PROLOGUE

76 31 34
                                    

Cerita ini hanyalah fiktif belaka, apabila ada kesamaan nama tokoh, tempat, dan isi cerita. Mungkin itu hanyalah suatu kebetulan. Cerita ini murni imajinasi penulis. Mohon maaf jika masih ada kesalahan dalam penulisan. Kritik dan saran silahkan di komentar.

--





Di ujung timur pertengahan abad ke-17 perkiraan tahun 1590. Dari awal kelahiran klan serigala dan Iblis mereka tidak pernah akur. Saling berperang dingin agar dapat menguasai dunia. Iblis yang memiliki rasa sombong yang kuat ini di namakan Erivor ia tidak lepas dari mahkota yang berdiri kokoh di kepalanya. Erivor begitu berkuasa dan sangat kuat namun ia memiliki kelemahan jika ingin bertahan hidup harus memakan jantung malaikat yang baru beranjak remaja. Jika tidak memakan hidupnya akan di segel di neraka, untuk melepaskan segel tersebut klan iblis harus mencari malaikat maut untuk membuka segelnya dengan batu healing yang mereka miliki. Batu tersebut hanya dapat di gunakan oleh para keturunan malaikat jika orang lain yang memegangnya batu sihir itu tidak dapat berfungsi.

Di dalam hutan yang lebat mereka berdua tidak punya waktu lagi untuk berlari dari kejaran Erivor sang manusia iblis. Manusia serigala itu terus berlari punggungnya di duduki oleh gadis berambut hitam lurus dan bola matanya berwarna biru terang. Gadis itu terus memeluk serigala supaya tidak terjatuh dari tempat yang ia duduki. Tiba-tiba cahaya hitam menutupi pandangan manusia serigala itu lalu melolong di atas bulan purnama. "Cepatlah muncul bulan purnama merah," batin serigala.

Angin malam menghembus sangat kencang sampai menusuk pori-pori kulit gadis tersebut, ia mengelus-elus lembut serigala itu. "Berhenti," perintahnya. "Mengapa kita berhenti, Lunara?" tanya serigala itu melalui batinnya. Gadis itu bisa berkomunikasi batin ke batin.

"Al ... aku akan menyerahkan jantung ini supaya hidupmu tidak dalam bahaya lagi," ucapnya. "Aku mohon jika aku bereinkarnasi carilah aku. Tolong lindungi aku seperti yang kamu lakukan sekarang," lanjutnya.

Serigala itu melolong keras yang artinya ia tidak setuju dengan perkataan Nara. "Jangan lakukan itu ku mohon ... " pintanya. "Sebentar lagi ritual bulan merah akan selesai. Ketika bulan merah muncul maka para iblis akan mati terbakar," sambungnya.

Tiba-tiba di atas langit muncul Erivor dengan seringai miring ia mengepak-ngepakan sayapnya di udara. "Aku menemukanmu," ucapnya.

Namun naas ketika Erivor mencoba menghampiri Nara, bulan merah sudah menunjukan dirinya yang membuat sekujur tubuh Erivor secara perlahan hampir terbakar.

Bguh ...

Erivor terjatuh. "Berikan jantung putri malaikat itu," ucap Erivor yang telungkup dengan menyeret badannya dengan paksa karena sudah kehabisan tenaga.

Mereka berdua sangat lengah dalam sekejap mata Erivor mengeluarkan tombak iblisnya lalu ia melemparkan ke arah dada sebelah kiri gadis tersebut. "Jika aku tidak bisa memakan jantungnya, maka lebih baik kamu ikut bersamaku ke neraka," murkanya dengan perlahan badannya menghilang menjadi puing-puing abu.

Darah yang tumpah akibat tusukan lalu hewan buas itu terus melolongkan suara yang sangat keras dan ia berubah menjadi manusia biasa. Mata merahnya sangat menyala amarahnya sudah di ujung kepala ia memeluk gadis tersebut matanya di banjiri air mata. "Maaf ... aku tidak bisa menjagamu ... " lirihnya sambil memeluk Nara yang sudah kehilangan nyawanya.


to be continue...



Halooo👋🏻👋🏻👋🏻
Gimana buat prolognya? Seru ngga sih? Kalo seru bakalan aku lanjut kalo ngga stop aja palingan wkwkwk

CHANGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang