maybe tomorrow

604 83 18
                                    

"Selamat atas keberhasilan nya tuan Kang"

Daniel tersenyum mendengar nya. Tentu.
Ia sudah bekerja keras,
Orang tua nya pasti bangga.

Daniel mengangguk dan mengucap kan terima kasih sampai akhirnya pria itu pergi.

"Waaah, sekarang kau di atas segalanya Kang Daniel" cletuk Seongwoo, asisten terpercaya nya.

"Kau genius, berbakat, dan sekarang kau sukses besar"

Puji Seongwoo membuat seutas senyuman miring terukir diwajah Daniel. Dia memang sempurna.

"Jangan lupakan ketampanan ku, itu point utama ku" lanjut Daniel dengan percaya diri membuat Seongwoo mendesis tak percaya.

Daniel berjalan menuju ruangan nya, dimana sepanjang lorong terdapat karangan bunga dari perusahaan - perusahaan besar lain nya yang memberi selamat atas keberhasilan Daniel.

Benar,
Muda.
Kaya.
Sukses.
Dan tampan, sangat tampan.

Daniel begitu sempurna sekarang, siapa pun pasti mau menjadi pendamping nya. Ah, bahkan selingkuhan pun mau, mungkin?

Semua akan bertekuk lutut untuk bisa memiliki hati nya.

Ya, Daniel sempurna
Kekurangan nya hanya-

"Kapan kau akan mencari pendamping hidup?" tanya Seongwoo membuat Daniel menghela nafas nya kasar.

Benar, dibalik kesempurnaan sifat nya.
Dibalik ke hebatan otak nya.
Dibalik ketampanan wajah nya.

Ada hati yang rapuh di dalam nya. Ada kisah cinta yang menyedihkan di masa lalu nya. Alasan mengapa Daniel selalu berfikir maju. Karna ada sesuatu yang menyakitkan di belakang nya.

Ingin menoleh, tapi-

Hhhhh
"Biar kan aku sendiri" ucap Daniel saat mereka sudah sampai di ruangan nya.

Seongwoo melihat nya.
Perubahan wajah nya, yang tiba - tiba sendu. Seongwoo ikut menghela nafas. Benar. Bos nya sangat hebat, tapi manusia tidak ada yang sempurna itu juga benar.

Seongwoo mengangguk paham dan beranjak pergi meninggalkan Daniel yang sudah menghilang kedalam ruangan nya.

Daniel.
Butuh berfikir.
Butuh waktu sendiri untuk

Menangis?

Daniel melangkah pelan menuju jendela besar di ruangan nya.

'CEO Kang Daniel'

Tersenyum melihat ukiran indah pada papan nama nya. Ini mimpi nya.

Menjadi sukses,
Menjadi kaya
Di hormati semua orang.
Di segani,

Adalah mimpi Daniel. Tapi

Hhhhh
Daniel menatap langit cerah sambil menghela nafas nya kasar.

Tatapan nya berubah sendu, dan ia sudah lelah seperti ini.

Lelah, merasa sesak sendirian.
Lelah, merasa bersalah sendirian.
Lelah, merasakan kesuksesan ini sendirian.

Dan
Lelah, fakta bahwa meninggalkan nya demi cita - cita sangat lah menyedihkan.

Daniel memegang dadanya yang entah mengapa menjadi sesak. Padahal ia sudah memakai baju yang ukuran nya lebih besar.

Tapi tetap sesak.

"Apa kau bahagia disana?" monolog nya dengan nada yang terdengar begitu menyedihkan.

"Tenang lah Niel, aku akan tetap berada di belakang mu saat kau terjatuh"

Crazy and TracelessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang