2 - Berangkat

358 29 11
                                    

Febby pun keluar dari dalam asramanya menuju sebuah mobil yang terparkir di trotoar dekat halaman-—diikuti oleh Jhon yang tampak sedang membawa dua koper yang begitu berat.

"Apa sih... isi tas mu ini?" tanya Jhon kepada Febby yang begitu jalan dengan santai di depannya sembari meletakkan kacamata di atas kepala.

"Sepatu," jawab dengan spontan.

"Kau bercanda? Dua koper ini sepatu semua?" tanya Jhon.

"Ya gak lah, satunya hanya baju-baju ku kok."

"Halah... kita ke Bali hanya tiga minggu saja," sahut seorang cowok yang terdapat di belakang mobil yang nampak dia sedang merapikan bagasi belakang agar dapat cukup luas.

Tiba-tiba kaca mobil terbuka dan keluar seorang perempuan berambut pirang "Fashion itu jadi prioritas utama bagi para cewek," kata cewek itu yang tampak membantah perkataan Lucas.

"Ssstt... diam kau Rina!" sahut Lucas.

"Ha ha ha ha, bagiku itu kalian semua adalah prioritas dari hidup gue," jawabku sambil mengunci pintu asrama, "Gak ada kalian gue gak bisa hidup."

"Argh... alay kamu Sis," sahut Jhon sambil memasukan dua koper milik Febby ke dalam bagasi.

"Ba kopermu idh ku masukkan ya Sis" kata Lucas.

"Ok"

Aku pun masuk ke dalam mobil dan kami pun berangkat ke pelabuhan "Bali Im Coming...."

~oOo~

Beberapa dari kami pun menyuting perjalan kami, ada yang membuat boomorang, membuat snapchat, dan lain-lain lah.

Hingga akhirnya jam 13:00 mobil kami pun memasuki kawasan hutan, jalan raya ini begitu sempit dan sepi, tak ada satupun kendaraan yang melintas, hanya mobil kita saja.

Tak lama kemudian terdapat pertigaan menanti kita didepan sana, dengan segera Lucas memberhentikan mobilnya "Feb...ini ke kanan atau kiri?" tanya nya.

"Gak tau nih google mapnya eror," Jawab Feb.

"Gimana sih Feb, kamu kan jadi pemandu jalan," ketus Siska

"Noh lihat, eror kan? Disini gak ada sinyal," jawab Febby sambil menunjukan handphone nya kedepan mata Siska.

"Udah udah gak usah saling menyalahkan, mendingan tanya kakek tua itu saja," kata Jhon sambil menunjuk ke arah orang tua yang sedang berjalan dipinggiran, dengan cepat Lucas menancap gas dan segera berhenti di samping kakek tua.

"Permisi kek untuk jalan menuju Pantai yang katanya terkenal itu dimana ya?" tanya Lucas lewat kaca mobil yang sedang terbuka.

Kakek tua itu pun menoleh ke depan wajah Lucas dengan perlahan membuat hawa menjadi begitu mencekam.

"Hmm...kek?"

Kakek itu hanya terdiam dan kemudian mulai berbicara dengan suara yanng begitu serak "Ini tinggal lurus saja le...."

"Oh ok kek terima kasih."

"Berhati-hatilah," kata kakek tua itu tetapi Lucas terlalu terburu-buru menutup kaca mobil nya sehingga ia tak dapat mendengar perkataan terakhir yang kakek ucapkan.

Dengan cepat Lucas segera pergi ke arah yang ditunjuk oleh kakek tadi, meninggalkan kakek di belakang.

~oOo~

Tak perlu waktu lama, akhirnya mereka menemukan pantai yang mereka cari, mereka langsung bisa melihat hamparan pantai putih yang begitu indah dan dihiasi beberapa batu karang yang unik

"Anjjir...keren."

"Weleh mimpi gak ini?"

Itulah perkataan dari temen temen ku yang begitu norak, seperti baru saja melihat pantai hahaha.

________

Note:
Dari sinilah kengerian dan misterius mulai terjadi ya, semoga kalian tetep semangat menunggu updatenya, dibutuhkan vote dan comment untuk aku semamgat

Misterius: Deep Web [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang