Warning 17+ (maybe)
"Kiss me."
Itu terdengar seperti perintah. Bukan permintaan. Aku membulatkan mataku. Ada apa ini? Ini tak seperti kookie ku yang polos.
"Ba-baby.. Ada apa denganmu?"
Aku berusaha menjauh darinya yang mulai menatapku dengan tatapan yang sulit kumengerti.
"Aku tahu kau pasti tak mau memilikiku seutuhnya. Kalau begitu, cukup tandai aku."
"Sebagai milikmu." sambungnya masih dengan kedua tangan memegang pipiku.
"Memilikimu seutuhnya? W-wow.. Aku akan melakukan itu jika aku sudah mendapat hak atasmu."
Jawabku dengan takut. Ia masih menatapku dalam.
"Aku tahu. Maka dari itu, cukup tandai aku untuk sekarang."
Ucapnya lagi. Aku membeku, saat itulah.
"K-kookie.. Ak- mmmphhh.."
Dia mengalungkan tangannya di leherku. Aku sangat terkejut. Aku membeku. Ini.. Ini ciuman pertamaku..
Tak masalah, karena aku sangat mencintainya. Tapi, apa aku sudah berhak?
Ia menekan kepalaku, lalu memagut bibirku. Aku tak tahu harus bagaimana. Aku tak mengerti. Karena itu, aku hanya bisa diam membeku.
"Ehmmh.."
"Ahn..mh.."
Entah kenapa aku merasa ada yang membuatku bernafsu. Terutama saat kookie mengeluarkan suara seperti itu.
"Taehhmmh.."
Ia semakin melumat bibirku. Aku mencoba membalasnya, akhirnya aku memberanikan diri mengambil alih.
Aku memasukkan lidahku ke mulutnya. Ia menyambutnya dengan gembira.
Setelah beberapa waktu lidah kami bergulat, pasokan udara kami pun habis. Kami melepaskan pagutan bibir kami.
Dan terbentuklah benang saliva diantara bibir kami. Aku mendekat ke bibirnya, dan menjilatnya. Ia tertawa senang. Lalu mencium pipiku, dan berbisik.
"Terima kasih. Aku sangat senang. Ciuman pertamaku kuberikan pada orang yang sangat aku cintai."
Ucapnya seduktif. Aku tersenyum.
"Dan, pembelajaranku tak sia sia."
Ucapnya lagi.
Aku terdiam. 'Pantas saja dia sehebat itu. Dia belajar.. Dan, sebegitu inginnya dia? Sampai belajar dan menyiapkannya dari jauh jauh hari?' aku tersenyum lagi karenanya.
"Aku juga berterima kasih. Dan maaf.."
Ucapku seraya memeluknya.
"Tak apa.. Yang penting sekarang, aku sudah menandaimu. Kau juga, sudah menandaiku."
Jawabnya di pelukanku. Aku tersenyum.
"Ehm.. Sayang, apa kau menginginkan lebih?"
Aku seketika kembali membeku.
"I-ini..."
Ia memegang dan menuntun tanganku, ternyata ia.. Ternyata ia.
"K-kookie!! Ak- aku.."
"Ah... Ehm.. Taehh.."
Terlambat, sekarang tanganku mendarat di dada empuknya. Ia menggerak gerakkan dan meremas remas tanganku.
Sial! Apa ini? Ada yang berdiri di bawahku! Bahaya!
"K-kookiehh.. H-hh-hentikan.."
Aku memohon.
"Baik. Asalkan kamu yang remas dulu. Nanti kusudahi."
Ucapnya. Lalu melepaskan tanganku.
Aku berkeringat dingin. Lalu mulai menyimpan tanganku di dadanya.
"Ah.. Ehn.. Geliih.. Taehhh.. Ahn.."
Ia mulai meracau lagi. Aku takut. Takut. Aku takut kalau aku tak bisa mengendalikan diriku.
Ternyata benar saja. Aku mulai meremas payudaranya. Dan menggoyang goyangkannya.
"Ah.. Taeh.. Ahn.. Geliih.. Ehm.."
Ia terus meracau. Aku tak kuat. Aku tak kuat mendengarnya mendesah lagi. Lalu kulumat bibir mungilnya agar tak mengeluarkan suaranya lagi dan membahayakan dirinya sendiri.
"Ahn... Taehhh..mppphh"
Aku masih meremas payudara kenyalnya. Ditambah dengan melumat bibirnya. Sial!! Di bawahku terasa semakin menegang saja!
"Ahn.. Taeh.. Mph.."
Tbc
Ga suka?
Jangan dibaca.
Vote?
Comment?
Kalo ga pada vomment gakan gw lanjutin

KAMU SEDANG MEMBACA
INCEST •KSJ •KTH
FanfictionKisah seorang kakak gay yang mencintai adiknya sendiri. Padahal adiknya orang yang normal. Akankah ia mendapat balasan cintanya? Warning! • Ada BoyxBoy nya • Incest • Jungkook GS TaeJin Slight √ NamJin √ TaeKook √ JiKook