A Good Day

2.9K 392 38
                                    

First, i told you to click ☆

.

Play ♪ Winner ㅡ Have A Good Day
(JP or KR version, both have the same meaning, if it was me I'm listening to both, I love both of the version)

I'm sure that this song is a masterpiece from our Mino

.

"Uhm..."

Sesosok gadis bergelung dalam selimut tebalnya, mengernyit saat menyadari sinar Mentari yang mencoba mengintip dari celah tirai jendela. Ia menggerutu, berdecak sebelum akhirnya bangkit dengan surai berantakan.

Lisa menguap, menggosok matanya saat menyadari pantulan dirinya dalam cermin di meja rias tampak berantakan. Matanya masih setengah terpejam saat jemari sang gadis meraba kasur, mencoba menemukan keberadaan ponselnya.

Nihil.

Lagi-lagi berdecak kesal. Lisa hampir turun dari kasur, salah satu kakinya telah mengenakan slippers saat gadis itu menyadari kehadiran orang lain disna. Ia memiringkan kepalanya lucu, berkedip-kedip sebentar saat menyadari sosok pria yang duduk di single sofa dihadapannya merupakan sang kekasih.

"Yaa! Sejak kapan kau disana??"

Sang gadis merungut kesal, namun kekasihnya justru tertawa tanpa suara. Gadisnya tampak sangat lucu saat ini, lucu sekali seperti seekor kucing kecil yang menggemaskan. Entah itu surai pirangnya yang berantakan, atau wajah kesalnya yang menggemaskan.

"Ck

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ck.. Dasar"

Lisa mengangkat tinjunya main-main, namun Mino hanya tersenyum disana. Meleletkan lidahnya sambil menunjuk kepalanya sendiri, oh sial, dia sedang menggoda Lisa. Gadis itu segera berlari menuju kamar mandi, selalu begini, rambutnya yang mengembang di pagi hari selalu menjadi senjata ampuh pemuda itu untuk mempermainkannya.

Splash

Senyum sang gadis lenyap tak bersisa, seiring dengan tetesan air yang menyapa wajahnya. Matanya bengkak, Lisa menggigit bibir. Lingkaran Hitam di bawah matanya enggan beranjak, masih disana, gadis itu menatap pantulan wajahnya di cermin. Menggigit bibir, tangannya mengeratkan pegangan di wastafel.

Kenapa kau seperti ini, Lisa-ya.

Sebelah jemarinya yang gemetar menyentuh pipinya, menarik sebuah senyuman sekalipun ada kehampaan dalam maniknya. Ia menghela nafas, menetralkan debaran jantung dan gejolak perasaan yang bergemuruh dalam jiwanya.

"Nah, which one?"

Gadis itu melompat riang, dua buah pakaian tersampir di atas kasur. Ia terkekeh, harap-harap cemas saat melihat Mino menggigit jari telunjuknya. Pemuda itu sedang berfikir keras, selalu seperti itu gesturnya, Lisa hanya terlalu hapal segala gerak gerik sang kekasih.

♪ Have A Good Day [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang