FOUR

23 5 5
                                    

WARNING!!
TYPO BERTEBARAN DIMANA MANA
MAAF JIKA ADA, KARNA AKU BELUM SEMPAT EDIT
###
BUDAYAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA

...HAPPY READING...

Tring... tringg... triiingg....

Alarm yang sudah sejak daritadi merusak pendengaran siapapun yang mendengarnya justru berbanding terbalik dan tidak berpengaruh sama sekali pada gadis yang sedari tadi masih bergulat dengan mimpinya, dan berkakhir alarm yang mendiamkan dirinya sendiri. Dibawah pendingin ruangan dengan suhu yang cukup minim namun sedikit dihangatkan oleh sinar matahari yang mulai merebak masuk melalui celah jendela kamar yang kemudian cahaya itulah yang akhirnya membangun putri tidur dari alam bawah sadarnya untuk kembali kealam sadarnya.

"Eungh, Whoaaa.." Erang gadis itu cukup keras sebagai bentuk dari pelepasan kenyamanan dari tidurnya kemudian mengerjapkan matanya berkali kali ketika sinar matahari masuk menusuk wajahnya untuk memulihkan seluruh kesadarannya.

Gitta kemudian mengambil ponselnya yang sedari tadi tergeletak manis di atas nakas mejanya dan melirik jam yang tertera di handphonenya saat itu

06.07

Cukup untuk dirinya mempersiapkan segalanya sebelum melangkahkan dirinya kesekolah. Ia menatap pantulan dirinya sebentar dicermin dengan setelan pakaian terakhir kali digunakannya ketika berjalan dengan Rival sepupunya, lalu kemudian Gitta melangkahkan kakinya gontai, menyambar handuk pink favoritnya dan langsung ke kamar mandi guna membersihkan dirinya setelah kemarin dia ketiduran san lupa membersihkan dirinya.

Tak butuh waktu lama untuk Gitta mempersiapkan dirinya. Kini ia menatap pantulan dirinya di cermin dengan senyum kecil yang menghiasi wajahnya. Setelah selesai Gitta beranjak keluar kamar dan melangkahkan kakinya untuk sarapan dan akhirnya berangkat sekolah.

Bersamaan dengan itu, kakaknya Gio baru juga keluar kamar dengan setelan seragam sama dengan Gitta yang melekat manis ditubuh yang cukup untuk dibilang atletis di seusianya dan keduanya berjalan beriringan menuruni anak tangga.

Keberadaan kamar sang kakak yang berada tepat disebelah kamar Gitta yang membuat keduanya beriringan saat ini.

"Makan sini nak." Ucap Andien mamah Gitta ketika melihat keduanya berjalan kearah dimana orangtuanya berada.

Suasana sarapan pun selalu diisi sedikit candaan dan nasihat yang selalu dipaparkan kepada kedua anak mereka, Walaupun terkadang ayahnya tidak berada ditengah tengah mereka karna tuntutan kerjaan yang harus dikejarnya demi kebahagiaan keluarga kecilnya. Sungguh bentuk dari keluarga harmonis, bukan? yang tentunya diidamkan banyak keluarga.

🍉🍉🍉

"Kalian berangkatnya hati hati yah. Gio jangan ngebut." Ucap Andien sang mamah ketika keduanya pamit untuk berangkat sekolah
"Dadah mamah.." Ucap Gitta setelah menyium punggung tangan Ibunya yang sudah menjadi rutinitas ia dan kakaknya kemudian melambaikan tangan kepada mamahnya, bersamaan dengan kepergian mobil mereka.

Kalian tanya suasana dalam mobil diantara keduanya? Lantunan musik dari radio favorit merekalah yang selalu menghiasi suasana mereka, sibuk dengan aktivitas masing masing itulah yang menjadi alasannya. Hingga mengantar keduanya sampai disekolah dan mengaharuskan mereka berpisah sejenak untuk menjalankan aktivitas masing masing sebagai siswa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 01, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AMOROUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang