Sixteen

18.4K 1.4K 80
                                    


.

.

.

💍💍

.

.

.

Seorang laki-laki berambut coklat duduk dengan tenang di sebuah kursi tunggu yang terdapat di Perusahaan ternama milik Uchiha. Ia duduk sembari membaca majalah yang di sediakan di atas meja karena menunggu seseorang.
Irishnya menangkap seorang gadis yang baru saja berjalan memasuki lobi. Dengan tersenyum tipis, ia bangkit dan mendekati Sakura.

"Sakura," panggil Utakata membuat Sakura menolehkan kepalanya.

"Utakata?" sahut Sakura seraya menaikkan alisnya bingung dengan keberadaan laki-laki dihadapannya, "Ada keperluan apa ke sini?" tanyanya melanjutkan.

"Bertemu denganmu," jawab Utakata sembari tersenyum tipis, "Bisa kita bicara berdua?" lanjutnya dengan menunjuk di tempat yang ia duduki sebelumnya.

Sakura tampak menimbang-nimbang tawaran Utakata. Pasalnya, ia sedang berada di Kantor sekarang. Ia takut Sasuke dan pegawai yang mengetahui statusnya akan berpikiran negatif padanya.

"Hanya sebentar," ucap Utakata tersenyum lembut kala mengetahui apa yang sedang di pikirkan gadis di depannya tersebut.

Sakura mengangguk sekali dan berjalan mengikuti Utakata menuju kursi tunggu. "Ada apa?" tanyanya setelah mendudukan diri. Ia sengaja membuat jarak agar tidak menimbulkan curiga, namun Utakata malah duduk tepat di sampingnya. Sakura merasa tidak enak jika harus bergeser. Akhirnya, ia diam dengan berbagai perasaan.

"Aku hanya ingin sedikit mengobrol denganmu sebelum pergi," jawab Utakata menatap Sakura dalam.

"Pergi? Lagi?" tanya Sakura seraya memiringkan kepalanya menatap laki-laki yang sudah ia anggap sebagai kakaknya.

"Hm," gumam Utakata seraya menganggukkan kepalanya dan tersenyum.
"Apa tidak apa-apa jika aku mengobrol denganmu?" tanyanya kala melihat gelagat Sakura yang sesekali menatap sekeliling.

Sakura tersenyum canggung menatap Utakata dan menggeleng pelan.

"Aku hanya ingin mengucapkan Selamat atas Pernikahanmu," ucap Utakata dengan nada datar, "Walau awalnya aku tidak percaya," lanjutnya tersenyum kecut menatap Sakura.

"Sekarang kehidupanmu sudah jauh berbeda," ucap Utakata dengan senyuman diwajahnya. "Tidak ada lagi gadis yang merengek padaku, bercerita tentang apapun padaku, menangis seperti anak kecil, memasakanku makanan, membangunkanku, menyemangatiku, mengajarkanku menggunakan dasi, menasehatiku, menjadikanku supirmu," sambung Utakata dengan tawa kecil kala menceritakan moment-moment indah bersama gadis di depannya sebelum ia pergi untuk mendirikan anak cabang perusahaannya dalam waktu sangat lama dan setelah ia kembali ke tanah kelahirannya. Hanya kecewa yang ia dapatkan.

Gadis yang ia cintai, gadis yang bisa membuatya tertawa dan selalu ada di pikiranya sudah menjadi milik orang lain.
Sakura ikut tersenyum kala mengingat moment yang ia lakukan bersama laki-laki di hadapannya.

Utakata dengan lembut mengusap surai merah muda favoritnya, "Jangan sungkan padaku," ucapnya lembut, "Jika suamimu menyakitimu, katakan padaku. Aku akan menjemputmu,"

SOLEMN PROMISE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang