Bukit Besak Lahat#3

44 4 0
                                    

Hehe sudah ketiga kali nya aku kesini, tak bosan-bosan rasanya. Entah apa yang kucari ditempat ini, mungkin ada ikatan tersendiri. Kali ini aku datang bersama teman dekatku, entah kami teman atau lebih dari sekedar teman yang pasti aku tak menyukainya jika lebih dari teman. Namanya Slamet tinggal didaerah dekat rumahku, katanya dia ingin mengajakku pergi refreshing karena aku baru saja selesai ujian nasional. Pagi-pagi sekali dia datang kerumahku dan meminta izin kepada ayahku untuk mengajakku pergi. karena slamet juga keturunan jawa dan ayahku juga orang jawa mereka berbicara dengan menggunakan bahasa jawa yang aku sendiri tidak mengerti artinya, akhirnya kami diperbolehkan dan langsung kami berangkat. Kami pergi pada hari jumat saat itu dan saat kami tiba di desa xx sudah waktunya sholat jumat, akhirnya aku menunggu Slamet sholat jumat terlebih dahulu. Cukup lama aku menunggu, aku mencari rumah warga untuk numpang buang air kecil, sampailah aku dirumah nenek-nenek dan permisi dengannya. Ramah-ramah orang disana mungkin karena sudah terbiasa dengan pengunjung yang sering datang kesana, bukit itu juga sudah pernah didaki oleh rombongan dalam acara Populer di salah satu stasiun televisi swasta. Lama aku berbincang dengan nenek itu akhirnya slamet selesai sholat jumat dan kami melanjutkan perjalanan kerumah pak RT. Seperti biasanya kami menitipkan motor kami disana dan membayar tiket masuk kebukit. Sekali lagi saya kesana dengan kondisi sawah warga yang hijau hijau sungguh tenang sekali dipandang, air dari sungai yang bergemuruh. Selama diperjalanan Slamet sama sekali tidak mengeluh lelah mungkin karena dia malu hehe. Disetiap jalur kami selalu bertemu dengan rombongan lain, slamet adalah orang yang ramah dan pandai bergaul, tak jarang dia menyapa setiap orang yang kami temui. Saat dijalur ada satu trek yang tak pernah kulupakan yaitu kayu besar melintang ditengah jalur padahal jalur tersebut sangat curam dengan jalan yang kecil dan disebelah kiri terdapat jurang yang lumayan dalam. Tak terbayang rasanya jika kami terjatuh kesana. Setelah sampai dipuncak, tak henti-hentinya slamet bersukur sampai dia bersujud diatas puncak bukit. Aku mengerti karena dia merasakan hal yang luar biasa saat berada diatas sana, sudah sepantasnya kita bersukur atas nikmat yang tuham berikan, keindahan alam yang tiada duanya. Lama kami berada diatas sana, sampai aku tertidur di rerumputan yang lebat. Kalian tahu rasanya diatas sana? Udara sejuk menyentuh kulit dan ketenangan yang sejati sangat terasa. Sesekali kami mengambil gambar untuk kenang-kenangan. Ada banyak orang yang mendaki hari itu, kulihat juga ada anak-anak kecil yang membawa botol Aqua dari bawah untuk mereka jual diatas. Senang sekali aku berada diatas sana, sampai-sampai kami kesorean. Akhirnya kami memutuskan pulang.karena hari hampir malam slamet meminta nomor orang tuaku untuk dihubungi bahwa kami baik-baik saja dan kami akan segera pulang. Lapar sekali perutku, lalu kami berhenti untuk makan bakso didaerah kota ME. Sungguh hari yang melelahkan.

[Bukan]Petualang.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang