Bab 2

251 6 1
                                    


Aku terbangun dari tidurku dan melihat sekeliling dengan bingung apalagi ada benda berat yang memelukku dengan erat. Aku mencoba melepaskan diri dari benda berat, akhirnya benda berat ini terlepas sudah yang tak lain lengan kokoh yang memelukku dengan erat. Aku membalikan tubuh dan mendapati seorang laki-laki sedang tertidur disebelahku. Aku baru teringat kalau aku sedang ada di apartemet Om Reno lebih tepatnya dikamarnya, Om Reno itu mempunyai mata yang indah, bibir yang seksi, hidung yang mancung, garis wajah yang tegas. Aku yang terpesona akan ketampanannya, Om Reno juga orang baik dan lembut tapi hanya kepada orang-orang yang dia sayang berarti dia sayang padaku eh tapi mungkin karena aku keponakan Om Tama. "Va kenapa melamun, hayo lagi mikirin Om ya? Om tau kok kalau Om ini tampan jadi nggak usah diliatin kayak mau makan Om." Perkataan Om Reno membuatku kaget kok Om Reno bisa tahu kalau aku mengagumi ciptaan Tuhan ini. "Hah" hanya itu yang keluar dari mulutku, "kelihatan kalau kamu lagi mandangin Om." Kata Om Reno, sebelum aku mengeluarkan suara Om Reno sudah mendahului "Udah sana mandi, Om mau buat makanan, kamu pasti laperkan dan kamu pakai saja sweater Om yang ada dilemari nggak usah pakai baju seragam kamu lagi" kata Om Reno yang langsung kuturuti aku turun dari ranjang yang tadi aku tiduri sama Om Reno dan berlari ke kamar mandi agar Om Reno tidak melihat pipiku yang sudah kayak kepiting rebus.

Aku keluar dari kamar hanya berhanduk saja, aku melihat Om Reno sudah nggak ada kamar mungkin lagi didapur. Aku berjalan menuju ruang ganti dan memilih sweater Om Reno yang akan aku kenakan, aku mengambil sweater warna abu-abu. Aku keluar dari kamar menuju dapur menyusul Om Reno memasak makanan, "Aku bantu masak ya?" tanyaku menawarkan diri membantu memasak. "Nggak usah, kamu duduk saja Om cuma buat nasi goring saja." Jawab Om Reno, aku langsung duduk di meja makan didekat dapur. Om Reno sudah selesai memasak nasi goreng dengan telur goreng diatasnya, "makanlah sayang kamu pasti sudah lapar" kata Om Reno yang langsung ku makan nasi goreng buatan Om Reno. Selesi makan aku dan Om Reno berbincang di balkon kamar Om Reno, "Om" panggilku, "Ada apa sayang?" Tanya Om Reno. "aku nggak pernah liat Om Reno dan Om Tama jalan sama perempuan, emang nggak ada yang cocok apa sama kalian berdua?" tanyaku. Sebenarnya aku menyesal dengan pertanyaan yang aku tanyakan untuk Om Reno, "Kamu pengen tau kenapa Om Reno nggak pernah ada perempuan yang nggak cocok buat Om, karena Om nggak mau membuat kamu kecewa." Jawaban om Reno membuatku salah tingkah dan mukaku pasti sudah memerah karena om Reno menatapku dengan intens. "kenapa om Reno ngomong kayak gitu" kataku dengan kepala memandang kebawah. "Karena om Reno tau kamu mencintai dan sayang sama om Reno dan om Reno juga mencintai dan sayang sama kamu." Kata om Reno membuatku kaget 'apa segitu ketaranya aku suka pada om Reno sehingga mudah dibaca'. Kataku dalam hati. " Udah nggak usah dipikirkan, yang penting sekarang kamu tau bahwa om Reno mencintai kamu, Va." Kata om Reno.

Sungguh aku masih kaget dengan apa yang dikatakan om Reno bahwa dia mencintaiku, aku hanya diam ketikA OM Reno memelukku dari belakang karena posisiku yang berdiri dipembatas pagar balkon. Sungguh jantung ini rasanya mau copot dari tempatnya karena terlalu cepat bedetak.

Malam ini kami menghabiskan waktu hanya dengan berpelukan dan dilanjutkan dengan tidur yang tetap memelukku.

*****

Maaf kalau jelek.

26 juni 2018 / 18:35

Because Im StupidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang