Cling!
Nadia mengambil ponselnya dinakas. Membuka siapa yang mengiriminya pesan. Nadia mengucek matanya karena penglihatannya tidak begitu jelas, seketika matanya memerah entah apa yang membuatnya seperti itu. Nadia menyimpan ponselnya, tanpa sadar air matanya keluar.
Cling!
Nadia menatap penselnya yang kembali berbunyi. Dengan cepat Nadia membuka pesannya.
Adel
Nad..
Lo gapapa?
Udah lihat digrup sekolah?
Gue harap lo jgn percaya dulu sama foto itu.. Lebih baik lo minta penjelasan dulu ke NathanSaya
Gue gpp, del.
Tp, gue butuh lo saat iniAdel
Yaudah, 10 menit lagi gue kerumah loNadia kembali menangis. Menatap foto kekasihnya yang tengah berpelukan dengan sahabatnya. Entah apa maksud mereka melakukan hal itu.
Dering ponsel Nadia berbunyi, tertera nama Naumi disana. Nadia mengusap air matanya dan mengangkat telpon dari Naumi.
"gue bisa jelasin semunya Nad, itu semua gak seperti apa yang lo lihat. Gue sam-
"Kalau gak ada yang penting. Udah dulu ya, gue lagi belajar" kata
"nad, maksud lo apa? Persahabatan kita ga penting?"
"Lo tanya diri lo sendiri"
Nadia memutuskan telponnya secara sepihak. Dan mematikan ponselnya. Hatinya belum siap menerima ini semua. Nathan dan Naumi tega mengkhianatinya.
Sepuluh menit kemudian, Adel datang memeluk Nadia. Mencoba menenangkannya.
"Gue tau, lo pasti rapuh banget saat ini. Lo nangis sepuasnya, keluarin semuanya. Setelah lo tenang, bicarain baik-baik sama Nathan"
Nadia menggeleng, memeluk adel dengan sangat erat. Terlalu menyakitkan.
"Pertama kali dalam hidup gue, gue ngearasa sesakit ini del.. Nathan cinta pertama gue, Nathan orang yang berhasil buat gue percaya sama cinta, tapi.. sekarang dia juga yang ngebuktiin kalau gue salah besar. Gue engga seharusnya percaya sama cinta."
KAMU SEDANG MEMBACA
Nathan & Nadia [REVISI]
Teen FictionNadia yang selalu over terhadap Nathan, membuat nathan kesal dan merasa terkekang. . .