Nadia tengah membersihkan kelasnya karena hari ini adalah piketnya. Sementara yang lain tengah mengangkat bangku dan membersihkan yang lainnya.
"Ta, semuanya piket hari ini?" Tanya Diwan, dia adalah ketua kelas dikelas IPA 1
Dita mengabsen satu persatu. "Kurang satu, siapa ya?" Tanya Dita pada yang lainnya.
"Naumi, Ta" teriak Abdul
Mendengar nama Naumi, Nadia menoleh. Mencari keberadaan Naumi.
" Oh iya, tumben dia ga piket dulu" kata Dita
Nadia juga heran, Naumi tidak piket. Tidak seperti biasanya.
"Nad, lo tau ga Naumi kenapa?" tanya Diwan
"Gue kira, dia yang ngambil alat-alat piket." Kata Nadia
"Gue yang ngambil, Nad" lagi-lagi Abdul teriak
"Mungkin dia ada urusan, Wan" kata Nadia. Diwan hanya menganggukan kepalanya
"Oh yaudah, berarti Naumi kena sanksi. Ta, lo catat dibuku point ya" Dita mengangguk
***
Nathan duduk diwarung yang biasa ia tongkrongi bersama teman-temannya, dia tengah menunggu Nadia. Sudah 15 menit Nathan disini menunggu kekasihnya. Nathan sudah tau jika hari ini Nadia pulang telat karena hari ini jadwal piket Nadia.
"Nath," teriak seseorang, Nathan menoleh.
"Naumi.." desisnya
Naumi menghampiri Nathan dan duduk disebelah Nathan.
"Jadi gimana?"
Nathan menggeleng, "lo tau sendiri kan, keadaan gue saat ini kaya gimana"
"Gue mohon,"
"Mi, cari yang lain. Gue gabisa" kata Nathan
Naumi menunduk, kemudian berlalu dari hadapan Nathan. Nathan menatapnya dengan tatapan iba.
"Mi,"
Naumi berhenti melangkah
"Gue mau" kata Nathan.
Naumi tersenyum lebar, kemudian memeluk Nathan dengan begitu erat. Dan sedetik kemudian melepaskannya.
"Makasih, Nath" kata Naumi sambil tersenyum lebar
Nathan mengangguk, kemudian Naumi pergi. Nathan kembali duduk dengan lamunannya.
"Woi.." teriak seseorang dari belakang, Nathan sedikit terkejut.
"Nungguin Nadia, ya?" Hanya sekedar basa-basi. Diwan sudah tau jawabannya
"Masih lama dia?" Bukannya menjawab Nathan bertanya kepada Diwan
Diwan diam sedetik, " paling 5 menit lagi dia nyampe disini" kata Diwan
Nathan diam. " yaudah gue balik dulu yaa," Nathan mengangguk
"Duluan Nath" kata Diwan sambil pergi
"Iya"
Nathan menengok ke belakang saat mendengar beberapa gadis tengah mengobrol sambil bercanda dan dibelakangnya ada gadis yang ia tunggu.
Nathan tersenyum saat Nadia sudah berada didepannya dengan wajah di tekuk dan rambut yang acak-acakan.
"Cape ya?" Tanya Nathan, Nadia mengangguk lalu duduk didepan Nathan
"Pas bagian aku piket kenapa selalu kotor banget ya? Kalau diperhatiin dari hari senin sampai jumat cuma hari Rabu doang yang kotornya minta ampun" keluhnya
Nathan terkekeh, "dikelas kamu yang paling rajin piket kan kelompok kamu jadi yaa, wajar aja" kata Nathan
Nadia mendengus sebal, tapi Nathan memang benar. Kelompok piket Nadia memang anggotanya rajin semua dibandingkan dengan yang lainnya.
"Iya, tapi ga gituu juga kali" kata Nadia
"Yaudah, pulang yu. Terus kamu istirahat." Ajak Nathan, Nadia hanya menggangguk.
^^^
MAAF PENDEKKKKK!! tapi, bagi yang baca cerita sayaa.. mohon dengan sangat komentar dan vote nyaaaa! Karena ituuuu bisa buat saya semangat menulis dan komentar kalian bisa jadi membantu cerita ini menjadi lebih baik lagi😊 so, jangan lupaa vote dan comment 😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Nathan & Nadia [REVISI]
Genç KurguNadia yang selalu over terhadap Nathan, membuat nathan kesal dan merasa terkekang. . .