part 1

8 2 0
                                    


Ini ceritaku saat bersama dia , dia yang sering memperhatikanku , mungkin ceritanya tidak begitu panjang, Cerita di mulai ketika.....

Suatu pagi tukang koran langgananku lewat dan melempar koran, saat aku membaca koran, aku melihat bahwa pendaftaran masuk perkuliahan sebentar lagi, aku pun mengikuti tes tersebut, kebetulan aku memilih universitas yang dekat dengan rumah ku di Jakarta.

Saat sedang di jalan aku melihat pria membawa buku sambil berlari dengan penuh rasa lelah menuju kampus yang ingin kutuju juga , saat sedang tes, pria itu duduk di depan ku, dia melihatiku dengan tatapan yang tidak biasa , kulihat kartu namanya , ternyata namanya adalah Rio.

Aku pun kaget, ternyata ia langsung mengajakku berbicara.

"Pagi mba!"
"Iya pagi"(aku pun membalas)
"Maaf, itu tasnya jatoh"

Akupun langsung mengambilnya.

"Makasi ya udh di ingetin" ( ucapku)
"Iya sama2 , saya Rio, salam kenal hehe"
"Saya Lina , salam kenal juga"(jawabku)
"Tinggal di mana mba?"
"Dekat kok , cmn 10 menit dari sini"
(ujarku)

Sumpah aku pengen bilang "baru kenal udh kepo aja lu" tapi aku tahan sebab menurutku dia anak yang baik, dia lumayan ganteng dan tinggi.
Saat perjalanan pulang aku melihat dia sedang berlari mengejarku yang sudah keluar dari gerbang kampus, dan dia berkata

"Mau pulang bareng gak?"
"Gak usah, makasih, saya biasa jalan sendiri kok" (jawabku)
"Oh yaudah, saya dluan ya!"
"Yauda sana!" (Ujarku)

Anehnya aku merasa ada yang aneh dengan perasaanku saat bertemu dia, saat di kls aku pun merasakan hal yang sama. Esoknya dia mengejar ku lagi dan , ya sudah lah , akhirnya kita pulang bersama, saat di perjalanan dia sering membuatku tertawa , dan senang. Entah kenapa aku senang bila pulang bersama dia , ya walaupun tidak setiap hari, karena mungkin jadwal dia terlalu sibuk dari ku, saat aku sedang jalan jalan di sekitar lapangan , ternyata aku melihat dia sedang bermain bola, ya sudah aku duduk lalu memperhatikannya , entah kenapa beda rasanya saat melihat dia dengan orang lain. Saat setelah dia selesai, aku menghampirinya dan meminta nomer hpnya, lalu dengan cepat ia memberitahu, dan itu membuatku senang , karena kita bisa saling telponan hehehe

Setelah 4 bulan Berjalan, tiba² dia datang ke rumah ku membawa motor, aku heran tidak biasanya dia membawa motor, lalu kita pergi ke kampus bersama.
Ya aku senang sekali karena dia sudah mau mengantarku berangkat hehe..
Saat di perjalanan dia bilang

"Lin, gua mau nanya nih.."
"Nanya apaan, yaelah Rio.. klo mau nanya ya nanya aja atuh"( jawabku)
"Tipe cowok lu kyk gimana?"
"Hmm, ya Biasa lah cmn akhir- akhir ini gua lagi mls pacaran"( ujarku)
"Emangnya kenapa?"
"Semakin hari gua semakin mls buat pacaran mending banyakin temen"(kataku)
"Oh gitu ya.."

Aku tidak heran dia bertanya seperti itu, soalnya setiap kami pergi ke perpustakaan bersama, Rio selalu membaca buku soal cinta-cintaan gitu.
Kata Doni, temannya Rio, Rio naksir sama aku , ya aku agak senang sih, cmn aku mls pacaran , pacarankan ujungnya cuman sakit hati.

Saat pulang kampus, Rio kembali mengajakku pergi menaiki motornya, kita  berjalan- jalan keliling Jakarta, malam pun tiba, Rio mengantarkanku pulang, dan sebelum dia pergi dia berkata

"Lin , gua kan suka ama lu Dari dlu"
"Iya, Teruus?"(tanyaku)
"Ya gapapa cmn ngasih tau aja hehe"
"Oh yauda, gua masuk dlu ya, dah" ( ujarku)

Sebenarnya aku juga ingin bilang "gua jg suka Ama lu" tapi aku tidak berani mengatakannya, sebab aku msh trauma dengan mantanku , ia begitu jahat.

3 bulan setelah kejadian itu kita sudah makin dekat , mungkin bisa di bilang kita pacaran tanpa status, namun tiba-tiba Rio bilang

"Lin , lu mau ga jadi pacar gua?"
"Hmm, gua pikir pikir dlu ya"(jawabku)
"Yauda, jangan lama lama tapi"

Lalu kutolak lah penawaran Rio tersebut, ya memang aku terdengar bodoh, namun aku hanya ingin sahabatan saja dengannya, tidak lebih, aku memang merasa bersalah dan jahat karena telah menolaknya. 2 bulan kemudian Rio memiliki pacar baru, namun ia putus dalam jangka waktu 3 bulan, Rio sering curhat denganku tentang pacarnya tersebut, besoknya kita makan bersama di kantin, namun tiba-tiba ada satu kelas yang kebakaran, kami semua panik , Rio tiba-tiba menarik tanganku dan membawaku ke kelas untuk mengambil tas ku dan tasnya , dia begitu perhatian kepadaku , saat aku sakit minggu lalu saja dia datang membawa buah ke rumahku, dan mungkin yang paling ku ingat dia pernah menyelamatkanku saat aku tenggelam di kolam renang.
Saat pulang dari kampus aku pun bilang ke Rio

"Eh Rio, sebenernya kan gua jg suka Ama lu dari waktu itu"( ujarku )
"Hmm, yauda gimana klo kita..."
"Jadian?, Jadian yauda jadian aja" (kataku)

Ya mungkin agak aneh caranya hehe..
Namun itu lah Rio dia sangat baik dan perhatian padaku, sampai ia tau kapan paket internet ku habis , tempat favorit kita pacaran adalah Gramedia dan tempat makan dekat rumahku, kenapa? , Karna dengan membaca kita bisa menambah hal hal yang baru, dan juga aku dan Rio tidak suka membuang uang untuk hal tidak penting, jadi kita jarang ke mall.

Disitulah kebahagiaan, tidak perlu menghabiskan banyak uang, karna yang mahal belum tentu bisa membuat senang, aku nyaman nyaman saja hingga sekarang , setiap hari berangkat bareng ke kampus , makan bersama di kantin , dan lari pagi setiap hari libur. Opiniku tentang pacaran berubah semenjak aku bersama Rio , Rio berbeda , walaupun ia biasa saja, ia telah membuatku merasa nyaman setiap bertemu.

Mungkin inilah ceritaku bersama dia , kebahagiaan itu Kita yang tentukan sendiri, sekian babai.

-------------------------------------------------------
Thanks to            :
-my fingers
Writer by              :
- gua
Scenario by         :
- pikiran sesaat

=========Believe in yourself, do not listen to other bad words=========

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 27, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

About loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang