Empat

45 1 0
                                    

Pak Yudi meminta bantuan Bu Wati untuk mengawasi Arsya yang tadinya tidak membuat tugas yang diberikan oleh Pak Yudi.Arsya mendapat hukuman jalan jongkok di lapangan sebanyak 5 keliling oleh Pal Yudi. Arsya yang dihukum untuk berlari di lapangan, baru satu keliling ia duduk begitu saja di pinggir lapangan untuk melihat Vanya yang sedang dalam pelajaran olahraga.

"Arsya kenapa kamu duduk di pinggir lapangan, hukuman kamu belum selesai" teriak Bu Wati dari meja piket
Arsya tidak memperdulikan ucapan Bu Wati dan pandangannya masih tertuju pada Vanya.

"woyy geseran dikit, gue kan mau liatin Vanya bukan mau liatin lo" teriak Arsya

Kelas X-2 yang tadinya sedang melakukan pemanasan lamgsung berbalik arah dan memandangi Arsya yang duduk santai di pinggir lapangan.

"Vanya silahkan kamu temui dia, kalau sudah langsung ke sini lagi" ucap guru yang mengajar
Vanya mengangguk dan segera berjalan menuju Arsya.

"apaan sih sya, malu tau diteriakin kaya gitu" Vanya memasang wajah badmood nya

"yaudah besok-besok kalo nggak mau diteriakin namanya ntar aku teriakin sayang mau?" canda Arsya

Vanya menggeleng dan pergi menuju teman-temannya.

"tunggu ntar Van, gue hari ini ada latihan basket. Lo mau kan nemenin gue habis itu gue anterin pulang"

"nggak mau" ucap Vanya berbalik badan

"yaudah kalo nggak mau gue ajak yang lain aja"
"ide bagus tu sya" ucap Vanya yang langsung pergi begitu saja

Sekarang gantian Arsya yang di bikin bete karena Vanya. Arsya memilih untuk pergi ke kelasnya belum setengah perjalanan telinganya udah dijewer oleh Bu Wati.

"dari tadi ya, Ibu teriakin kamu malah pura-pura nggak denger. Tinggal 4 keliling aja susahnya minta ampun"

"yaudah iya bu saya jalan jongkok lagi, tapi lepasin dulu telinga saya"ucap Arsya

Arsya terpaksa jalan jongkok di lapangan lagi
Saat Arsya telah berkeliling lapangan dan keringatnya mengucur ada ide cemerlang yang muncul di pikiran Arsya.

Vanya yang sedang bermain bola basket saat itu melihat Arsya yang sedang mengelilingi lapangan sambil berjalan jongkok.

"tumben tuh si Arsya mau kaya gitu" bisik Arsyi dan merebut bola dari Vanya.

Saat Vanya melihat ke arah Arsya, tiba-tiba Arsya jatuh dan tak sadarkan diri.
"Arsya syi, Arsya" tunjuk Vanya
Vanya dan Arsyi berlari menuju Arsya.

Arsya segera dibawa ke UKS, sesampainya di UKS Arsya belum sadarkan diri juga. Setelah menunggu sekitar 5 menit Arsya membuka matanya sedikit dan melihat Arsyi yang sedang bermain ponsel miliknya.

"syi lo keluar aja deh, gue pengen berdua sama Vanya" bisik Arsya

"gilaa, ternyata lo nggak pingsan. Bikin repot aja sih"

"masa iya gue pingsan beneran, yaudah sana"

Arsyi bangkit dari tempat duduk dan pamit duluan ke Vanya bahwa Dave menunggunya.

"Van gue ke kelas duluan ya, Dave udah nungguin gue" pamit Arsyi

"iya bentar lagi aku nyusul ke kelas" jawab Vanya
Arsyi keluar dari UKs dan kini hanya tersisa Arsya dan Vanya di dalamnya.

"Van" Arsya pura - pura sadar dari pingsannya

"iya?"

"lo mau kan ntar nemenin gue latihan"

"nggak mau"

"ntar pulangnya kita jalan deh, beli ice cream coklat sekalian" tawar

Arsya dengan wajah memelas sambil mengangkat jari kelilingnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 22, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Meet You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang