3

59 9 0
                                    

Gadis itupun melangkah dengan terburu buru,ia sudah sangat terlambat saat ini.

"Oh tidak ini masalah" batin Noya.

Ia pun mulai berlari kecil menuju lift. Didapati seseorang pria dengan setelan jas hitam yang berantakan berada didalam lift tersebut. Zia pun sontak berteriak memohon supaya pria tersebut bisa menunggu dan tidak menutup pintu liftnya terlebih dahulu.

"Tuan tunggu!" Pekik Zia kepada pria tersebut. Sontak pria yang hampir saja menutup lift itu langsung membukanya kembali.

Zia mulai masuk kedalam lift dan langsung memencet tombol lantai tujuannya. Ia sangat ngos ngosan,nafasnya yang sendari tadi tidak teratur perlahan mulai normal kembali.

"Tuan terima kasih banyak,maaf karna telah merepotkanmu" ucap Zia dengan tersenyum tulus. Pria tadi pun hanya diam dengan wajah datarnya seakan akan tak perduli dengan ucapannya.

"Astaga tuan ini sangat jual mahal bahkan ucapanku tidak dibalas sedikitpun,dasar aneh" ketus Zia didalam hatinya sambil memanyunkan bibirnya.

🖤🖤🖤

Pintu lift pun mulai terbuka lebar. Tak disangka Zia dan pria aneh tadi turun dilantai yang sama. Zia mulai berlari kecil menuju kamar 223 milik wanita ular yang disebut Noya tadi,sedangkan pria aneh itu masuk kekamar nomor 222 yang lagi lagi berdekatan dengan kamar tujuan yang akan Zia bersihkan.

Ia mulai memencet bel dikamar nomor 223 lantas pintu pun langsung terbuka lalu menampakkan sosok wanita dengan umur sekitar 40 tahun. Zia pun mulai masuk kedalam kamar.

"Selamat malam nona,mohon maafkan saya. Saya sudah melakukan kesalahan dengan terlambat,sekali lagi maaf nona" ucap Zia lirih sambil menundukan kepalanya karna merasa sangat bersalah.

"Tidak apa,ini adalah hal yang sepele. saya pasti akan memaafkanmu" balas wanita itu sangat lembut sambil mengusap rambut Zia.

Sontak Zia pun langsung melebarkan matanya melihat kearah wanita tadi. Sungguh ia tidak percaya bahwa wanita ini sangat baik diluar dari perkiraannya. Ia mulai tersenyum lebar sekaligus bahagia mendengar ucapan wanita itu.

"Terima kasih nona,anda sangat baik sekali"

"Kamu sangat berlebihan" balas wanita ini dengan tertawan pelan.

"Tidak nona,saya mengatakannya dengan jujur dari hati. Saya akan segera membersihkan kamar ini,sekali lagi terima kasih nona" lanjut Zia sambil tersenyum tulus kearah wanita itu.

"Baiklah" jawab wanita itu diiringi dengan senyuman.

Sungguh tak menyangka bahwa wanita itu benar benar baik tidak seperti yang diucapkan Noya sebelumnya kepadanya. Semua yang diucapkan Noya sangat bertentangan dengan realita saat ini.

Ternyata benar kita seharusnya tidak menilai seseorang dari kata orang. Terkadang apa yang dibicarakan orang sangat jauh terbalik dari realita aslinya. Sungguh sangat miris ketika semua orang hanya menyimpulkan sesuatu dari tampak luarnya saja sehingga tidak memperdulikan karakter asli dari orang tersebut.

Setelah selesai mengerjakan tugasnya,ia mendapatkan tip dari wanita yang diketahui bernama Felicya itu.

"Sekali lagi terima kasih nona,aku akan segera pergi sekarang. Senang bertemu dengan anda" Zia tersenyum tulus kepada wanita itu sambil membuka pintu lalu keluar dari dari kamar.

Ketika keluar dari kamar,Zia mulai berjalan perlahan dan lagi lagi ketika melangkah ia melihat sesosok pria aneh yang ditemuinya di lift tadi keluar dari kamarnya dengan pakaian dan rambut yang sangat berantakan. Zia heran mengapa pria itu nampak terlihat sangat frustasi namun semua yang terpikirkan dikepala Zia tersebut pun ditepis oleh dirinya sendiri.

"Untuk apa aku memperdulikan pria aneh itu?"

"Oh tidak ini sungguh pembodohan pikiran" lanjut Zia dalam hati sambil menggelengkan kepalanya cepat.

Ia lalu melangkahkan kakinya kembali seolah olah tak perduli dengan pria tadi.

"Hei pelayan,bersihkan kamar ku ini segera dengan cepat" pekik pria itu lantang kepada Zia.

Sontak zia yang sangat terkejut dengan ucapan seseorang itu dan berusaha mencari sumber suara tadi. Dan tak disangka yang bebicara itu adalah pria aneh yang ia temui dilift.

"Maaf tuan,apa anda memanggil saya?" Ucap Zia lirih tak percaya.

"Siapa lagi kalau bukan kamu,bukankah disini tidak ada seseorang pun selain kita?" Pria itu membalas dengan nada mengejek.

"Kita?" Jawab Zia tidak percaya sambil mengecek sekelilingnya. Ternyata benar dilorong tersebut hanya terdapat Zia dan pria itu.

"Tidak usah berakting seolah olah tidak mengetahui semuanya,ambil ini dan segera bersihkan kamarku. Akan ku beri kamu tambahan tip jika pekerjaanmu memuaskan" ucap pria tadi sambil melempar kartu kunci kamar hotel kearah Zia lalu pergi meninggalkannya sendiri.

"Eh tuan tunggu dulu" pekik Zia namun sia sia karna pria itu sama sekali tidak memperdulikannya.

"Ih dasar aneh dan sangat sangat aneh" rutuk Zia pada dirinya sendiri.

Gadis itu nampak kesal namun mau tidak mau ia harus menuruti kemauan pria tadi. Ia harus memastikan semua tamu disini mendapatkan pelayanan yang terbaik.

Ia langsung membuka kamar itu,sungguh kamar itu sangat berantakan dengan pecahan kaca berserakan dimana mana lalu semua barang serta selimut kasur pun tidak berada ditempatnya,semua berceceran dilantai.

"Astaga apa yang dilakukan pria itu dengan kamar ini! bahkan gajiku selama setahun pun tidak akan pernah bisa untuk mengganti semua alat dan barang yang hancur ini. Sungguh pria ini sudah kehilangan akal sehatnya!" Cetus lantang Zia sambil memijit kepalanya sendiri bingung.

Dengan cepatnya ia membersihkan kamar itu dengan sangat hati hati karna sangat takut tangannya terluka oleh pecahan kaca.

"Pecahan kaca ini sangat menakutkan,aku sungguh heran mengapa pria aneh itu memecahkan semua barang ini. Aku yakin ia pasti akan sangat bangkut ketika mengganti rugi semua ini. Sungguh dia sangat aneh" ujar Zia mengoceh kecil sambil membersihkan serpihan kaca itu.

"Aku hampir selesai membersihkan semua ini,tinggal berapa serpihan lagi huft semangat" ucap Zia sambil menyemangati dirinya sendiri.

Setelah selesai mengerjakan tugasnya,Zia menuju kearah kotak sampah dekat sofa untuk membuang serpihan kaca yang telah ia bersihkan tadi,namun tak disangka didalam kotak sampah itu terdapat sebuah sobekan foto. Ia mulai mendekat lalu karna sifat penasarannya yang amat sangat tinggi mendorong ia untuk langsung menyambungkan sobekan tersebut sehingga membentuk sebuah foto yang didalamnya terdapat sepasang remaja muda yang berfoto dengan pose berangkulan mesra.

"Siapa ini?" Teriak Zia terheran heran. Ia benar benar kaget dengan temuan foto tersebut.

"APA YANG SEDANG KAMU LAKUKAN DISANA!" Teriak seorang pria dengan nada tinggi dengan tatapan mengintimidasi.

"Oh tidak ini bencana!"

The foolishness of loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang