3rd Chapter : Them

196 31 0
                                    

Note :
Disarankan memutar music video diatas selama anda membaca cerita ini. Baca perlahan, sesuaikan lirik lagu dengan lirik (terjemahan) yang tertulis.
Happy reading! *kiss*

·–·

“Biarkan dirinya lenyap bersama kesedihan, karena kau sudah menjadi milikku.”

•••

Kuroko no Basuke Fanfiction
I'M HERE

- 3rd Chapter : Them (Aomine P.O.V)  -

Kuroko no Basuke©Tadatoshi Fujimaki
Story©Little Butterfly

|| Kise Ryota x Reader x Aomine Daiki || Songfiction || AU || Romance || Angst / Drama || T+ ||

Warning : Typo(s), OOC, EBI ancur, etc.

Kisah ini hanya untuk hiburan belaka, saya tidak mengambil keuntungan materiil dalam menulisnya.

Mohon untuk membaca dengan bijak.

[Butterfly (Prologue Mix) - BTS]

•••

Di antara gugurnya daun merah-jingga, segerombolan bocah ingusan tampak tengah bertanding di lapangan ber-ring pinggir jalan itu, membuat sebuah memori melintasi benakku begitu saja. Sudah lama rasanya kami tidak bertemu, sejak mereka memutuskan untuk memulai hidup baru dengan angkat kaki dari sini.

Yang kuingat hanya Kuroko dan Satsuki saat berpamitan pergi ke Belanda; pasutri baru nikah tak tahu diri yang dengan sengaja menambah beban kerjaan teman lamanya. Aku turut senang jika memang mereka sudah bahagia, tapi mencari sekretaris untuk menggantikan posisi Satsuki bukan perkara gampang.

Jarum di jam tangan menunjukkan pukul 9 dan aku masih dalam perjalanan berangkat ke kantor saat sudah melewatkan meeting yang dipimpin oleh ayahku sendiri. Ponsel di saku tiba-tiba bergetar karena panggilan masuk, ibu jari otomatis bergerak mengangkatnya sebelum dapat kulihat siapa yang menelepon.

“Tuan, Pak Presdir meminta anda pergi ke ruangannya sekarang juga.”

–––

Untrue, untrue
You, you, you

~-~

Aku berdiri sejenak di depan pintu ruangan, lalu mulai mengetuk setelah merapikan seragam.

“Permisi, Ayah, aku masuk,” sepasang kaki ini segera melangkah setelah tanganku membuka pintu meski belum ada yang menjawab.

“Kenapa memanggilku? Oh, ada ibu juga?”

“Anak kurang ajar ini, cepat duduk.”

Menuruti perintahnya, aku mengambil tempat di single sofa yang berhadapan dengan ibu. “Jika ini soal meeting yang tadi, tidak perlu mengundang ibu——"

“Daiki,” ucap kepala keluarga Aomine itu dengan nada berat, “sebentar lagi kau yang menempati ruangan ini, ayah akan segera menyerahkan semua yang menjadi milik perusahaan ke tanganmu.”

Berhenti sejenak, helaan napas panjang itu seolah dapat mengurangi sebagian bebannya yang menumpuk, “Kau punya satu tahun untuk memperbaiki diri agar menjadi pemimpin yang jauh lebih baik dari orang tua ini.”

I'M HERE (Kise Ryota × Reader × Aomine Daiki)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang