-I'M BROKEN HOME- #JHS

15 4 0
                                    


Aku meringis perih menatap luka yang kian menyebar didalam hatiku, luka bakar dapat disembuhkan dengan mudah, tapi luka yang terdapat dalam hati apa bisa disembuhkan dengan mudah ? Tentu tidak semudah membalikan telapak tangan.

Aku Jung Hoseok, aku masih menduduki kelas 2 SMA, aku memiliki 2 orang sahabat yang selalu bersamaku hingga saat ini.

Aku memiliki segalanya dan dapat dengan mudahnya mendapatkan apa yang aku inginkan, kedua orang tuaku selalu memberikan barang dan uang yang ku minta dengan mudah.

Tapi satu hal yang tidak mereka berikan padaku adalah kebersamaan yang utuh.

Terluka?  Tentu saja, ini sangat menyakitkan, apa kebersamaan itu sangat sulit untuk diciptakan meskipun hanya beberapa saat?

Aku iri pada keluarga sahabatku yang begitu harmonis dan begitu menghargai kebersamaan di tengah-tengah kesibukan mereka.

Aku begitu iri saat mereka dimarahi oleh kedua orang tuanya, aku iri betul-betul iri namun aku bisa apa?  Aku hanya bisa  diam membatu dan merenungkan segalanya seorang diri.

Aku begitu ceria di depan mereka, aku adalah orang yang selalu membuat mereka bahagia dengan tingkah ku, namun apa yang mereka lihat? Kepalsuan yang dengan handal nya ku lakukan? Mereka tidak mengetahui apapun tentang ini.

Mereka iri padaku karena orang tuaku dengan mudahnya memberikan segalanya? Hahaha bodoh! Aku lah yang begitu merasa iri terhadap mereka, aku kesepian di rumah.

Apa tuhan sedang menghukum ku?  Tapi apa kesalahan ku? Aku tidak meminta lebih hanya ingin merasakan kebersamaan, meskipun tidak selamanya.

Apa ini karma atas apa yang ku lakukan di masa lalu?  Tapi atas dasar apa? Mengapa tuhan tidak adil padaku.

****

"Hoseok, kau bisa membantuku?"

"Tidak aku sibuk!"

"Sibuk apanya kau hanya bermain game di ponsel mu itu, tuan Jung!"

"Jangan memanggil margaku dengan begitu tuan Park Mochi!"

"Yakkk! Kau memanggil ku mochi? Harga diriku terinjak injak!" ucapnya sambil menoyor kepala Hoseok.

"Apa salah ku? Kau pantas disebut itu, dasar bantet. "Ucap hoseok menoyor balik.

"Persetan dengan bantet, ku mohon bantu aku hyung." ucapnya memelas

"Aku sedang berbaik hati, apa yang harus aku bantu Jim?"

"Kau memang selalu berbaik hati Hoseok hyung, aku semakin cinta padamu." Ucapnya genit.

"Kau menjijikan, cepat katakan sebelum aku berubah pikiran! "

"Janganlah kau seperti itu, baiklah baiklah aku meminta bantuan untuk mengajariku gerakan dance, aku diminta menjadi perwakilan kelas untuk lomba tari modern, kau mau kan mengajari ku?"

"Wah suatu kebanggan besar kau mau mengikuti lomba semacam itu, ku kira kau hanya tahu makan saja."

"Kau kira aku apa hah hanya tahu makan saja, aku juga tahu cara buang air besar!. "

"Selama hidupmu kau hanya tahu itu kan Jim, uuuu kasihan. Nanti akan aku ajarkan dance, kau datang saja ke rumahku, kita akan belajar di ruang dance milikku."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 11, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

-Bangtan Stories-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang