Bagian dua:
❝Namun Tiba-tiba Kau Ada yang Punya, Hati Ini Terluka❞※※※
Rambut panjangku terurai dengan hiasan bunga diatasnya. Kata Biru aku akan terlihat cantik kalau aku memakai hiasan itu. Mata dan bibirku kini juga sudah dipoles oleh eyeshadow dan lipsblam. Jujur saja waktu aku melihat diriku di cermin aku tak percaya kalau itu adalah aku. Dress pendek berwarna pink yang kemarin ku beli bersama Biru kini sudah kukenakan. Ahh.. Aku merasa berbeda hari ini.
"Ze, sumpah lo cantik banget!" kata Biru sambil merapikan alat kosmetiknya yang mungkin agak berantakan.
"Apaan sih Ru b aja tuh" ucapku agak sedikit berbohong.
"Ya udah deh terserah Lo aja. Pokoknya lo ga boleh nerves pas nembak Faza" kata Biru. Aku mengehela nafas pelan.
"Ya aku usahain dehh" kataku.
"Ok lah, btw gue pulang dulu yak. Tugas gue kan udah selesai dan sekarang gue juga mau siap-siap, kan gue mau ketemuan sama Arka hehe" ucap Biru yang sedari tadi senyam-senyum sendiri.
"Oh ya udah sukses ya buat kamu!" kataku memberi semangat kepada Biru.
"Lo juga!" kata Biru balik menyemangatiku.
Kini mobil yang dikenakan Biru sudah melesat keluar dari halaman rumahku. Aku tersenyum semoga Arka juga memiliki perasaan yang sama seperti Biru. dan Faza juga memiliki perasaan yang sama sepertiku.
****
Aku berjalan menuju mobilku, disana sudah ada supir yang menungguku namun tiba-tiba ponselku berbunyi. Aku menerima satu pesan dari saudaraku.
Tingting!
Ara : Zea, bisa ke toko bentar ga? Gue ada urusan bentar nih, toko gada yang jaga
Aku menghela nafas dengan berat. Ara memang mempunyai toko di salah satu Mall. Dengan berat hati aku pun menjawab.
Zea : Ngga sampai satu jam kan?
Ara : engga ihh, cuma nganterin tante Puja ke rumah temenya kok
Zea : ok tunggu
Akupun memasuki mobilku dan langsung menuju ke Mall tersebut.
"Dateng juga akhirnya" sapa Ara saat aku memasuki toko pakaiannya, "btw, rapi amat sih, mau kemana?" lanjutnya.
"kepo ishh" jawabku lalu duduk di depan meja kasir.
"Yaudah deh, gue duluan ya. Jaga ni toko baik-baik awas kalok sampe ada yang ilang" kata Ara sambil memicingkan matanya.
"Iya iya bawel banget sih" ucapku sambil memutar bola mataku.
Aku melihat dari kejauhan ada yang menunjuk toko milik saudaraku ini. Tampaknya sepasang kekasih yang sedang berbahagia. Aduhh, jadi iri kan. Merekapun berjalan menuju toko ini. Aku merapikan dress yang aku pakai dan bersiap siap untuk menyambutnya.
"Mari silahkan, ada yang bisaa...." ucapanku terpotong setelah melihat pasangan yang berbahagia itu. Ternyata mereka adalah Faza dan entahlah, aku tak tahu namanya.
"Hey Zea, pas banget ketemu disini, kenalin ini Kean pacarku."ucapnya tanpa beban.
"Kean" perempuan itu mengulurkan tangannya sambil tersenyum. Saat aku ingin mengulurkan tanganku tiba-tiba Ara masuk ke dalam toko. Aku pun menyimpan kembali tanganku.
"Umm, aku duluan ya. Kalian bisa sama Ara aja" ucapku sambil menunjuk Ara lalu kuusahakan untuk tersenyum. Aku langsung berjalan keluar dari toko pakaian milik saudaraku. Tak terasa air mataku sudah menetes satu persatu membasahi kedua pipiku.
"Loh ze, lo kenapa?" tanya Ara kepadaku. Aku menghapus kedua air mataku.
"Hm aku gapapa kok. Aku duluan ya Ra ada urusan penting" ucapku berbohong. Jika aku masih disana pasti aku tak akan kuat untuk melihat mereka yang terus bermesraan. Air mataku menetes lagi, bahkan lebih deras dari pada tangisanku yang tadi. Akupun segera berlari menuju toilet.
"Jadi selama ini aku cuma jadi orang ke tiga?" ucapku pada cermin. Eyeliner ku luntur, wajahku kini tak secantik tadi. Wajah ku kacau! Juga hatiku. Aku kecewa!.
"Orang ketiga" aku tak tahan lagi, tangisanku kini pecah. Isakan isakan itu keluar dari mulutku.
"Orang ketiga. Ya aku cuma jadi orang ketiga. Maaf Kean"
****
Biru Pov.
"Huft.. Udah 1 jam gue nunggu. Arka mana sih?" gue cuman mondar-mandir sedari tadi.
"Jangan-jangan gue di php in lagi" ucap gue lagi. Huft... 1 jam menurut gue itu lama banget sumpah!. Lo tau nggak gue nungguin wa pending aja ga tahan apa lagi nungguin doi dateng.
Di taman kini sudah mulai sepi, tinggal beberapa orang yang sedang sibuk pacaran. Lah gue?
"Arghhhh" gusar gue. Apa jangan-jangan bener kata Zea kemarin? Arka lagi deket sama Atta? Terus gue?.
"Au ahh mungkin macet. Lagi pulak Arka bukan orang yang sering ngingkarin janji"ucap gue lalu duduk di kursi panjang dekat pohon.
1 jam 15 menit
1 jam 30 menit
2 jam.
"Huft 2 jam Arka ga dateng-dateng?" ucap gue sambil memghela nafas berat. Tiba-tiba ponsel gue bunyi.
Tingting!
Setelah gue buka ternyata ada pesan masuk dari kelvin, sahabat Arka.
Kelvin: Arka kecelakaan, jadi dia ga bisa dateng sekarang. Gue harap lo bisa memahami.
Gue terkejut setelah membaca pesan dari kelvin.
Arka kecelakaan?.
Seketika gue ga bisa berkata-kata lagi. Gue cuman bisa nutup mulut gue pake telapak tangan.
Kelvin :Arka juga ga jadi nembak Atta
What?!
Biru : maksud lo?
Kelvin : ya dia ngajak lo jalan hari ini karna dia pengen ajak lo cari bunga buat Atta
Read.Tes. Nggak kerasa air mata gue netes gitu aja setelah baca pesan dari Kelvin. Sekarang gue mikir, buat apa gue dandan cantik-cantik dan pake dress baru?. Dan buat apa gue rela nungguin Arka sampai 2 jam? Kalau selama ini gue cuma jadi orang ketiga.
"Thanks untuk semuanya Ka"
****
"Zea, maafin gue. Maafin gue udah maksa lo buat ngelakuin ide-ide gila yang gue buat. Maaf" Biru meminta maaf kepadaku. Iya seharusnya aku memang tak menuruti perkataan Biru!.
"Aku jadi orang ketiga ru" ucapku lirih tapi masih bisa terdengar oleh telinga Biru. Aku menangis lagi. Menangis dalam diam ku.
"Haha"Biru tertawa getir.
"Gue juga jadi orang ketiga kok Ze" lanjutnya. Aku mendongak menatap Biru yang kini sedang menahan tangisannya."Ru?"ucapku. Saat itu juga Biru menangis melepas semua bebannya.
"Kita sama-sama Orang ketiga kan Ze? " tanyanya. Aku tersenyum.
"Iya kita Orang ketiga".
Dan sekarang aku tahu kalau semua kisah percintaan pasti tak selalu berakhir Indah. Mungkin kisahku tak seperti kisah-kisah dongeng anak kecil yang selalu berakhir dengan Indah. Nyatanya kisah cintaku hanya sebatas orang ketiga. Ya orang ke tiga!.
TBC..
--©dreamieedin
KAMU SEDANG MEMBACA
Orang Ke Tiga ft.00 Line [END]
FanfictionSiyeon bilang, hatinya hanya untuk Jeno. Tapi..., Jeno bilang, hatinya hanya untuk Heejin. 【Songfiction & Fanfiction】 【Cerpen 3/3 END】