Starlles Night

1.3K 72 48
                                    

UPDATE(?)

HAPPY 2nd ANNIVERSARY WANNABLE🎉(kangen dipanggil wannable)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAPPY 2nd ANNIVERSARY WANNABLE🎉
(kangen dipanggil wannable)

.

Hadiah dariku buat kalian yg setia sama wannaone dan nielhwang

Ready(?)






.






"Niel Hyung!!"

Daniel sedikit terlonjak ketika adik semata wayangnya membuka pintu kamarnya tanpa izin. Ia yang tengah duduk di meja belajar menepuk dadanya yang berdebar dengan sedikit mendelik ke arah anak remaja yang masih melongok di pintu itu.

"Yak, Kang Minhee, bukannya Eomma selalu membiasakan kita untuk mengetuk pintu kamar yang bukan milik kita sebelum masuk?"

Meskipun ia tidak keberatan kegiatannya disela, ia berharap adiknya itu tak selalu mengagetkannya. Beruntung ia tak memiliki gangguan pada organ pemompa darahnya. Untungnya ia juga dalam keadaan yang memungkinkan untuk dilihat. Lain kali ia tak boleh lupa untuk mengunci pintu kamarnya agar adiknya itu juga mengerti kalau terkadang ia membutuhkan privasi.

"Hehe, mianhae hyung," ucap Minhee seraya mengetuk pintu berbahan kayu itu #telat, "Apa aku boleh masuk?"

"Hm, kemarilah."

Minhee pun bergegas masuk, menarik sebuah kursi ke samping Daniel dan duduk begitu dekat dengan kakak tersayangnya itu. Tak lupa senyum lebar yang terus tersungging, juga tatapan menggoda yang dilayangkan pada hyung-nya.

Daniel jadi heran mendapati tingkah adiknya yang tak biasa.

"Museun iriyo?" Daniel menyentuh kening Minhee yang terasa normal.

"Aish, Hyung~ kau kira aku sakit?" rajuknya dengan bibir mengerucut.

"Habisnya kau aneh, Minhee-ya." Daniel tergelak, "Ada apa, hm?" ulangnya.

Sekali lagi Minhee tersenyum riang sebelum mengangkat beberapa lembar tiket wisata di tangannya, "Jreng jreng~"

Daniel mengernyit, "Kau dapat dari mana tiket sebanyak itu? yang hyung rasa juga tak murah."

"Jihyo eonnie yang memberikan ini padaku. Katanya aku boleh ke sana bersama hyung dan beberapa teman dekatku. Kau tahu, hyung, aku benar-benar ingin mengunjungi Namisum. Kita jarang punya waktu untuk kumpul bersama, apalagi berwisata sekeluarga. Lalu Jihyo eonnie datang bagai malaikat dengan memberiku ini. Jadi akhir pekan nanti kita bisa ke sa—"

"Siapa Jihyo yang kau sebut-sebut itu?"

"Aigoo, Hyung! Kau pikun atau bagaimana, eoh? Tahun ini dia sekelas denganmu."

"Park Jihyo, saudara sepupu Chanyeol sunbae.Aigooaigoo~" imbuhnya sembari memijit keningnya sok frustrasi bak ahjumma-ahjumma banyak utang.

"Jinjja? Ada yeoja bernama Park Jihyo di kelas?" gumam Daniel dengan tampang bego.

"Ckckck kau keterlaluan hyung.." Minhee geleng-geleng kepala.

"Tapi bagaimana bisa kau memanggilnya dengan begitu akrab? Sejak kapan kau mengenalnya?"

Minhee mengibaskan tangannya di depan wajah, "Tidak penting. Yang jelas, Jihyo eonnie juga menitipkan salam untuk mu hyung." Ujar Minhee sambil mengedipkan mata genit.

Daniel sudah hampir membuka suara, ketika Minhee kembali menyelanya, "Jangan-jangan kalian pacaran diam-diam, ya? hyung pura-pura 'kan barusan?" godanya dengan menaik-turunkan alisnya nakal.

"Aa~ hyung mungkin masih belum bisa melupakan Jihoon sunbae! Tapi hyung jangan khawatir, aku pernah membaca—bila kau mencintai dua orang sekaligus dalam satu waktu, pilih yang kedua, karena jika kau benar-benar tulus mencintai yang pertama, kau takkan pernah jatuh hati kepada yang kedua. Jadi—hyu—"

Daniel membungkam mulut cerewet adiknya, dan mendorongnya perlahan keluar dari kamarnya. Ia bahkan tidak bisa sepenuhnya menangkap ucapan Minhee. Namun mendengar nama Jihoon, ia jadi sedikit risih. Dulu ia memang pernah menyukainya, dan sempat patah hati ketika melihatnya menggandeng namja lain.

"Aish, hyung kejam!"

"Besok kau harus sudah mengembalikan tiket-tiket itu."

"Tapi, hyu—"

BLAM!

"Aish, aku 'kan sudah bilang ke teman-teman!" Minhee menggembungkan pipinya, dan bertekad untuk tetap merayu hyung-nya itu.

.

.

.

Pangeran Es….

Begitulah julukan yang diberikan mayoritas murid Seocho High School kepada Hwang Minhyun. Seorang siswa tingkat dua yang begitu menarik perhatian. Namja dengan rupa elok bak dewa, mata rubah yang bening, dan kulit bersih terawat—yang tampak lebih putih karena rambut brown-nya.

Minhyun tak sekalipun terlihat menunjukkan ekspresi. Ia cenderung diam dan bicara seperlunya. Namun tak sedikit yang mengaguminya, demikian juga dengan Kang Daniel yang kini tengah menopang dagunya sembari mengawasi sang senior  dari jendela kelasnya.

Kelas Minhyun sedang melakukan olahraga di lapangan, khususnya lari. Namun sejauh pengamatannya, pujaan hatinya itu tak ikut serta. Bahkan kalau diingat-ingat, lebih dari sekali Minhyun hanya terlihat duduk diam di sisi lapangan.

Mungkinkah benar rumor yang mengatakan kalau Hwang Minhyun—

TAK!

"Aishh" desis Daniel seraya mengusap pelipisnya yang baru saja menjadi sasaran peluru kapur Hwang seonsaengnim.

Kemudian ia meringis canggung karena menyadari kelasnya begitu tenang, bahkan terlalu senyap hingga nyaris membuat bulu kuduknya meremang, dengan berpasang mata yang menghunus padanya, termasuk sang guru yang tengah berkacak pinggang. Ia pun merundukkan kepalanya singkat setelah menyadari kesalahannya.

"Lanjutkan," komando wanita cantik dengan kacamata baca itu.

"N-nde?"

Hwang seonsaengnim menggeram sembari mengangkat buku yang beberapa saat lalu ia baca di hadapan murid-muridnya. Daniel mengusap tengkuknya, sedangkan sebelah tangannya mulai membuka acak buku sastra di depan-nya.

Aish, bahkan ia sudah membuat kesan buruk di mata sang calon kakak ipar—ups!




.


.





.








-TBC-
😂😂😂

Nanti malem aku up lanjutannya.
Aku mau nanya ke kalian, wajib dijawab kalau mau cepet up.

1. Gimana kabar kalian sekarang?

2. Masih ingatkah kalian Dengan kapal kita ini?

3. Gimana pendapat kalian soal Akang Daniel dan Mbk Jihyo?

Oke 3 aja dulu cukup, sisanya aku up bareng nanti.
Jangan lupa like dan jawab ya..

#NielHwang

NIELHWANG DRABLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang