chapter one

15 1 0
                                    

Suara kicauan burung sedang membangunkan seorang gadis yang masih asik dengan mimpinya. Tetapi itu semua tidak berlangsung lama karena--

"Kia, bangun nak" ucap santi yang sedang membangunkan anak perempuannya. Karena libur panjangnya membuat kia susah di bangunin.

"Hm, bentar lagi" ucap kia tanpa membuka matanya dan mencari cari posisi yang nyaman buat tidur kembali.

"Gak ada, cepat bangun. Hari ini kamu gak boleh telat" ucap Santi agak sedikit menggoyangkan tubuh kia.

       Berbagai cara yang di gunakan untuk membangunkan anak bungsunya. Namun, hasilnya tetap sama, kia belum membuka matanya.

"Kalau gitu, gak usah sekolah" lanjut Santi geram karena ulahnya. Mendengar ucapan mommy nya, terpaksa ia harus bangun dari tidurnya.

"ZASKIAAAAAA" Teriak Santi menggema keseluruh ruangan.

"Apa lagi mom?" Ucap kia kaget dan langsung membuka matanya.

"Ngapain kamu buka pintu lemari, ha?. Mau mandi di dalamnya?" Tanya Santi tidak percaya dengan apa yang dilihat.

"Terus, aku mandinya dimana?" Tanya kia polos dan Santi hanya menggelengkan kepala melihat tingkah anaknya.

"Di samping kamu ada kamar mandi sayang, ngapain buka lemari?" Kiapun tersadar dengan ucapan Santi.
Malu? Pasti, dia saja lupa kalau hari ini adalah hari pertama masuk sekolah, untungnya dia gak lupa namanya sendiri.

"Hehe, mau ambil sabun mom" ucap kia mencari alasan dan meninggalkan Santi yang terdiam di tempat.

"Kenapa bun?, Ko pagi pagi teriak?" Tanya Andi yang tidak sengaja melihat istrinya sedang frustasi.

"Aneh" ucap Santi pelan dan menarik tangan suaminya untuk keluar dari kamar kia.

"Kia, sebentar turun ke bawah yaa, kita sarapan" pesan Santi sebelum keluar. Dan kia hanya berdehem terus nyanyi nyanyi gak jelas dan sempat terdengar nyanyian kia.

Ku kan setia menjagamu
Bersama dirimu, dirimu, oh
Sampai nanti akan selalu
Bersama dirimu...

Setelah selesai melakukan apa yang di suruh mommy, kia pun langsung membenahi tubuhnya dari mengenakan seragam yang bisa dibilang besar dan itu membuat kia kelihatan gendut, dan mengolesi lip tint di bibir yang sesuai warna bibirnya dan yang terakhir menguncir rambutnya menjadi dua dan memakai kacamata bulat besar tapi gak minus, karena mata kia masih sehat.

Tuk tuk tuk

"Hi, mom.., dad..," sapa kia yang baru tiba di lantai bawah dengan penampilannya yang baru yang membuat orang orang yang melihatnya tampak tidak percaya.

"Lah, terus abangnya gak disapa?"tanya bang kevin-kakak kia- dengan tatapan kesal.

"Oh iya, Hi brother" sapa kia dengan nada meledek

"Hahahha, ngapain pakai kek gitu? Mau jadi bahan bully-an di hari pertama?" Canda Kevin yang membuat kia tak suka melihatnya.

"Apa masalahnya dengan abang?" Bantah kia tak terima di ejek ejek sebelum rencananya di mulai.

"Udah udah, makan dulu ntar telat" ucap Andi melerai, selaku kepala keluarga. Dan kiapun duduk bersama keluarga kecilnya untuk menikmati sarapan secara tenang tanpa gangguan kevin.

"Oh ya, mom.., dad.., kia sebentar pergi sendiri aja---" jelas kia sambil menyuapkan makanan ke dalam mulutnya

"Gak, kamu pergi ama abang tertampan dan terhits ini" potong kevin tanpa menatap adiknya.

Where is your heartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang