Bagian 10

8 1 0
                                    

Agatha membuka pintu rumah setelah di antar dengan selamat oleh Ray. Agatha berjalan  ke arah kamar berniat untuk membersihkan badan karena badan nya yang sudah lengket akibat makan siang tadi.
Tapi langkah Agatha di hentikan oleh suara wanita separuh baya yang saat ini  terlihat membersihkan sedikit luka di lutut Marsha.

"Agatha"

"iya mah" jawab Agatha berjalan ke arah mamahnya, Agatha mengernyitkan kening nya saat melihat luka Marsha, yang seprtinya itu luka habis bekas jatuh ke aspal jalan.

"kamu kenapa tidak pulang bareng Marsha" tanya mamahnya dengan pandangan menyelidik

"tadi Agatha udah ngajakin Marsha pulang bareng mah,  tapi katanya Marsha mau pulang bareng Devian" jawab Agatha gugup,  Agatha tidak bohong,  tadi saat Agatha mau ke parkiran berniat menunggu Ray,  Agatha sempat menawari bahkan memaksa Marsha untuk pulang bareng.  Karena Agatha selalu ingan dan patuh oleh pesan mamah dan papah nya untuk menjaga Marsha.  Tapi Marsha menolak dan memaksa ingin. Pulang bareng Devian,  apa itu artinya salah Agatha  ?

Mamahnya bangkit dari sofa setelah membersihakan luka dan memberi obat antiseptik kepada Marsha "ikut mamah ke kamar"

"iya mah"

***
Tok tok

"masuk,  tutup pintunya"

"Ada apa mah?  " tanya Agatha,  setelah berjalan Mendekat ke arah mamah nya

Plaakk

Tamparan bunyi nyaring dari mamah nya yang membuat Agatha sempat oleng. Agatha mengusap sedikit darah di dekat bibir Agatha yang sepertinya robek.

"kamu sudah bosan untuk jagain Marsha? " tanya mamahnya dengan nada tinggi

" maaf mah" hanya itu yang bisa di katakan oleh Agatha,  karena Agatha sepenuhnya merasa bersalah karena tidak bisa menjaga adeknya.

Mamah Catrine memandang Agatha dengan tatapan tajam "kamu masih ingatkan, kamu bisa sampai seperti ini karena siapa"

"iya mah,  maafin Agatha,  Agatha enggak bakal ngulangin lagi" jawab Agatha menunduk,  melihat ujung sepatu putih nya.

"kali ini mamah maafin kamu,  tapi awas kalau kamu ngulangin kesalahan sekali lagi"

"makasih mah"

"sekarang kamu keluar" ucap mamah Catrine sambil menunjuk ke arah pintu

"iya mah" Agatha membungkuk, lalu berjalan keluar menuju kamar nya.  Rasanya Agatha ingin mandi dan menyegarkan pikiran nya.

***
Agatha bergelar gelor di kasur karena matanya tidak bisa di ajak kompromi,  dari tadi Agatha sudah berusaha memejamkan mata nya,  tapi mata nya sama sekali tidak mau di ajak bekerja sama. 
Agatha melihat jam dinding keropi di sudut kamar,  jam menunjukkan pukul 12, sudah tengah malam tapi Agatha sama sekali belum bisa tidur.
Agatha menyerah,  keluar kamar berniat untuk mengambil minum, siapa tau dengan tambahan sedikit energi bisa membantu Agatha untuk memejamkan mata nya.
Agatha melewati kamar Marsha yang pintunya belum sepenuhnya tertutup. Agatha masuk, berniat untuk melihat keadaan Marsha.

"sha"

"eh kak Agatha,  masuk kak"

Agatha mendekat,  duduk di samping Marsha yang saat ini sedang mengganti perban.

"sakit yah sha" tanya Agatha melihat sedikit luka goresan kecil di lutut Marsha,  sungguh menurut Agatha itu hanya luka kecil,  luka yang di sebabkan karena jatuh tergores aspal, luka yang mengakibatkan Agatha mendapatkan tamparan di pipi nya.

"engggak kok kak,  ini hanya luka kecil, tadi pasti kakak di marahin mamah kan? " tanya Marsha dengan pandangan kahwatir

Agatha tersenyum "enggak sha, mamah tadi cuman nasehatin kakak"

"bener kak" tanya Marsha lagi sedikit tidak percaya

"iya,  yaudah sekarang kamu tidur ya,  biar luka kamu cepat sembuh" Agatha berdiri membantu menarik selimut untuk Marsha.

"iya kak"

Agatha bertekad besok dia harus lebih ekstra lagi jagain Adek nya,  Agatha tidak mau berkahir mendapatkan tamparan dari mamahnya.  Ini baru mamah nya, apalagi kalau sampai papah nya tau,  bakal habis Agatha di tangan papah nya. 

TBC

Bener deh,  ini maksa buat update  !

Tivani_Rika

Angels Of AffectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang