-Over Protect-

127 18 18
                                    

Pagi ini aku memulainya dengan kegiatan seperti biasa, bangun tidur,  mandi, sarapan dan pergi kesekolah. Memang tidak ada yang aneh dengan kegiatanku setiap hari nya. O ya, perkenalkan namaku Park Jimin, usiaku 17 tahun,  aku sekolah di SMA 1 Jakarta,  aku cukup pintar dalam pembelajaran,  tapi tidak dalam hal berteman.

Aku berjalan gontai melewati lorong sekolah,  menghiraukan tatapan para siswa siswi, menghiraukan setiap celotehan mereka.  Ingin rasanya aku menutup mulut mereka,  namun sayang usahaku akan sia sia,  mereka terlalu banyak dan aku memutuskan untuk menghiraukan segalanya. Hal tersebut semakin membuat Mood-ku hancur, terlebih hari ini adalah hari pertama masuk setelah libur panjang kenaikan kelas.  Aku menduduki kelas 3 SMA.

Aku berjalan menuju mading untuk melihat daftar kelas karena setiap tahunnya selalu berbeda. Maksudku setiap kenaikan kelas, murid dalam kelas tersebut akan dipisah dan dicampur dengan murid kelas lain, jujur saja ini merepotkan.  Ah,  aku sudah sampai di depan mading dan mencari namaku dan ketemu!  Aku kelas XII-MIPA 1, waw aku masuk dalam kelas unggulan,  yang benar saja kelas unggulan itu kelas terpintar, dan juga mudah berbaur lalu bagaimana denganku?!  Oh god,  aku tidak ingin menjadi bahan bualan mereka, sungguh. 

Aku sudah sampai dikelasku,  aku mencari tempat duduk yang nyaman dan aku memilih untuk duduk dimeja belakang didekat tembok, tempat duduk Yang sangat nyaman. 
Aku melihat sekeliling kelasku, meja meja sudah terisi penuh, hanya sebelahku yang kosong, aku tidak perduli. Mereka asik berbincang, berkenalan dengan teman barunya, berteriak histeris karena satu kelas dengan teman lamanya, mereka melakukan itu semua tapi berbeda denganku,  aku hanya mendengarkan musik menggunakan earphone-ku, mendengarkan alunan musik yang indah, hanyut dalam suara musik yang kudengar sampai akhirnya ada seseorang yang datang ke mejaku, aku menoleh dan terdapat seorang gadis yang tersenyum ramah terhadapku. 

"Hai, boleh aku duduk disini??  Tidak ada lagi meja Yang kosong" ucap gadis itu tanpa menghilangkan senyum di wajahnya.

"Tentu" ucapku dingin

"Perkenalkan,  namaku Kim Yoora,  kau bisa memanggilku Yoora.  Siapa namamu?"

"Park Jimin"

"Oh Jimin, senang berkenalan denganmu" ucapnya lalu kami berjabat tangan.

"Jimin,  mana temanmu Yang lainnya? Mengapa kau tidak mengobrol dengan yang lain?"

"Malas"

"Mengapa begitu?? Seharusnya kau berbaur agar kita saling mengenal"

Aku hanya menolehnya sebentar Dan kembali mendengarkan musik,  aku tidak berniat untuk menjawab pertanyaannya. 

Yoora Pov

Huft menjengkelkan!  Aku mendapat teman sebangku yang sangat cuek dan dingin,  aku tidak terbiasa dengan suasana Yang hening seperti ini, aku lebih menyukai suasana yang ramai dan hangat. Tapi,  aku harus terbiasa dengan Suasana seperti ini.  Ku ingat selalu kata kata dalam otakku bahwa Es pun dapat mencair karena hangatnya Api.  Aku harus mencairkan suasana dengan pria Es ini, tampan?  Memang,  tapi begitulah dia.  Ahh aku merindukan Jeon Jungkook sahabatku, dia pria Yang ramah. Seandainya aku duduk dengannya aku tidak akan mengalami hal-hal seperti ini. 

Aku beranjak dari mejaku,  dan aku menghampiri Jungkook dimeja depan sana.

"Jungkook,  aku merindukanmu" ucapku merengek

"Apa apaan kau ini, aku memang tampan dan mudah dirindukan oleh seseorang,  tapi kumohon jangan merengek seperti itu, kau terlihat menjijikan!" Ucap Jungkook.  Anak ini memang seperti ini, jika berbicara tidak pernah disaring terlebih dahulu.  Tapi aku menyukai sikapnya Yang hangat.

-Bangtan Stories-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang