2

25 5 7
                                    

Judul    :  Canggung

Tanggal pertama publish : 29 Juni 2018

Ps :Berhubung aku tipe orang yang malas cuap-cuap, jadi langsung dinikmati aja yah.
Oh iya, di media ada lagunya
'Canggung' by Sheila on 7.

Selamat menikmati.

(Maafkan kalau banyak salah. Maklum saya masih pemula. 😊😊😊)

                          ....

Menyapamu di keramaian
Bersikap semua terkendalikan
Atur nafas atur irama
Dan memberimu sedikit senyuman
Seandainya bisa aku katakan...

Pria itu mengatur nafas, berusaha membuatnya seirama dengan nafas manusia lainnya di ballroom ini. Tidak lupa memantapkan langkah sekaligus hatinya.

"Semua akan baik-baik saja." bisik Kayden pelan. Mengucapkan kalimat keramat yang sudah seperti jimat untuknya sebelum melangkah mantap kearah gadis itu. Tidak lupa dengan sebuah senyum supaya dia terlihat baik-baik saja.

"Hai ... apa kabar?" Kayden menyapa gadis itu dengan suara yang mati-matian dia kendalikan agar tidak bergetar dan terdengar wajar layaknya orang normal.

Eleasha Karunia, gadis dengan iris mata merah kecokelatan alami tanpa softlens itu menatapnya. Tidak lupa dengan senyuman yang sudah pasti memberikan efek menyiksa untuk pria didepannya. Menyiksa, karena senyum itu bukan lagi menjadi kebanggaannya, gadis itu bukan lagi miliknya.

"Aku pikir kamu nggak akan datang. " El panggilan akrab gadis itu membuka suara, saat Kayden berdiri tepat didepannya.

"Kenapa berpikir begitu?"

"Karena perpisahan kita itu menyakitkan, apalagi buat kamu. Tapi ngeliat kamu disini sekarang, didepan aku dan baik- baik aja, aku bersyukur sekali En. Tanpa aku, kamu bisa bahagia."

Kayden tersenyum miris. Dia ingin membantah pernyataan gadis itu. Seandainya bisa, dia ingin mengatakan secara lantang kalau perlu dia ingin berteriak sekaligus mempertanyakan kenapa hatinya bisa begitu cepat berubah? Kenapa rasa mendamba itu kembali hadir saat dia yakin sudah baik-baik saja. Disaat dia sudah sangat rela? Apakah ternyata dia tidak baik-baik saja?

Taukah betapa canggungnya tingkahku
Kau beriku lagi senyuman mautmu
Kau masih sama cantik seperti dulu
Seperti dulu...

Secara relfeks Kayden melangkah mundur saat El melangkah maju kearahnya. Pria itu mengumpat dalam hati saat melihat luka yang tersirat di mata Hazel itu, yang sampai saat ini pun masih menjadi mata favoritnya.

Rasa perih itu kembali terasa nyata di setiap inci hatinya saat sebuah senyuman manis yang akan menampilkan dimple kelinci di kedua sudut dagu gadis itu terukir. Gadis itu maju dengan langkah cepat, tangannya terulur untuk  merapihkan dasi yang tidak lagi pada tempatnya di leher Kayden.

"Kamu mikir apa sih? Aku hanya mau rapihin dasi kamu aja kok,"

Kayden berdehem, kemudian segera membuang muka sama sekali tidak mau menatap gadis itu. Jarak mereka dekat sekali sekarang tidak menutup kemungkinan suara degup jantungnya yang menggila ini bisa didengar oleh El. Oleh gadis yang ternyata masih memberikan efek yang sama pada hatinya.

"Kamu tuh selalu aja nggak peka, nggak pedulian." El berucap sambil merapihkan dasi. Gadis itu melangkah mundur saat sudah selesai, " jadi lebih ganteng kan sekarang,"

Kayden menghembuskan nafas berat untuk kesekian kalinya. Pria ini memutuskan segera menghentikan interaksi menyakitkan ini sebelum rasa mendamba yang dia rasakan itu semakin besar.

Melanjutkan langkah yang terhenti olehmu
Jiwaku tertinggal tapi tak kuhiraukan...

Pria ini memasang senyuman sekali lagi. Dia tidak bisa terus disini hatinya akan semakin mendamba dan itu tidak bisa terjadi. Tidak karena El panggilan akrab gadis itu sudah memiliki pengganti dirinya. Hal itu bisa dilihat dari cincin emas putih yang melingkar di jari manis itu.

"Aku mau ketemu pengantinnya dulu El. Aku tinggal yah," ucap Keyden cepat tanpa menunggu balasan dari El, dia tidak peduli kalau sebagian jiwanya mungkin akan tetap tertinggal bersama gadis itu.

                      ......

Taukah betapa canggungnya tingkahku
Kau beriku lagi senyuman mautmu
Kau masih sama cantik seperti dulu
Seperti dulu
Aku tak mau tau perasaanmu
Karna tak merubah degupku padamu
Akan ku akhiri saja lagu ini
Lagu ini....

"Selamat menempuh hidup baru Ed. Bahagia selamanya sampe maut memisahkan bro," Kayden memeluk sahabat terbaiknya sepanjang masa itu, tak lupa menepuk pundak kekar Edric hasil dari kerja kerasnya di gym selama ini.

"Udah ketemu sama El?" Tanya Ed.

"Udah barusan," jawab Kayden singkat. Terlihat tidak bersemangat dengan topik yang baru saja diangkat sahabatnya.

"Dia nanyain lo melulu, sampe gue bosan En." Ed merangkul Kayden kemudian berbisik "deketin lagi gih, dia masih punya rasa kok sama lo," Ed tersenyum, menoel-noel dada Kayden. Membuat pria itu menepis tangan Ed dengan cepat.

"Nggak. Pokoknya gue nggak mau tau."

"Lo tuh yah, kesempatan udah datang mau di sia-siain. Kalo sampe di duluin sama yang lain jangan pake acara nyesel yah,"

Kayden mengedarkan pandangan, mencari sosok El, gadis itu sedang bercerita dengan sesama bridesmaid wanita lainnya, sesekali tampak tertawa riang membuat degupan jantung yang aneh itu kembali terasa. Menggetarkan hati pria ini, dan tanpa sadar membuat sudut bibirnya terangkat.

"Gue mau akhiri lagunya ini disini."

Kening Ed berkerut mendengar perkataan yang keluar dari mulut sahabatnya ini, "lagu? Lagu apaaan?" Tanyanya binggung.

Kayden menjawab dengan mata yang masih tertuju pada gadis bermata Hazel beberapa meter didepan mereka ,"Lagu sedih tentang kisah cinta kita yang berakhir, akan gue akhiri sekarang." pria itu menghembuskan nafas, hatinya terasa lega saat keputusan itu akhirnya dia ambil, "gantinya, gue bakalan nyanyiin lagu baru, lagu bahagia buat kisah cinta yang akan gue mulai lagi," Kayden menatap Ed dengan senyuman lebar yang terlihat tulus untuk kali ini,
"tapi masih dengan orang yang sama." Lanjutnya dengan begitu mantap.

Ed perlahan mengangguk "ok kalau begitu. Lo selalu tahu kan kalo gue selalu di pihak lo?" sang pengantin pria itu menepuk pundak Kayden seakan ingin menyalurkan dukungannya lewat sentuhan.

"Selamat berjuang! Semangat bro!"

"Apaan sih? Norak!"

Kayden tiba-tiba mengehentikan gerakannya yang berusaha menepis setiap toel'an dari Ed. Pria itu bahkan tidak bereaksi, saat telunjuk Ed berulang kali menyentuh area perut yang biasanya akan membuat dia kegelian. Kini tatapannya terkunci dengan tatapan gadis yang berdiri beberapa meter di depannya. El sedang menatapnya dengan kedua alis terangkat seperti sedang bertanya 'kenapa?' Tanpa suara seperti pesan telepati,  yang anehnya langsung bisa dia mengerti.

Pria itu tersenyum. Senyuman tulus keduanya dihari ini, saat berada diruangan yang sama dengan gadis itu.
'Kangen kamu' balas pria itu tanpa suara seperti cara El sebelumnya. Tidak lupa dia mengedipkan sebelah mata yang langsung bisa melahirkan lagi senyuman favoritnya di wajah cantik gadis itu.

.....

The End

Okhh, iyaa guys...
Sorry penjelasannya terlambat.
Ini songfict
Aku pake lagunya So7 yang 'Canggung'.
Dan ini event dari the_best_squad
Yang memperingati hari musik sedunia.🤗🤗🤗

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 05, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CanggungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang