Case No. 14

31 6 2
                                    

Raimi's Riddle
Case No. 14
.
.
.

saat itu ayaka tidak bisa kembali tidur.

setelah terbangun jam setengah satu malam, dan memutuskan untuk menulis sebuah cerita riddle, ayaka tidak bisa kembali tidur.

sudah beberapa kali ayaka berganti posisi tidurnya, tapi tetap saja tidak ada yang bisa membuatnya tertidur. bahkan matanya semakin nyalang tiap detiknya.

ah, ini melelahkan. apalagi dia harus pergi bekerja esok paginya.




pukul 01.45 AM.

waktu yang tertera ketika ayaka mengecek ponselnya.

mungkin pergi ke kamar mandi dan buang air kecil bisa membuatnya tidur begitu pikir ayaka setelah mulai putus asa karena insomnia dadakan yang dialaminya.



ke kamar mandi.



ke toilet.



ah, ayaka jadi teringat cerita riddle yang dibuatnya beberapa saat yang lalu.

sedikit tertawa parau, ayaka tetap melanjutkan niat awalnya untuk ke kamar mandi.

dia mulai menyalakan lampu kamarnya.

tanpa sadar ayaka mendesah pelan tanda kelegaan.

dia, masih sendiri di kamarnya.

bodoh! dia memang sendiri dirumahnya.

lalu, ayaka mulai membuka pintu kamarnya dan satu persatu menyalakan lampu setiap ruangan yang dilewatinya.

ternyata dia masih paranoid dengan cerita yang dibuatnya.








ayaka sudah kembali ke kamarnya, dan dia mulai tersenyum bodoh karena sikapnya sendiri.

dia merasa ketakutan sendiri karena ceritanya. ha ha ha.

bukankah itu terdengar lucu?

apalagi tadi, ketika dia nyaris berteriak karena sebuah manekin yang terjatuh saat dia masih di dalam kamar mandi.

ah, padahal dia sudah meletakkannya di lantai di sudut ruangan, tapi manekin ini tetap saja terjatuh dengan suara sekuat itu hingga ke tengah ruangan.

kan buat, kaget saja.

dan menambah kerjaan untuk meletakkannya lagi ke tempat semula.







lalu, ayaka mulai menutup matanya dan menarik selimut ke sekujur tubuhnya, dan tertidur.

.
.
.

based on true story~

but, i still don't know, this is riddle or not!

now,

i will waiting for your answer.

Raimi's Riddle [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang