eight

534 65 3
                                    

tanpa hyunjin sadari semakin hari tubuh jeongin semakin transparant. Sehingga ia bisa lenyap kapan saja.

Hyunjin tertidur karena efek obat yang diminumnya. Ketika ia bangun ruangannya terasa kosong. Tidak ada jeongin.

Hyunjin berkeliling disekitar rumahnya untuk mencari jeongin, namun usahanya sia-sia, jeongin telah lenyap.

Lembaran buku yang ada diatas meja terbuka, sebuah pulpen berwarna putih menari-nari diatasnya.
'Hyunjin, jeongin masih disini. Mungkin gak lama lagi, jadi jeongin mau kasih 3 permintaan terakhir jeongin buat hyunjin. Ayo manfaatkan kesempatan ini dengan baik hehehe.'

Hyunjin tertawa sedih, ia tersenyum menatap tulisan berantakan diatas buku tersebut

"Permintaan pertama gua, jangan pergi"

"Permintaan kedua gua, jangan pergi"

"Permintaan ketiga gua, jangan pergi"

Hyunjin meneteskan air matanya begitu membaca tulisan jeongin berikutnya.
'Maaf jeongin gak bisa menuhi permintaan hyunjin. Sekarang saatnya jeongin pergi. Nanti kalo jeongin sudah pergi, hyunjin sering-sering bawa teman hyunjin kesini ya biar hyunjin gak kesepian, hyunjin jangan lupa makan ya, kalo hyunjin sakit cepat-cepat minum obat ya :)'

Tubuh jeongin terlihat lagi, namun hanya sebentar. Jeongin tersenyum memamerkan gigi berbehelnya tetapi matanya meneteskan air mata "jaga kesehatan, jaga pola makan, dan yang terpenting jaga perasaan hyunjin buat jeongin ya" sedetik kemudian jeongin lenyap ditelan cahaya.







Tbc.

Hope || HyunJeong [END•] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang