Ritual Penobatan Putra Mahkota

118 0 0
                                    

Aku selalu teringat pesan nenek tentang misiku untuk membakar black rose itu dan menyelamatkan desa ini.Aku merenung di kamar seharian tentang misi itu bisakah aku di desa yang penuh dengan kemaksiatan ini?bisakah aku menyelamatkan desa ini dan membunuh ayahku yang kejam itu? kalimat - kalimat itu menjadi renungan - renunangan di kepalaku.

Saat sedang tenggelam dalam renunganku ada suara yang memanggilku tapi aku menghirauhkannya karena aku fokus berfikir bagaimana cara untuk membakar black rose itu dan menyelamatkan desa.Suara itu semakin dekat dan semakin keras.kurasa itu bukan sura manusia atau semcamnya mungkin itu setan suaranya berat dan berkata kepadaku.

"hey gadis kecil jangan kau dengarkan si dewi yang sudah bau tanah itu.nikmatilah nikmatilah keindahan dunia ini lagipula akulah yang kau puja mengapa juga kau menuruti si tua bangka itu"ucap setan

"..........."

"kenapa sekarang kau diam bicaralah hah pengecut sepertimu mana mungkin menyelamatkan desa kau hanya wanita DASAR SAMPAH"

Setan itu langsung menggerayangiku dan melepas seluruh bajuku.ia mulai meraba - raba badanku dan merangsangku.Rasa takut sekaligus rasa geli menggerayangiku oleh setan keparat itu.kemaluanku serasa ditusuk - tusuk sakit sekali.harga diriku dinjak - injak oleh setan keparat ini.Energi yang sangat dahsyat dilampiaskan kebadanku oleh setan ini sehingga aku tidak bisa menahannya dan aku pingsan.

(beberapa saat aku terbangun)

Hal ini terulang lagi dan lagi rasa sakit di kemaluanku dan semakin hari semakin sulit berjalan dan mungkin suatu saat aku akan lumpuh.Si setan keparat itu sudah hilang entah kemana yang ada hanya sebuah selimut yang menutupi badanku.tiba - tiba datanglah sesosok bayangan dari seberkas cahaya matahari yang menembus kamarku,terbentuklah bayangan pria.

"Ana kau tidak apa - apa?"

"siapa kau? bagaiamana kau bisa tau namaku?"

"aku adalah kakekmu"

"bagaimana kau bisa mengatakan begitu?"

"aku adalah dewa matahari yang membantu nenekmu dalam melaksanakan tugasnya andora bukan? "

"sekarang aku percaya kalau kau adalah kakekku"

Berbincangan Ana dengan kakeknya tersebut didengar oleh saudara laki lakinya yang tertua bernama Aiden.lalu Aiden ingin menangkap basah tetapi ia berpikir untuk kedua kalinya bahwa ia merasa tidak mampu untuk melawan seorang dewa apalagi seorang dewa matahari yang merupakan sumber kekuatan alam semesta.Ketidakmampuan seorang Aiden membuatnya melaporkan hal itu kepada ayahnya Antherus.

"ayah,ayah aku menemukan Ana berbicara dengan seorang dewa"

"jangan mengada ngada kau Aiden mana mungkin seorang dewa bisa masuk ke desa kita yang penuh dengan kekuatan magis"

Ayahnya tidak percaya dengan pengaduan Aiden dan membuat Aiden semakin marah akan ketidakpercayaan ayahnya terhdapnya.Lantas ditariklah tangan Ayahnya seperti menarik layaknya seorang pembantu.

"Aiden kurang ajar kau! "

"Sekarang lihat!"

"dasar pengkhianat!"

Melihat hal itu ayahnya langsung mengambil ancang - ancang mengambil tombak sakti miliknya yang bisa membelah 3 gunung sekaligus.Diambil dari punggungnya dan bersiap siap untuk menusuk.

"kakek awas! "(crot)

Tepat mengenai jantung si dewa matahari itu.Tusukan tombak tajam yang biasa membelah gunung dan sekarang membunuh seorang dewa.

"mati kau ancelus! hilanglah dari   peradaban lenyaplah kau"

"dasar pengkhianat kau Antherus kau sudah merubah desaku yang tentram menjadi desa yang penuh dengan sifat dosa dan kejahatan suatu saat kau akan mati dibunuh aku sumpah demi tuhan supaya kau dapat merasakan hal yang sama"

Black RoseWhere stories live. Discover now