This Love

3K 160 27
                                    

DON'T LIKE? DON'T READ
.

.
KRITIK DAN SARAN DIBUTUHKAN
.

.

NielHwang

And,

Happy Reading

.

.

.


Hwang Minhyun merasa tidak nyaman.

Amat sangat tidak nyaman, dan ia hanya bisa menatap pada satu obyek yang membuatnya merasa tidak nyaman dengan penuh kebingungan.

Di depan seluruh karyawan hotel tempatnya bekerja, tengah di perkenalkan putra dari direktur utama tempat ini, dan orang itu, entah kenapa, sedari tadi terus memandangi dirinya. Bahkan saat ia sedang memberi kata sambutan pada semua staff karyawan hotel ini, orang itu sedari tadi terus memandangi dirinya. Membuat Minhyun jadi merasa tidak nyaman.

Sebuah senggolan pada lengannya membuat ia menoleh pada Sungwoon, rekan sesama supervisi-nya.

"Min, kau kenal dengan putra direktur itu?" tanya Sungwoon berbisik.

"Tidak. Aku sama sekali tak kenal dengannya. Kenapa hyung?" sahut Minhyun dengan suara yang lebih pelan.

"Kalau kau tidak kenal dengannya, kenapa dia terus memandangimu dari tadi?" tanya Sungwoon yang penasaran dengan sikap putra direktur tempatnya bekerja.

Minhyun menatap temannya itu, dan menggelengkan kepalanya.
"Aku sendiri juga tak tahu, Hyung.. Dan tatapannya itu dari tadi juga membuatku sangat tidak nyaman." ujar Minhyun yang kembali menatap ke depan, dan sepasang mata rubah itu kembali bertatapan langsung dengan sepasang mata tajam milik putra direktur.
Minhyun mengerjapkan matanya beberapa kali ketika melihat senyum tipis yang tiba-tiba menampakkan dirinya di wajah tampan putra direkturnya.

Tak tahu kenapa, tiba-tiba saja ia merasa seperti seekor rusa yang tengah terpojok oleh seekor harimau.

"Min?" panggil Sungwoon yang merasa temannya tiba-tiba bersikap aneh.

"H-hyung, E-entah kenapa aku merasa ada hal tak mengenakkan yang akan terjadi." bisik Minhyun dengan suara yang agak bergetar.

"Huh? Apa maksud—"

"Hwang Minhyun!"

Perkataan Sungwoon langsung terhenti karena tiba-tiba saja nama temannya itu terdengar di hall tempat semua karyawan bekerja berkumpul.

Sungwoon langsung menoleh ke temannya, dan sekilas ia bisa melihat ada rasa panik terpancar di sepasang mata sahabatnya, sebelum topeng profesional terpasang pada wajah temannya itu.
Sepertinya sambutan yang dilakukan putra pak direktur itu sudah selesai, dan kini ia sudah siap untuk memulai tugasnya sebagai direktur sementara di hotel ini.

"Ya. Saya Hwang Minhyun. Ada yang bisa saya bantu, tuan?" sahut Minhyun dengan suara yang tenang, meskipun ketenangan itu saat ini hanya ada di luarnya saja.

Dan rasa panik yang sedari tadi sudah memenuhi hatinya menjadi berkali lipat ketika sebuah senyum—yang di mata Minhyun lebih terlihat seperti sebuah seringai—kembali muncul di wajah tampan direktur semetara-nya itu.

"Hwang Minhyun, mulai hari ini tugasmu sebagai manajer sementara di non aktifkan dulu, karena mulai sekarang kau akan menjadi asisten pribadi-ku." ucap direktur baru itu dengan nada tegas.
"Oh, dan mulai saat ini kau juga berstatus sebagai tunanganku. Setelah ini, aku harap kehadiranmu di ruanganku sesegera mungkin."

Bagai petir yang menyambar di siang bolong, rasanya tiba-tiba saja otak jenius seorang
Hwang Minhyun menjadi beku dan tak bisa bekerja. Yang bisa ia lakukan hanya terdiam dengan wajah bodoh, dan sepasang mata yang terus berkedip dengan bingung.

'Apa yang sedang terjadi?!'



.

.

.

-TBC-

Lanjut gak nih?


NIELHWANG DRABLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang