Hujan telah mengguyur wilayah Ibukota Jakarta , walaupun banyak orang tak menyukai cara hujan turun , setidaknya dengan hujan Tania merasa takkesepian. ------------ Terasa sejuk pekarangan rumah Tania , bau tanah yang terasa menenangkan , melihat bunga mawar , melati , kamboja , tumbuh bermekaran dibelakang rumah Tania . Hari ini adalah pertemuan terakhir Tania dengan sahabatnya Pytaloka (loka) , karna Tania mendapat tugas diluar kota ( SOLO ) .
*tinnn .... tin.... tinnn...*
Dari depan rumah Tania terdengar suara klakson mobil , yang membuat bising seisi rumah . " siapa sihh ahh .. ganggu banget dehh , ehh tunggu aku kenal klakson ini .. ini Loka pasti!! " Tania mulai geram dengan suara bising klakson loka yang terus berbunyi , tapi untung saja rumah Tania jauh dari ramainya kota jadi takmasalah buat Loka untuk membunyikan klaksonnya sesuka hati ..
Tania membukakan pintu untuk sahabatnya ituu , sembari berpelukan mereka berdua bersantai ditaman bagian belakang rumah Tania .
" kaa .. ayodong ikut aku ke Solo , nanti kita disana liburan jugaa " Tania trs membujuk Loka agar mau ikut bersamanya ..
" maaf tann .. aku gk bisa , aku ada undangan buat pesta ulta teman akuu ." Loka mencoba menjelaskan kepada tania .
Tania pun merasa kecewa dengan sahabatnya itu , Tania mulai berfikir bagaimana cara membawa sahabatnya itu pergi bersamanya .
-----------------------------
" kaa .. ayoo ikut aku kedapur , biasa kitaa main tepung ."
Tanpa ada balasan sedikitpun dari loka , loka langsung melompat dari tempat duduknya tadi dan menari2 kegirangan .
---------------------
Tania memulai permainannya , dia melempar tepung hingga tepung berhamburan dimana2 .
Sampai pada akhirnya Pytaloka terjatuh karena terpleset oleh tepung , hingga Tania tidak sengaja menyenggol pisau yg diletakkan disebelahnya itu .
-----------------------
Pytaloka hanya meringis kesakitan . Tania tertawa keras .
"Maaf aku gk sengaja:v " .
Keesokan harinya Tania harus berangkat untuk pekerjaannya itu , kopernya hanya berisikan 4 baju dan 1 kantong kresek .
Sesampainya Tania ditmpat tujuan dia membuka kantong itu dan mulai berbicara sendiri ." maaf kaa.. aku harus membawa kepalamu bersamaku , karna aku merasa kesepian tanpa senyum dan tangisan yg kamu ciptakan ituu .. "
KAMU SEDANG MEMBACA
Blood party
TerrorAku memberanikan menatap mereka berdua ,, sunggung pemandangan yang mengerikan , mereka dalam kondisi tak ada kepala ...