Dunia Baru (2)

16 2 0
                                    

Ini adalah hari yang sangat Syifa nantikan. Hari dimana semua orang berkata bahwa masa ini adalah masa terindah, ya masa dimana seorang pelajar memakai seragam putih abu-abu. Masa SMA, masa terindah yang sulit dilupakan. Meskipun Syifa memilih untuk masuk SMK tapi baginya SMK akan jauh memiliki tantangan dan kenangan yang luar biasa lebih indah.

Syifa masuk di SMK bisnis dan management dimana notabene anak-anak yang masuk SMK bisnis dan management adalah perempuan. Dan jelas saja saat mulai hari pertama pengenalan sekolah, anak-anak yang datang adalah perempuan. Syifa hampir tidak melihat adanya kaum siswa laki-laki di sekolah ini. Kaum laki-laki terbanyak disini ada di posisi guru dan staff. Kemudian untuk kakak senior kelas 12, Syifa hitung kira-kira hanya ada 10 orang dan untuk kelas 11 sekitar 15 orang, Syifa dapat membedakannya lewat kaus OSIS yang warnanya dibedakan untuk angkatan kelas 12 berwarna biru muda dan untuk angkatan kelas 11 berwarna hijau army dan Syifa pun dapat menghitung jumlah siswa laki-laki sebab siswa laki-laki di sekolah ini mau tidak mau wajib mengikuti organisasi OSIS maka dari itu Syifa dapat menghitung ada berapa populasi kaum Adam di sekolah ini.

Nampaknya tidak akan terjadi zina mata yang berlebihan sebab populasi kaum Adam di sekolah ini pun hanya segelintir.

Mudah bagi Syifa untuk menemukan kawan di sekolah ini. Selain tidak canggung karena penghuninya kebanyakan kaum hawa juga kawan-kawan baru Syifa satu pemikiran dengan ia.

Pembagian kelas pun telah usai. Syifa memiliki telah memiliki dua teman yakni Sonya dan Lidya. Mereka sangat satu pemikiran tentang sekolah ini. Mulai dari penghuninya hingga seluruhnya.

-----------------------------------------------------------
Hari pertamanya masuk sekolah kali ini, Syifa hanya diantar saja oleh Ayahnya dan tidak dijemput pulang. Alasannya Syifa ingin pulang bersama kawan-kawan barunya. Karena arah pulang mereka satu arah meskipun Syifa lah yang terjauh. Saat mereka tengah berjalan menuju halte Syifa bingung karena dari seberang sana banyak sekali siswa laki-laki bahkan sepertinya sekolah itu penghuninya hanya kaum Adam. Saat Lidya menjelaskan barulah Syifa paham. "SMK itu yang di seberang itu SMK teknik, makanya kebanyakan siswa nya laki-laki. Dan kata mentor OSIS di pleton-ku kalo kebanyakan siswi di sekolah kita itu jadiannya sama anak anak SMK itu." jelas Lidya.
"Saling melengkapilah. Kita cewe semua mereka cowo semua, jadi jangan aneh kalo di halte ini akan banyak sekali cowo-cowo." tambah Sonya.
"Tapi kenapa yang nunggu bus disini cuma sedikit dari sekolah kita?" tanya Syifa.
"Sebenernya tuh pas aku survey kesini aku sempet tanya-tanya jalur transpot yang menuju sekolah kita. Dan jelas pihak PPDB kalo arah ke sekolah ini tuh ada 3 halte. Pertama halte ini, kedua halte depan minimarket seberang jalan setelah gapura sekolah dan yang ketiga aga jauh sih. Terus menurut hasil pemeriksaan pihak PPDB waktu itu tuh kebanyakan pendaftar orang-orang dekat jadi pasti mereka nunggu angkot di halte kedua dan orang-orang yang jauh kayak kita nih ya di halte ini nunggu bus. Pake angkot juga bisa sih cuma pasti bakalan lama banget sampenya karena pasti banyak ngetem." jawab Sonya dengan sangat jelas.
Akhirnya bus pun datang sontak semua orang dihalte masuk bersamaan. Saat datang bus sudah terlihat agak penuh, ditambah siswa-siswa dari SMK teknik yang banyak pula membuat bus semakin sesak. Alhasil Syifa, Lidya dan Sonya harus rela menahan rasa pegal dengan berdiri sepanjang jalan sebab tak ada lagi kursi kosong.

Lama tak ada satupun penumpang yang turun hingga kurang lebih 45 menit perjalanan barulah banyak penumpang yang turun termasuk Sonya dan Lidya karena rumah mereka lumayan berdekatan jadi mereka turun bersama di halte ini yang kemudian mereka lanjutkan perjalanannya dengan berjalan kaki. Memang di halte ini banyak penumpang yang turun tapi, penumpang yang turun adalah penumpang yang tidak kebagian tempat duduk alias penumpang yang berdiri. Alhasil tinggal-lah Syifa seorang yang berdiri meski sudah tak tahan dengan rasa pegal yang menjalar di kaki dan tangan yang memegang pegangan tapi Syifa terus menguatkan diri. Perjalanan masih jauh sekitar 1 jam lagi. Kuat Syifa kuat. Sugesti Syifa dalam hati. Karena sudah tak tahan lagi Syifa mudur dan bersandar di tiang tempat duduk khusus lansia. Karena tempat duduk khusus lansia dirancang ada tiang ditepiannya, maka Syifa pun menyandarkan tubuhnya di tiang tersebut agar rasa pegalnya sedikit terobati. Dan saat Syifa sedang bersandar, ada salah satu siswa dari SMK teknik yang memperhatikannya. Kemudian menawarkan kursinya untuk diduduki Syifa dan bergantian dia yang berdiri. Karena memang Syifa sudah tidak tahan lagi Syifa pun menerima nya. Saat Syifa baru saja duduk.
"Halte Siliwangi, halte Siliwangi." ucap sang kenek.
"Ada pak." siswa SMK teknik yang menawari Syifa duduk pun menjawab dan kemudian dengan cepat maju ke depan dan saat bus berhenti siswa itu langsung turun.
Syifa belum sempat berterimakasih kepada dia karena sudah mau memberikan tempat duduknya meski dia hanya kebagian berdiri tidak lama tapi tetap Syifa harus berterimakasih. Dalam hati Syifa berkata jika ia bertemu lagi dengan laki-laki tadi Syifa akan mengucapkan terimakasih.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Assalamualaikum readerssss👋😀

Gimana-gimana kabarnya udah kenyang liburannya? Heheh😂

Aku disini ga liburan kemana-mana loh, ga ada gitu yang mau ngajak aku liburan😞😂

Semoga setiap part dari cerita ini membuat kalian terhibur ya:'
Hanya satu harapan aku, dengan kalian baca kisah ini kalian bisa terhibur dan mood kalian baik lagi ya😂 siapa tau aja gitu aku jadi moodboster nya kalian hahahah😂

Kalo udah jadi moodboster pasti bakalan comment dan kasih⭐ heheheh😌

Jangan lupa ya vote and comment❤

Syukron❤

Happy reading guysss big love❤

Semata WayangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang