chapter Three

6 1 0
                                    

Rakha POV

Tempat parkir...

"Gue keknya kenal Ama tuh cewek deh" batin gua sambil melihat seseorang yang gak jauh dari tempat gua berada.

Kenapa gua merasa kalau gua harus memeluknya?, Padahal gua gak tau dia siapa, mungkin itu semua tertutup karena penampilannya, bodo amat dah. Gua benci rasa penasaran ini.

"Hay"

"Hay, udah lama nunggunya?"

"SAYANG"

"Eeehh, y..ya?" Ucap gua.
Sumpah gua kaget.

"Kamu gak denger aku" ucapnya, dan membuat gua mengulum senyum

"Denger, emang tadi bilang apa?" Tanya gua polos

"Lagi liatin apa sih, sampai aku di abaikan?" Ucapnya sambil mencari apa yang sedang gua liat.

"Gak ada, ayo pulang" ucap gua dan langsung memakaikan helm ke kepalanya.

End

Author POV

"Zaskia"

"Ya" ucap kia

"Mau pulang bareng gak?" Tanya orang tersebut dan berharap semoga kia mau

Tin tin

"Maaf, gak bisa" ucap kia langsung meninggalkannya dan berlari ke mobil Kevin.

Mobil..

"Itu siapa dek?" Tanya Kevin dengan nada tidak suka

"Teman"

"Oh"

Hening..

"Btw, udah ketemu ama Rakha?" Ucap kevin memecahkan keheningan

"Udah"

"Terus gimana?, Dia pasti seneng" ucap kevin sambil tersenyum

"Aku gak tau, dan gak pengen tau" ucap kia kesal

"Tumben" ucap Kevin tanpa menatapnya

"Tumben apaan?" Ucap kia beralih menatap Kevin

"Bukannya kamu sangat merindukannya?, Pasti kamu seneng kan ketemu ama dia?, Tapi kenapa kamu kek gak seneng?" Ucap Kevin tidak percaya

"Itu dulu"

End

Zaskia POV

"Eunghh, melelahkan" ucap gua sambil merebahkan tubuh ke kasur king size yang tepat berada di kamar gua.

"Apa itu beneran dia?" Batin gua sambil mengingat ngingat kembali kejadian di tempat parkir

Flashback on

"Kia, apa kamu bakal ninggalin aku?" Tanya seorang bocah siapa lagi kalau bukan Rakha

"Maaf, tapi__"

"Apa tidak bisa kamu tinggal disini?" Tanya nya lagi

Gua merasa sesuatu yang hangat sedang menyelimuti gua, pelukan dari Rakha yang gua tunggu saat perpisahan ini, dan ini terasa hangat sampai gua gak ingin melepaskan pelukannya.

"Cepat kembali peri kecil, aku bakalan kangen ama kamu" ucapnya setelah melepas pelukan dan gua melihat ada cairan bening mengalir dari matanya.

"Iya, aku juga bakal kangen ama bocah yang ada di hadapanku ini" ucap gua sambil tersenyum

"Apakah kamu menangis?" Tanya gua pelan dan mendapat anggukan kecil darinya

"Apa kamu menangis karena aku?" Tanya gua lagi dan dia hanya diam

"Maafin aku, aku berjanji aku akan terus mencarimu" ucap gua sedih tapi tidak menangis, mungkin karena gua semalam menangis terus.

"Angkat kepalamu, aku gak boleh membiarkan mahkota mu jatuh" ucapnya dengan tegas

"Dan aku gak mau melihat bocahku menangis" ucap gua dan langsung mendapat kekehan darinya.

"Aku gak menangis" ucapnya mengelak

"Bohong, Rakha cengeng" ucap gua dan membuat dia kesal

"Terserah" ucapnya kesal, mungkin udah ngambek.

Flashback of

Tes..

Tak terasa air mata mengalir di pipi gua, jika di tanya kembali sebenarnya gua rindu banget Ama dia, rindu candaannya,rindu suaranya, rindu kebodohannnya, rindu perhatiannya dan gua berharap diapun sama seperti gua. Tapi kenyataannya semua ini hanya "bulshit" buktinya dia udah lupa Ama gua dan dia udah mendapat pengganti gua.

"Tuhan, kenapa kita berdua harus terpisah disaat tidak ingin terpisah, dan kenapa harus kembali saat sudah tidak saling mengenal?, Aku merindukannya tuhan"

****************************************

Maaf typo bertebaran~~

Janlup vote n comment

Makasih.

Where is your heartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang