Kau lahir
Menatap bumi, sejernih air
Bercita tinggi
Bermimpi dengan tak terperiMulai menapak cita pada purnawiyata usai
Melangkah, setapak demi setapak dilalui
Kerja gila mumpung muda
Kau korbankan semuaApakah ini cita?
Perbudakan teknologi penyiksa jiwa
Kau kerja,terus kerja
Walau jiwa mu hancur tak tekiraKembali
Kembali pada mimpi
Ketenangan, tanpa sorotan
Tanpa kerja pada titik puncak kejiwaanKini realitas menyapa
Usaha mu terbuang sia
Mimpi dan cita
Ah, tak terjamahlah ia...
KAMU SEDANG MEMBACA
HEAR.
PoetryAku kembali upload karya ini, jangan coba coba untuk plagiat ya sayang...