Apa mungkin?

30 1 1
                                    

"Faaaaaaa" teriak Randy dari bawah

Tidak ada jawaban

"Fafaaaaaaaaa!!!" Teriak Randy lebih keras

Tetapi sama tidak ada jawaban

"Kebo banget si tu bocah" gerutu Randy sambil naik tangga menuju kamar Alifa

"Faa?" Randy membuka knop pintu kamar Alifa pelan-pelan

Randy melihat Alifa yang sedang menutupi badannya rapat sekali dengan selimut

"Lo kenapa dek?" Khawatir Randy lalu Randy memegang kening Alifa "Masya Allah badan lo panas banget dek" Randy turun kebawah mengambil kompresan untuk Alifa

"Bi, siapin handuk kecil buat ngompres Alifa, badannya demam" tutur Randy kepada Bi Iyem

"Astaughfirullah, Dek Fafa demam mas?" Tanya Bi Iyem

"Iya Bi, sebentar saya telepon dokter dulu" jawab Randy

"Iya mas, Bibi siapin kompresan dulu"

Setelah Randy menelepon dokter dan kompresannya sudah disiapkan Bi Inem, Randy berjalan menuju kamar Alifa

"Dek, kompres dulu ya" ucap Randy sambil mendaratkan bokongnya ke kasur Alifa

"Bang? Kakak sama Mama Papa belum pulang ya?" Tanya Alifa lemah

"Belum dek, Kakak juga kan kuliah disana jadi ngga mungkin pulang cepet" lembut Randy sambil mengkompres kening Alifa dengan sayang

"Alifa kangen sama mereka" ucap Alifa menitihkan air mata

"Sabar ya dek, paling Mama sama Papa sebentar lagi pulang" Randy menenangkan Alifa

Tok tok

"Maaf mas, Bibi mau nganterin teh anget sama bubur buat Dek Alifa" ucap Bi Iyem sopan

"Silahkan Bi," jawab Randy "lo makan dulu ya dek biar cepet sembuh, dokter lagi perjalanan ke sini" sambung Randy lalu turun kebawah menunggu dokter pribadinya

"Dek Fa, makan yang banyak ya biar cepet sembuh" Bi Iyem mengelus rambut Alifa lembut

"Makasih ya Bi, Bibi selalu disini nemenin Alifa terus" jawab Alifa sambil memeluk Bi Inem

"Makan dulu ya dek, biar Bibi suapin"

Alifa hanya mengangguk

Setelah beberapa menit Bi Iyem menyuapi Alifa tiba-tiba hidung Alifa berdarah

"Astaughfirullah dek kamu mimisan" panik Bi Iyem "MAS RANDYY!!!!" teriak Bi Inem panik "MAS RANDYYYY!!!!!!!!" sambung Bi Inem menitihkan air mata

Setelah itu Alifa tergeletak tak berdaya

Bi Iyem lalu panik dan turun ke bawah "MAS RANDY!!!!"

"Ada apa Bi?" Panik Randy

"Dek Fafa mas! Dek Fafa mimisan!" Geger Bi Inem

"Mana Alifa?" Randy tambah Panik

"Dikamar mas" Bi Inem terisak

Lalu Randy berlali menuju kamar

"FAAAA!!!!!!!!!!!!! BANGUN DEK!!" Randy menggoyang-goyangkan badan Alifa "Bi cepet  suruh Pak Tritan nyiapin mobil!" Suruh Randy

"Iya mas" Bi Iyem langsung turun kebawah

"Kamu bertahan ya dek" Randy langsung menggendong tubuh Alifa dan berjalan menuruni tangga

Setelah di mobil Randy menelepon dokternya agar berbalik ke rumah sakit karena Alifa darurat

Love Is Bullshit #01(Proses)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang