Minerva

67 18 22
                                    

▪❇▪

Cahaya yang berada di tengah lingkaran perlahan melayang semakin tinggi. Lalu saat sudah berada di atas pepohonan, cahaya itu diam kembali. Semua orang menyaksikannya. Mereka melihat kumpulan cahaya seperti itu ada di mana-mana yang letaknya jauh dari tempat mereka. Cahaya-cahaya itu terpecah dan kembali menjadi hewan-hewan bercahaya. Semua hewan itu berubah ke warna cahaya asli mereka. Terbang melesat ke berbagai arah. Memenuhi langit hutan yang masih gelap. Seakan melihat aurora di kutub dengan berbagai warna, tapi ini memiliki bentuk hewan. Semua orang memandang langit. Terdiam takjub melihat pemandangan ini.

"Ehem-"

Seseorang berdeham meminta perhatian semua orang.

Sejak kapan orang itu berada di tengah-tengah mereka? Pertanyaan itu ada di setiap kepala orang.

"Tentu saja kalian tidak tahu, ini yang di namakan sihir, bodoh."

Martha membulatkan matanya. Ia terkejut bukan main. Dirinya di kejutkan oleh seseorang yang berbicara di dalam pikirannya. Disertai seorang perempuan yang turun dari langit dengan sayap di punggungnya. Perempuan itu berdiri di samping laki-laki tua yang berdeham tadi.

Apa mungkin ini,

Telepati? Batin Martha.

"Gadis pintar." Perempuan itu menatap dan tersenyum kepada Martha.

Perempuan itu membuka suara. "Namaku Eleanor Prabangkara. Kalian bisa memanggilku Igter Lea."

Prili terbelalak kaget. Apa dirinya mempunyai seorang kakak perempuan? Tidak hanya Prili yang terkejut, Martha dan keempat temannya memandang Prili dengan pandangan bingung.

"Tidak perlu berpikir bahwa Igter Lea termasuk keluarga salah satu dari kalian. Kalian akan menemukan banyak orang dengan nama belakang yang sama seperti nama belakang kalian masing-masing. Disini, nama belakang sama bukan berarti kalian sedarah, melainkan termasuk dalam clan yang sama." Pak tua itu menjelaskan panjang lebar.

"Oh aku lupa memperkenalkan diri, namaku Croft Anagata. Panggil saja Igter Croft. Maafkan aku, aku melupakan sesuatu lagi." Pak Croft itu terlihat menatap langit, lalu menjentikkan jarinya. Semua orang melihat ke atas. Langit yang tadinya malam, berubah menjadi pagi yang menyejukkan. Matahari merambat naik. Hanya dalam sekejap, semua itu terjadi. Semua yang melihatnya pun terkesima.

Benar-benar indah dan tidak masuk akal. Batin Martha.

"Selamat pagi dan selamat datang kembali di dunia dimensi abstrak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Selamat pagi dan selamat datang kembali di dunia dimensi abstrak. Aku tau nama itu terdengar konyol. Kalian seorang Accipiter. Orde Minerva adalah keluarga kalian."

Semua saling bertukar tatap. Tidak percaya apa yang di katakan pak tua tadi.

Minerva, ah kata yang tertulis di belakang surat. Batin Martha.

▪❇▪

a/n

Hewan-hewan bercahaya yang terbang di atas pepohonan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hewan-hewan bercahaya yang terbang di atas pepohonan.

Hewan-hewan bercahaya yang terbang di atas pepohonan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Eleanor Prabangkara.


▪❇▪

Btw panggilan ”igter” disini sama kayak panggilan professor/guru gitu. Maaf partnya pendek. Lowbat.
Vommentnya jangan lupa❤

Just read membunuhmu

24 Juni
10:32 p.m

Maybe (FV)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang