Ketika Si Haram Menyapa

7 2 2
                                    

"Syifa, Merry, Tyas, Zayana dan Sonya kalian satu kelompok. Semuanya sudah Bapak sebutkan satu-persatu, apa ada nama yang belum tersebut?"

"Tidak pak."

"Baiklah. Disini Bapak hanya menyebutkan saja nama-nama kalian yang akan menjadi kawan terdekat kalian selama 3 bulan menjalani masa Prakerin. Bapak harap kalian bisa lebih mengenal kawan kalian lebih dekat lagi, jangan selalu ingin bersama-sama dengan kawan lama atau kawan kalian yang sudah dekat dari dulu saja, cobalah kalian kenal dan dekati kawan kalian yang lain, kawan yang baru. Bapak harap semoga setelah ini kalian bisa lebih mengenal kawan-kawan kalian yang lain ya."

"Baik pak."

"Untuk nama pembimbing dan penempatan tempat Prakerin nanti kalian bisa lihat di mading jurusan masing-masing. Sekian dari Bapak. Assalamualikum."

"Waalaikumsallam, terimakasih pak."

Ruang kelas seketika ribut setelah mendapat pemberitahuan nama-nama kelompok Prakerin-nya. Syifa yang duduk bersama Sonya pun langsung berpelukan karena mereka satu kelompok. Karena Lidya berbeda jurusan dengan Syifa dan Sonya maka sudah dapat dipastikan bahwa mereka tidak satu kantor Prakerin.

Tapi sisi lain Syifa dan Sonya sedikit canggung dengan kawan satu kelompoknya. Ya, mereka adalah Merry, Zayana dan Tyas.

"Tapi Syif aku merasa kurang klop gitu loh ah sama temen satu kelompok kita." Ucap Sonya.

"Hm, habis apa mau dikata? Kita kan ga bisa nolak." Jawab Syifa sembari merapikan jilbabnya.

"Mereka kan anak yang dipandang hits, mereka juga anak yang terkenal di sekolah kita. Belum lagi gosip-gosip tentang cara pergaulan mereka, aduh ampun Ya Rabb lindungilah kami." Kata Sonya sambil menutup wajahnya dengan buku.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Hari ini adalah hari pertama Syifa, Sonya, Merry, Zayana dan Tyas melaksanakan kegiatan Prakerin, untuk hari pertamanya semua berjalan baik-baik saja. Syifa dan Sonya pun bisa akrab dan dekat dengan Merry, Tyas dan Zayana.

Tapi saat jam pulang Prakerin ada sesuatu hal yang membuat Syifa dan Sonya tercengang.
"Coba deh liat apaan tuh?"
"Apaannya apaan?"
"Liat dong Syif tuh, mereka lagi jual beli apa coba kok aneh pake dipojokan bisik-bisik pula."
"Eh iya ya beneran apaan ya."
"Samperin yuk!"
"Hush, mau tau aja urusan orang lain. Udah udah kita fokus pulang aja, biar itu jadi urusan mereka."
"Tapi Syif.."
Syifa pun menarik tangan Sonya. Tapi, ada teriakan terdengar memanggil dan rasanya itu suara Tyas. "Syifa Sonya sini."

"Syif gimana dong di panggil tuh."
"Yaudah kita samperin aja, tapi kalo ada apa-apa kita jangan mau ya."
"Mendadak negatif thinking nih aku Syif."
"Bismillah aja."
Syifa dan Sonya pun datang menghampiri mereka.

"Udah mau pulang aja nih kalian? Ikutlah dulu sama kita-kita nih mumpung baru jam setengah 4, ayo!" ucap Merry.
"Oh, hm.., aduh emangnya ada apa ya Mer?" tanya Sonya.
"Kita hangout dulu lah ga kayak biasanya kan kita pulang jam setengah 4, coba deh kalo kita sekolah kita pulang jam 5 kan udah ke-sorean tuh, mumpung sekarang Prakerin dan jam setengah 4 kita udah keluar, ayo lah kita pergi-pergi dulu." jelas Merry.
"Oh gitu ta..." tak sempat melanjutkan perkataan Syifa dan Sonya sudah ditarik untuk ikut pergi dengan mereka.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Tibalah Syifa dan Sonya dengan rasa keterpaksaan di sebuah mall bersama Merry, Tyas dan Zayana. Disana mereka menghabiskan waktu dengan bermain game di sebuah kawasan tempat bermain.

"Kalian laper ga sih? Aku laper deh, makan yuk!" ucap Zayana tiba-tiba.
"Boleh, ayo!" balas Sonya.

Pergilah mereka ke sebuah foodcourt di mall tersebut. Mereka pun makan dengan lahap disertai obrolan disepanjang proses menghabiskan makanannya.

"Za, nih barang lu. Menuh-menuhin isi tas gua aja." ucap Tyas pada Zayana yang memecahkan keheningan sesaat. Tyas pun menyodorkan sebuah plastik berisi beberapa butir obat.
Dengan cepat tangan Zayana menangkap barang yang disodorkan Tyas agar Syifa dan Sonya tidak melihatnya. Tapi apalah daya Sonya sudah melihat barang milik Zayana tersebut.

"Kamu sakit Za? Sakit apa? Harusnya kamu ga perlu masuk kalo kamu sakit." kata Sonya.
"Ah hm, engga kok siapa yang sakit? Hahahah engga kok aku sehat sehat aja hehehe." balas Zayana dengan sedikit gugup.
"Beneran Za? Besok gausah masuk deh, kamu mending istirahat aja." ucap Sonya khawatir.
"Hm, gini gini deh daripada Sonya bingung Zayana sakit apa mending aku jelasin deh. Gini loh ya, hmm.., gimana ya?! Gini loh Nya itu tuh bukan obat biar sehat, bukan obat buat sakit. Paham?" ucap Merry menjelaskan.
"Bukan obat buat sakit? Lah terus obat apaan dong?" tanya Sonya penasaran.
Dalam hati Syifa berkata "kenapa aku jadi negatif thinking ya? Ah, astagfirullah bukan bukan itu bukan, sadar Syif sadar jangan suudzon."
"Yaelah, Nya masa sih gatau. Itu tuh nar...." belum habis Tyas bicara Zayana dan Merry sudah menutup mulutnya dengan tangan mereka.
"Ih apa-apaan sih kalian?!" sinis Tyas.
"Lu paham ga gimana situasi kalo si Sonya sama si Syifa tau kita make?" bisik Zayana dengan nada tersulut emosi.
"Ya, kita ajak aja mereka pasti mau." ucap Tyas dengan mudahnya yang seketika membungkam mulut Zayana dan Merry.
"Nih, kalo kalian penasaran mau coba." sodor Tyas pada Syifa dan Sonya yang sontak membuat pikiran negatif Syifa memang benar adanya.
Tanpa memberitahu apa yang ada dipikirannya, Syifa dan Sonya kompak menjawab tidak.

Astagfirullah, Syifa dan Sonya tidak percaya ternyata kabar dan gosip yang beredar tentang pergaulan tiga sahabat ini benar-benar nyata adanya. Syukur, dengan keteguhan iman Syifa dan Sonya tidak tergoda ikut masuk ke dalam dunia kelam saat si haram menyapa mereka.
-----------------------------------------------------------
Assalamualaikum, hallaw readers😀

Mohon maaf atas ketidaknyamanan selama ini, mohon maaf aku pamit mendadak(?)😢

Maaf udah buat kalian menunggu sangat lama update dari "Semata Wayang", karena aku bener-bener break dan bingung harus lanjut atau engga.

Dan setelah pergolakan batin selama setahun lebih ini, akhirnya aku memutuskan untuk kembali ke dunia wattpad(":

Doakan aku ya supaya bisa terus update secara rutin dan bisa memuaskan kalian semua para readers tercintaku💕

Jangan lupa vote dan comment, aku rindu dukungan dari kalian, dukungan kalian bisa membangkitkanku(":

Syukron💙!

20/08/19

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 20, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Semata WayangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang