23. TERUNGKAP!

696 110 29
                                    

Masih sepi aja nih commentnya 🙁

Ditunggu banget loh comment kalian di chapter-chapter akhir ini.

A lot of commet = Fast update 🙂



🥀







Kini Hayoung sedang tertidur di tempat tidurnya sembari sesekali mengigau sembari menangis.

Wonwoo benar-benar tak tega melihatnya. Terlihat jelas jika Hayoung benar-benar terluka, dan kini luka itu kembali muncul dan membuatnya begitu rapuh seperti sekarang.

Setelah dari cafe tadi, Wonwoo memang segera membawa Hayoung pulang ke rumahnya.

Melihat Hayoung dengan keadaan kacau seperti itu tentunya bunda panik bukan main, khawatir telah terjadi sesuatu pada anaknya.

Setelah Wonwoo membawa Hayoung ke kamarnya, ia pun menceritakan tentang apa yang terjadi tadi pada bunda. Dan tentu saja bunda langsung paham alasan keadaan Hayoung sekarang.

Tadinya bunda sudah hampir menceritakan semua yang terjadi lima tahun silam pada Wonwoo.

Tapi dengan sopan Wonwoo mencegah bunda untuk bercerita.

Bukan bermaksud apa-apa. Ia hanya ingin mendengarnya langsung dari Hayoung. Jika dalam waktu dekat ini Hayoung masih belum siap membuma diri untuk bercerita pun tak apa, Wonwoo tak akan memaksa. Ia akan menunggu sampai Hayoung membuka diri atas keinginannya sendiri.

Hari sudah malam, sebelum pamit pulang Wonwoo meminta izin untuk mengecek keadaan Hayoung terlebih dahulu.

Dan disinilah ia sekarang, memperhatikan Hayoung lekat sembari mengelus sayang puncak kepala Hayoung.

Setelah dirasa Hayoung sudah mulai tenang. Wonwoo pun beranjak dengan sebisa mungkin tak mengeluarkan suara sedikitpun agar tak mengganggu tidur kesayangannya.

"Kamu mau kemana?"

Hanya beberapa langkah lagi sebelum mencapai pintu, langkah Wonwoo harus terhenti karena mendengar suara gumaman Hayoung.

Wonwoo pun berbalik arah untuk mengecek keadaan Hayoung. Dan benar saja, Hayoung sudah membuka matanya dan menatap Wonwoo lembut.

Setelah mengurungkan niatnya untuk keluar, Wonwoo pun menghampiri Hayoung dan duduk di tepian ranjangnya.

"Maaf, kamu pasti kebangun gara-gara aku ya?" tanya Wonwoo lembut sembari mengelus pipi Hayoung.

Hayoung menggeleng lemah.

"Kamu mau pulang?" tanya Hayoung pelan.

Wonwoo berdehem mengiyakan. "Tadinya, tapi sekarang aku bakal pastiin kamu tidur nyenyak dulu sebelum aku pulang."

Kali ini tangan Wonwoo menggenggam tangan Hayoung sembari mengelusnya pelan.

"Maafin aku." ucap Hayoung merasa bersalah.

Wonwoo menunjukkan ekspresi bingungnya tak mengerti.

"Maaf buat omongan aku tadi. Aku-"

"Ssstt.." Wonwoo mencegah Hayoung untuk bicara lebih dengan ibu jarinya yang diletakkan di depan bibir Hayoung.

"Gak perlu dibahas okay, aku tau kamu cuma emosi dan gak bermaksud ngomong kayak tadi."

Hayoung balas menggenggam tangan Wonwoo.

"Bunda pasti khawatir ya?" tanya Hayoung.

Wonwoo menggeleng tak ingin membuat beban Hayoung bertambah.

✔️ CIVIL LOVE (Wonwoo Hayoung) 96 95 Line [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang