= 1 =

881 79 18
                                    

Bagian satu:
Saat Berjumpa dan Kau Menyapa

※※※

"Hai, ini nametag lo jatuh, --Zea"

Langkahku tiba-tiba terhenti setelah mendengar seseorang sedang memanggil namaku dari belakang. Aku rekfles menengok kebelakang. Disana kudapati seorang laki-laki bertubuh tinggi dengan kacamata minusnya.

"Eh iya, makasih ya-" ucapanku terpotong, kebingungan karena tak tahu siapa nama laki-laki yang ada di depan ku sekarang.

"Faza" ucapnya tiba-tiba sambil tersenyum kepadaku. Saat tersenyum, nampak eyes smile dimatanya. Yang membuatnya terlihat lebih manis. Ehhh Tunggu- tunggu, kenapa aku malah memuji nya?.

"Zea, nama lo zea kan? " ucapnya yang telah menyadarkanku dari lamunan. Aku hanya merespon pertanyaannya dengan sebuah anggukan.

"Kenalin nama gue Jendrayan Gavinno Faza, lo bisa panggil gue Faza" katanya sambil mengulurkan tangannya yang panjang. Jujur aku bingung waktu itu, karena dia adalah laki-laki pertama yang mengajakku untuk berkenalan.

"Ahh iya, namaku Siyeon Kazea Pranxkhasa. Kamu bisa panggil aku Zea," kataku kepada Faza.

"Salam kenala ya Zea, btw kok lo pakeknya aku-kamu? Nggak gue lo aja?" tanyanya.

"Aku udah biasa pakek aku-kamu Za. Kata mama aku, kalau pakek gue-lo itu ga sopan"

"Ohh gitu ya Ze?"

TRINGG..

Tiba-tiba bel berbunyi. Menandakan bahwa murid-murid baru yang mengikuti MOS harus berkumpul di lapangan. Saat itu aku berjalan berdua bersama Faza menuju lapangan, berbincang-bincang hal aneh dan kocak yang membuat kita tertawa karna hal-hal yang sepele.

Dan saat itu juga,

Hari Senin tanggal 16 Juli 2016. Hari dimana aku jatuh cinta kepada seseorang, untuk pertama kalinya.

Kepada Tuan F.

****

1 January 2018

"Woyy Zea! Ngelamun ae lo" Biru mengagetkanku. Ahh.. Hari ini aku sangat bosan. Seharusnya hari pertama masuk kelas 11 semester 2 ini ada pelajaran dong, kenapa malah nggak ada?. Aku bingung harus melakukan apa, kalau aku cerita tentang Faza lagi dia pasti bosan.

"Huft.. Ze, gue tau lo pasti ngelamunin Faza lagi kan?" ucap Biru. Jujur ucapan Biru barusan memang ada benarnya. Aku tak merespon Biru, aku masih sibuk dengan kertas dan bolpoinku yang aku coret coret layaknya bocah sd. Kertas itu bertuliskan 'Zea love Faza, Saranghaeyo!'. Haha aku merasa bodoh saat menuliskan itu. Mungkin sekarang aku sudah terkena sihir Cinta, yang membuatku seperti gadis gila.

"Zea, udah 1 tahun 5 bulan lo suka sama Faza. Lo masih mau diem diem kek gini? Lo ga capek mendem perasaan lo terus terusan? " kata Biru. Setauku 1 tahun 5 bulan itu waktu yang lama. Tapi entah aku belum berani untuk mendekati Faza.

"Biru, jujur aku juga capek. Tapi mau gimana lagi, aku ga berani ngungkapin perasaan ku Ru" ucapku. Biru memutar bola matanya bosan.

"Fiks deh Ze, setiap kali gue tanya ini lo pasti jawab dengan jawabannya yang sama. Tau ah bosen gue" ucapnya lalu pergi dari meja ku.

Emang bener ya, kata orang kalau cewe cuman bisa mendem perasaannya. Tapi kalau cowo, kalo suka mah tinggal nembak. Susah ya jadi cewe.
~Zea.

****

Orang Ke Tiga ft.00 Line [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang