Kemudian ketika sampai di sekolah Agnes langsung memanggil teman-teman untuk mempermalukan aku di depan orang banyak .“ teman-teman ada pengumumanan neh..” teriak agnes.
Mereka semua langsung menatap agnes dan aku pun begitu.
“ dengerin neh ye pada.. kalau semua disini suka bakmi. Yang mau beli bakmi enak dan yang biasa gua makan sama teman-teman bisa pesan ke gua. Bakminya enak loh. Kalau kalian mau.. order di gue aja. Cuma 10.000 semangkok..lumayan itung-itung bantu ibu itu, kasihan pincang dan anaknya juga kayaknya butuh biaya buat sekolah…”
Sepertinya anak-anak sangat tertarik dengan bakmi itu. Guru sekolah masuk. Agnes pun duduk dengan senyum-senyum puas menatapku. Saat istirahat sekolah tiba-tiba ia mendekatiku.
“ ngel, neh pesanan bakmi.. kasih ke nyokap loe..”
“ apa-apaan sih loe..”
Mereka saling menatap dan tiba-tiba tertawa sambil meledekku.
“ kok loe pura-pura bego gitu sih, bukannya ibu pincang yang jualan bakmi itu nyokap loe. Tadi pagi dia cerita ke kita-kita kok. Malah minta bantuan promoin bakmi dia.. kita-kita kan baik. Akhirnya bakmi nyokap loe gua promosiin dan pesanan banyak.. nek kasih ke nyokap loe. Niat baik kok ditolak..” kata agnes sambil memberikan kertas padaku.Aku mengambilnya dan merobek lalu melempar kepadanya.
“ loe gak usah cari gara-gara ya..berengsek” kata agnes dan kami pun berkelahi.
Setelah dipisahkan agnes berteriak-teriak menghinaku dengan wajahnya yang lebam begitu pula aku.
“ dasar loe orang miskin gak tau diuntung, uda bagus gua bantu jualarin bakmi emak loe.. sekali miskin tetap miskin!!”
Aku pulang dengan perasaan marah. Mengapa ibu tega melakukan ini dan mempermalukan aku. Saat itu aku menangis dirumah. Ibu sedang berdagang.Keesokan harinya Ibunya memangil “Angel..Angel.. kamu gak sekolah nak?” tanya ibu lia dari kejauhan. aku seolah tak mendengar seruan ibunya, dia benar benar kecewa dengan kejadian semalam. aku memutuskan untuk tidak keluar kamar hari ini, lia memang memiliki kamar yang istimewa. sebuah kamar yang dihiasi cat berwarna pink itu benar benar memberikan kesan pemiliknya seorang perempuan yang rapi dan bersih, setiap barang yang ada di kamarnya ditata dengan rapi dan membuat setiap orang yang ada di sana akan betah berlama-lama. Walaupun ibunya telah memanggilnya berkali kali aku tetap tak peduli.
“Benar-benar cowok brengsek” bentak angel . Aku tak menyangka bahwa ryan akan mengkhinatinya, sejak aku megetahui bagaimana pengkhianatan ryan terhadapnya, aku memutuskan untuk berhenti menjalin hubungan lagi dan pastinya juga bukan hal yang mudah bagiku untuk menemukan seseorang yang cocok .
“Ibu, sarapan buat angel mana bu?”teriak angel dari meja makan. aku memang tak peduli dengan kesibukan ibunya, semenjak hubungannya dengan ryan berakhir tragis aku sering murung dan tidak keluar kamar.
Keesokan harinya “Eh kemana aja lo kemaren, kok gak sekolah?” tangan lusi langsung menyerobot minuman yang dipegang angel.”Gak kok, gue cuman gak enak badan ajja”, sahabat kecil lia itu tahu bahwa sahabatanya dalam masalah yang cukup besar menurutnya, setiap masalah yang dialami oleh angel lusi selalu tahu, aku pun begitu setiap masalah yang dihadapinya biasanya ia selalu menceritakan pada lusi. “masuk kelas yuk”, lusi dan aku beranjak menuju kelas. Tiba tiba handphone yang ada di kantonku bergetar, dengan sangat hatiku mulai gugup berusaha mengeluarkan handphonenya dan membaca sms yang masuk.
“agel sehabis pulang sekolah langsung ke rumah sakit ya nak, ibu di rawat”, begitulah isi sms yang masuk. aku tidak begitu terkejut, menuruku ibu memang sering sakit sakitan meskipun ibu selalu bilang kalau ibu kurang istirahat. Selain itu aku memang tak terlalu dekat dengan ibun, ibu selalu sibuk dengan pekerjaannya terkadang tanpa disadari ibu telah melupakan pekerjaan mulianya sebagai seorang ibu yang mendidikku menjadi anak yang baik. Namun ibu sangat menyayangiku, beliau berusaha mati matian bekerja untuk memenuhi kebutuhanku.Dengan menjual bakmi sebagai andalan ibu untuk menafkahi ku.
Keesokan harinya Anggel ke rumah sakitt untuk menjenguk ibunya yang sedang sakit , berbaring dan penuh rasa kepedulian terhadap Anggel , akan tetapi Anggel masih saja marah dengan ibunya , karena kejadian kemarin ,karena kejadian ibulah yang membuat angel marah dan kesal terhadap ibunya ,tetapi lama kelamaan hati angel luluh dengan keadaan yg menimpah ibunya .
Hari-hari mulai berlalu dan angel pun sudah tidak marah lagi dengan ibunya ,semalaman dia membantu ibunya membuat bakmi untuk di jual besok pagi ,meskipun dengan rasa kesal angel masih membantu ibunya ,dan ibunya sangat senang melihat perubahan angel , meskipun perubahannya sangat minim , Angel membantu ibunya hingga ia tertidur dan bangun kesiangan karena kecapekan habis membantu ibunya semalam , kemuadian dipagi hari ibunya sudah siap untuk membuka dagangan bakminya , lalu ibu menyuruh angel untuk mengambilkan beberapa mangkok , karena ibunya lupa membawa mangkok sedangkan ibu sedang bersiap-siap memasak bakmi untuk pembeli pertamanya di pagi itu .
Ketika Angel berjalan mengantar mangkok ke pelanggan tiba-tiba ia terjatuh karena kakinya kesakitan. Pembeli itu mendekati ibu.
“ ibu kenapa kakinya gak di urut aja sih atau bawa ke dokter..”
“ gapapa, ini entar juga sembuh sendri.. “
Hari ini ibu pulang lebih pagi dari berdagang. Seorang pelanggan mendekat
“ kok pagi amet tutupnya, padahal saya mau makan?”
“ iya neh, anak saya ulang tahun.. saya mau ke pasar beli baju buat dia..”
Ibu sengaja menahan rasa sakit itu bukan karena ia tidak ingin pergi ke tukang urut untuk mengobatinya. Tapi ia memiliki alasan lain karena ia ingin memberikan aku hadiah, hadiah sebuah pakaian seragam sekolah baru untukku. Ia tampak puas dengan barang belajaan yang ia beli. Saat itu pulang dengan gembira dan tiba-tiba terkejut melihat wajahku yang lebam.
“ kamu kenapa bisa kayak gini? Kamu jatuh kenapa angel?”
“ ibu mau tau kenapa? Semua gara-gara ibu, buat apa ibu minta agnes untuk bantuin jualan bakmi di sekolah, ibu gak tau semua orang jadi tau aku anaknya tukang jual bakmi pincang itu!!”Tiba-tiba ibu menamparku dan itulah tamparan pertama dia dalam hidupku. Aku marah dan pergi dari rumah berlari diatas hujan lebat. Ibu menangis dan terduduk di kursi meja makan dengan wajah lesuh. Aku tidak tau harus berlari kemana dan tanpa arah. Aku hanya terduduk dan terdiam diantara hujan dan menangis. Merasa hidup ini tidak pernah adil, mengapa aku harus mengalami kemiskinan. Aku tertidur di halte bus. Dan saat aku bangun hujan telah hilang. Jam 11 malam saat itu.
Aku berjalan pulang dan tiba-tiba seorang tetangga memberitahu aku kalau ibu terjatuh dari tangga. Kini ibu sedang dirawat dirumah sakit. Aku terkejut dan langsung menuju rumah sakit. Melihat ibu dengan keadaan kakinya penuh bebat. Ia patah kaki karena terjatuh dari tangga.
“ kenapa ibu bisa sampai begini?” tanyaku.
“ ibu ingin turun dan cari kamu tiba-tiba ibu terjatuh dari tangga, ibu minta maaf sudah menampar kamu..”Aku terdiam dan berusaha melupakan masalah itu. Dokter kemudian memeriksanya dan ia berkata padaku ibu harus menginap beberapa hari.
“ kata dokter ibu gak boleh pulang dulu, ibu harus di rawat disini. “
“ tapi biaya rumah sakit mahal, kita mana mampu angel..”
“ mana aku tau.. siapa suruh ibu jadi begini. Angel mau pulang dulu. Ngantuk dan besok harus sekolah.”
Kataku kesal walaupun merasa kasihan terhadap ibu tapi harga diriku terlalu tinggi untuk menunjukan rasa peduliku pada ibu. Saat aku pulang tiba-tiba aku melihat, kue ulang tahun kecil dan baju seragam sekolah baru. Saat itulah aku sadar, ibu menyiapkan ulang tahunku hari ini. aku terlalu sibuk karena stres memikirkan masalah sekolah sampai tidak sadar.Seragam baru itu membuatku sedikit bisa pamer besok di sekolah. Ingin aku mengucapkan terima kasih pada ibu tapi sayang ia tidak ada rumah. Minimal besok, aku bisa katakan itu bila aku ingat!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Ibu, Aku Mencintaimu ...
Teen FictionKehidupan itu seperti roda yang berputar kadang kita berada di atas dan kadang kita mencapai titik terendah yaitu dimana kita harus mengalami keadaan di bawah dan kisah ini juga membuat kita menyadari pentingnya seorang Ibu, bahwa tidak ada seorang...