilkan, pribumi bagaikan penguasa bebas menghina siapapun yang mereka inginkan, dimana sikap toleransi yang selalu diajarkan itu disekolah itu, Hanya karna perbedaan bahasa kami dihujat menjadi bahan tertawaan padahal kita masih berpijak disatu negara yang sama yaaa Indonesia.
Ditempat ini Semua dari kami memiliki nama yang berbeda-beda terserah mereka ingin menamai kami apa sesuai dengan hal-hal buruk yang tercermin pada diri kami menurut mereka, Jawir,lampung,bima,dusun apa saja terserah yang mereka inginkan. Disini orang tua kami tak ada harganya dicaci dimaki dilecehkan, kurang ajar.!!
tokoh masyarakat kebanyakan dari mereka munafik dan menyebalkan, mengutamakan mereka yang memiliki kepentingan, penjilat para penguasa, memihak pada mereka yang dekat bukan kepada mereka yang benar. Mereka hanya menyampaikan kebaikan-kebaikan tanpa pernah menyontohkan dalam keseharian. Dan entah apa yang berjejalan di kepala mereka, terkadang kami menonton dan menertawai atas tindakan-tindakan yang mereka perlihatkan, tokoh-tokoh masyarakat saling menghakimi satu sama lain berebut kepentingan menjilat para penguasa, belum lagi kasus-kasus perselingkuhan mereka dengan ibu yang anaknya menjadi murid di yayasan yang diketuai olehnya. Dan lain sebagainya sangat banyak sifat bobroknya mereka, tapi tak semua seperti yang aku bicarakan ada juga yang menurutku baik dan masih menjadi panutan masyarakat tapi kebanyakan dari mereka seperti itu.
Mungkin menurut kalian ini terkesan berlebihan, palsu atau apalah itu, nyatanya itu lahh sebagian kecil gambaran dari lingkungan ku saat ini, tempat aku dibesarkan. disini tempat dimana luka yang masih basah ditetesi air garam, perih,sakit,selalu ku alami
Sejak kecil aku selalu mendapat penghinaan entah sejak kapan itu semua dimulai. Tapi yang jelas cacian dan makian itu telah terlontar dilidah mereka sejak lama, dasar bodoh,miskin masa depan suram dan banyak hal lainnya. Begitupun dengan keluarga ku, ayahku acap kali selalu jadi bahan tertawaan orang-orang meski tak langsung kepadanya mereka melampiaskan kepadaku atau pun adik-adikku, namun semua itu ku rubah menjadi alasan diri ini harus berusaha lebih keras, mengubah semua itu menjadi tenaga dan semangat baru demi mereka keluarga kecil yang disepelekan ini.
Yaaa perjalanan ku baru saja dimulai.!!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
TAKE HERE TO THE MOON FOR ME
DiversosJika kalian tidak benar-benar siap. silahkan untuk tidak membaca tulisan ini.