Sifat Dia

32 2 4
                                    

Malam ini sunyi bagi ku yang terdengar hanya gemercik hujan di luar.Aku berdiri di balkon kamar,tiba tiba terlintas pikiran tentang Kak Bhanu.

Dimana rumahnya?

Siapa orangtuanya?

Berapa bersaudara?

Ah untuk apa aku memikirkan dia.Sungguh tak penting.
Aku mengambil gitar ku di meja belajar,dan memainkannya di balkon kamar.Lagu yang ku suka Teman Hidup yang dinyayikan oleh Tulus.

Aku memperdalam lagu itu,lalu dalam pikiranku muncul suatu pertanyaan.

Bagaimana rasa mempunyai teman hidup?

Bagaimana rasa kemana mana selalu berdua?

Apakah aku pernah punya?

Siapa yang akan menjadi teman hidupku?

Lah ngapain aku memikirkan itu? :v

-----------------------------------------------------------

Jam menunjukan pukul 05.15
Aku terbangun dan langsung bergegas sholat dan bersiap siap untuk berangkat sekolah hari ini aku tidak boleh telat karena hari ini ada upacara bendera.

"Key sudah siap belum?"-teriak Ayah

"Sebentar lagi yah"

"Cepat nanti kamu terlambat"-kata Ayah

"Iya yah sebentar lagi"

5 menit kemudian
"Ayo yah keburu telat"

"Ayo" -ajak ayah

"Bu pamit Assalamualaikum"-pamit ayah dan aku

"Waalaikumsallam"-jawab ibu

Di lapangan sekolah ku lihat murid murid sudah menata barisan dengan rapi.Aku berlari menuju kelas untuk menaruh tas dan kembali ke lapangan untuk melaksanakan upacara.

Selesai upacara..

"Untuk para murid yang tidak memakai atribut lengkap harap menuju ke sumber suara"

Aku mengecek atributku.Astagfirullah aku lupa memakai sabuk.Dan terpaksa aku harus dihukum

"Mengapa kalian tidak memakai atribut lengkap?!!"-kata ketua osis yang tak lain adalah Bhanu

Semuanya hanya diam

"Karena kalian tidak mematuhi peraturan sekolah kalian akan saya hukum! Hukumannya bersihkan kamar mandi sampai jam istirahat.Mengerti!!"- jelasnya dengan nada tinggi

"Mengerti"-ucap murid serempak

Ketika sedang membersihkan kamar mandi kepala ku terasa pusing,mataku berkunang kunang dan bukk..!! Aku pun pingsan.

Kubuka mataku perlahan,rasa sakit itu masih,kupengangi kepalaku,kulihat sekeliling ada seorang laki laki yang duduk disampingku.

"Kamu gapapa?"- kata seorang laki laki itu

"Ka..kak Bhanu?"

"Iya,kamu udah baik kan?"-kata Bhanu

"Udah agak mending kak"

"Syukurlah"-kata Bhanu

"Kamu lagi sakit?"-tanya ia kembali

"Ngg...ngga si kak cuma mungkin kecapean aja"

"Istirahat aja dulu kalo udh sehat baru km ikut pelajaran,aku keluar dulu ya"-pamit Bhanu

"Iya kak,makasih"

Mengapa ia begitu peduli kepadaku? Apakah ini sifat yang tersembunyi darinya?
Mengapa aku memikirkannya ? Kenapa perasaanku menjadi seperti ini ?

"Keyla kamu sudah baikkan?"-kata Karina menghampiriku

"Sudah Alhamdullilah"

"Kecapean kali lo"- kata Qila

"iya mungkin,kak Bhanu baik ya"

"Ha maksud lo?"-tanya Qila

"Dia yang nolongin aku waktu pingsan dia juga nemenin aku sampe sadar"-jelasku

"Sumpah?!"-kata Qila dan Karina tak percaya

"Iya bener,mungkin itu sifat yang tersembunyinya"

"Tumbenan tuh orang" -kata Qila

"Iya bener"-timpal Karina

"Mungkin si Bhanu suka kali sm Keyla"-kata Qila memprediksi

"Iya mungkin Qil bener juga lu"-kata Karina

"Ada ada aja kalian,lagian kan kita baru kenal"

"Cinta ga mandang waktu berapa lama kenalan Key"-kata Qila sok bijak

"Bisa aja lu kutu kampret hahaha" -kata Karina mengejek

"Yee dasar upil kebo" -balas Qila

"Aduh...kepala aku pusing lagi nih"

"Lu kenapa?"-tanya Qila dan Karina serempak

"Canda canda gapapa kok hahahaha"

"Kampret" -ucap Qila dan Karina kesal

                                  •••

IG Author: @Khaie.la (kenal lebih dekat)

Life CompanionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang