4

52 10 0
                                    

Pria itu pergi meninggalkan wanita tersebut dengan tergesa gesa. Ia membuka mobilnya kasar lalu melajukan mobil tersebut dengan kecepatan tinggi. Sungguh tak disangka wanita yang sangat ia cintai bisa menghianatinya dengan taktik yang menurutnya begitu receh.

"Dasar wanita munafik,dengan mudahnya dia menghianati diriku! Dia pikir dengan taktik recehnya itu bisa mematahkan hatiku dengan mudah? Tentu saja tidak semudah itu" ucap Oz sambil sedikit tertawa frustasi.

"Aku sangat gembira pertunangan ini tidak terjadi,tentu saja aku tidak sudi bertunangan dengan wanita tak tahu diri seperti kau Maisa" Lanjut Oz dengan mengeluarkan senyuman devilnya.

Dengan kecepatan diluar batas normal Oz melajukan mobil sport miliknya.

Sebenarnya Oz ingin menuju apartemen milikinya namun sekarang ia mengubah rute perjalanannya karna tidak mau mengingat kenangan dirinya bersama Maisa mantan kekasih Oz di apartemen itu. Ia melajukan mobilnya menuju sebuah hotel milik teman rekan bisnisnya.

Pria bernama lengkap Mosa Osama itu sejak remaja sudah sangat tertarik kepada Maisa. Ia telah melakukan berbagai cara untuk mendapatkan cinta Maisa,namun wanita itu tetap saja menolak cintanya. Tidak sampai disitu saja,Oz tetap bersikukuh agar bisa mendapatkan hatinya dan pada akhirnya Maisa menerima cinta Oz. Mereka sudah menjadi sepasang kekasih selama 5tahun dan pada saat ini Oz yang berniat untuk bertunangan dengan maisa pun harus mengakhiri niatnya tersebut dikarenakan semuanya sudah hancur berantakan akibat ulah Maisa.

Oz bersikap seolah olah tidak terjadi apapun namun faktanya saat ini ia benar benar sangat hancur.

"Aku sungguh lelah" batin Oz dalam hati sambil membuka mobilnya lalu berjalan masuk kedalam hotel. Setelah melakukan check in ia pun bergegas masuk kedalam lift. Oz yang segera ingin menutup lift terhenti karna teriakan seseorang wanita yang bernampilan seperti pelayan itu.

Oz sontak kaget lalu langsung membuka kembali lift yang sembari tadi hampir tertutup. Pelayan itu masuk kedalam lift dengan nafas yang tersengal sengal sambil memencet nomor lantai tujuannya.

"Tuan terima kasih banyak,maaf karna telah merepotkanmu" ucap pelayan itu sambil tersenyum tulus.

Namun Oz tidak menghiraukan perkataan pelayan itu,ia benar benar lelah saat ini.

🖤🖤🖤

Pintu lift terbuka,ia mulai berjalan cepat menjauhi pelayan tadi lalu menuju kamar hotel serta langsung membukanya.

Oz langsung berjalan mendekati kasur serta melempar sembarang tas miliknya dan segera menghempaskan dirinya dikasur.

Pria bermata coklat itu sedang menggerutuki dirinya sekarang. sungguh tak habis pikir bahwa wanita yang sangat ia cintai mengkhianatinya.

Sungguh ia masih tak percaya bahwa Maisa dapat melakukan hal menjijikan itu padanya.

Beralih dari kasur lalu menuju sofa untuk mengambil tas segera ia mengambil foto dirinya bersama Maisa disaat mereka berdua masih remaja.

"Apakah aku seburuk itu sampai kamu tega menghancurkan diriku?"

"Kamu sungguh amatir karna aku baik baik saja sekarang. Tidak ada penyesalan ataupun tangisan untuk kepergianmu,aku sungguh kuat bukan?" Lanjut Oz dengan mata yang berkaca kaca sambil merobek robek foto dirinya bersama Maisa lalu membuangnya dikotak sampah.

Setetes rintihan air mata tak disangka jatuh dari mata sang empu Oz. Bagaimana tidak Oz yang selama ini selalu menyayangi serta menjaga Maisa dengan tulus pun harus mengalami patah hati yang dahsyat seperti saat ini.

Terkadang benar aku hanya perlu mencintaimu sekali untuk mendapat sakit yang berkali kali lipat,kau sungguh kejam bukan?

"Aku benci kamu Maisa!!!" Teriak ia frustasi disertai dengan menghempaskan bahkan melempar barang maupun pernak pernik dikamar hotel tersebut seperti orang yang kehabisan akal dengan brutal.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 12, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The foolishness of loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang