Part 4. Itu orang, kenapa?

42 16 10
                                    

"Ver, tuh ayan kalo mau kambuh jangan sekarang, gua malu sumpah." bisik Della.

"Ih, biarin. Suka-suka gua wlee!" balas Veril menjulurkan lidahnya.

"Gua Alfa, hehe," ucap Alfa membalas uluran tangan Veril dengan ramah.

"Alfa? Alfamart? Indomaret mana indomaret?" balas Veril nyeleneh.

"Ada, tuh," ucap Alfa sambil menunjuk ke arah Sasha.

"Hahaha, ko Sasha disamain sama indomaret?" ucap Della.

"Katanya tadi gua alfamart, yaudah indomaretnya Sasha," jawab Alfa.

"Ko gitu?" tanya Veril bingung.

"Biar sama. Kalo gua alfamart masa Sasha toilet umum, kan ganyambung." jawab Alfa.

"Ngomong apaan sih, gua orang, bukan indomaret. Lagian keluarga gua gaada yang punya usaha yang berhubungan dengan indomaret," ucap Sasha sinis.

Alfa menggelengkan kepalanya gemas, "Lo ini lucu ya."

"Ehem," dehem Deri.

"Eh ada orang, perasaan daritadi gua cowo di sini sendiri dah."

"Bodo amat, Al. Oh iya, gua Deri." ucap Deri ikut menjulurkan tangannya.

"Gua Veril, ini kawan gua, yang ini Della, yang ini Sasha," balas Veril sambil menunjuk ke arah Sasha dan Della.

Deri dan Alfa mengangguk sambil nyengir kuda.

Tak lama kemudian, pesanan yang mereka tunggu-tunggu akhirnya datang, mereka langsung menyantapnya dengan lahap.

"Shaa, mau aku suapin ga?" ucap Alfa disela memasukan mie ayam ke mulutnya.

Mata Sasha terbelalak setelah mendengar ucapan Alfa, "Uhuk, uhuk!" ia tersedak.

"Pake sendok semen." lanjut Alfa terkekeh.

"Galucu." ucap Sasha dingin, setelah meneguk minuman di hadapannya.

"Sabar Sha, emang ni congek tokek suka gini, ganjen." ucap Deri.

"Ngapa? Iri kan? Bilang aja mau gua godain juga." balas Alfa santai.

"Gua udah sering bilang, gua kaga doyan gigolo," ucap Deri.

"Udah, makan dulu nanti keselek, mending kalo keselek oppa cogan, gua ikhlas lahir batin." ucap Veril.

Della menoyor kepala Veril, "Lo juga diem aja, nanti mati keselek mampus lo," ucap Della, memang terkadang ucapannya suka tidak disaring dahulu.

"Hahaha, ini nih, cewe alay pengabdi oppa!" ledek Deri.

Veril langsung menunjukan ekspresi tidak sukanya, "Pengabdi Oppa?! Kalo ngomong pake rahang dong! Kalo gasuka, jangan hina hal-hal yang lo sendiri gatau! Tau apasih lo sampe ngomong begitu?!" ucap Veril, ia memang langsung sensitif jika sudah berhubungan dengan Oppa-nya.

Kalian yang merasa fangirls pasti ngerti dong hahaha.

"Duh iya-iya santai aja kali, gua bercanda. Lo lagi pms?" balas Deri.

Mata Veril langsung melotot, terlihat sekali emosinya sedang meluap.

Sasha memegang tangan Veril, "Udah, habisin dulu makannya. Biar cepet pergi,"

"Tapi--"

"Habisin aja." ucap Sasha dingin, ia hanya ingin cepat-cepat pergi dari tempat ini tanpa ada keributan yang terjadi.

Akhirnya Veril menghembuskan napas panjang, memilih makan sambil memandang wajah Deri lekat-lekat. Ia tidak akan terima jika sudah menyangkut tentang 'Oppa Korea' apalagi tadi Deri menyebutnya 'Pengabdi Oppa'.

How Long?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang