cafe 2

308 79 6
                                    

"Ah ahjussi, bagaimana ini aku akan telat"
Sejeong berseru frustasi saat taxi yang ia naiki mogok, ia kembali ke kafe kemarin untuk memesan makanan.

Tapi saat pulang ia harus mengalami ini. Sejeong menatap was was arloji di tangan nya.

Mati lah kau Sejeong.
Sedikit lagi ada rapat dengan presdir disana, tapi Sejeong beresiko telat.

Ia baru saja masuk dan langsung membuat kesalahan.

Kau pasti di pecat.

"Hei kau"
Sejeong menoleh pada asal suara dan bola matanya melebar tak percaya melihat siapa yang datang.

Dia orang yang kemarin.

Namanya?
Sejeong tidak menanyakan nya kemarin.

"Sedang apa kau disini?",
Pria itu. Kang Daniel berjalan mendekat ke arah Sejeong.

Sejeong terdiam, ia menatap mobil Daniel dan tiba - tiba terlintas sesuatu di fikiran nya.

Bisa kah?

" a-aku habis memesan kan makanan dan harus kembali ke kantor tapi taxi nya mogok"

Sejeong berucap frustasi sambil menunjuk pesanan nya yang masih berada di dalam taxi.

Daniel menoleh sebentar dan sedikit terkejut.

Kenapa pesanan nya lebih banyak?

"Jujur pada ku, kau itu karyawan Kang's Group atau kurir makanan? Aku curiga kau bukan karyawan disana"

Daniel memicingkan matanya membuat Sejeong menatap tak percaya.

Dia bilang apa barusan?
Kurir?
Si pria kurang ajar ini.

Sejeong baru akan mengumpat tapi-

"Masuk lah, aku akan mengantar mu. Kebetulan aku akan kesana"

Tidak jadi. Sejeong tidak jadi mengumpat dan tatapan nya malah berbinar mendengar ucapan Daniel barusan.

Tanpa menunggu Daniel berubah fikiran, Sejeong langsung memindahkan pesanan nya kedalam mobil Daniel.

Tanpa sadar saat Sejeong sedang sibuk memindahkan pesanan nya, Daniel sempat memberikan wink pada supir taksi yang memang sudah ia bayar untuk ini.

"Sudah, ayo!" Sejeong sedikit berteriak saat pesanan nya sudah ia susun rapih di kursi penumpang belakang sementara.

Daniel hanya terkekeh pelan dan memasuki mobil nya.

Suasana tiba - tiba hening saat mobil mulai melaju. Daniel sengaja memperlambat laju nya agar bisa sedikit lebih lama dengan gadis ini.

"Coba jika kau menolak tawaran mereka, kau pasti tidak akan khawatir seperti ini kan?"

Sejeong menoleh dan mendengus sebal.

"Aku tau manusia itu makhluk sosial, sulit untuk bertahan hidup sendirian. Tapi kan manusia memiliki pilihan, tidak semata - mata mengikuti alur begitu saja"

Sejeong masih mendengarkan ucapan Daniel.

Benar.
Daniel benar.

"Kadang memilih untuk egois karna harga diri bukan hal yang buruk juga. Dari pada memilih kebersamaan dan berakhir sakit hati"

Sejeong mengusap wajah nya kasar.
Membuat Daniel tertawa pelan dan mengusak rambut Sejeong gemas.

Tanpa sadar mereka sudah sampai di kantor.

Sejeong menatap Daniel ragu - ragu.

"Bagaimana kau bisa masuk? Mau apa kau kemari? Mau bertemu siapa? Ini kan sudah bukan jam istirahat lagi? Kau sudah buat janji memang nya-"

Crazy and TracelessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang