Jalan Langsa

20 0 0
                                    

Jakarta malam ini rasanya lebih dingin.
entah udaranya atau perkataanmu dulu yang bikin menggigil.
Jalan Langsa yang biasa kita lewati rasanya tidak lagi familiar.

Ingatkah kamu?
kalau kamu tidak ingat,
Aku akan mengingatkanmu sedikit.

Kamu lah yang memperkenalkan ku pada jalan ini.
Pertama kali ketika kita masih berseragam putih abu abu.
yang ku tahu,kamu adalah penggemar no.1  martabak yang dijual di ujung jalan itu.
Setelahnya,kamu akan bertengger di Kedai Kopi dan menghabiskan waktu disana.
Aku tidak tahu kenapa kamu sangat menyukai jalan ini.
Yang ku tahu,senyum tak pernah lepas jika kau menapakkan kaki di aspalnya.

Sekali lagi aku lewati Jalan Langsa.
masih sama,sayang.aku masih menggunakan vespa tua.
yang berbeda sekarang,tidak lagi ada wujudmu diboncengannya.
atau suaramu
atau celotehmu minta diturunkan ketika melihat sesuatu yang menarik perhatian

Sekarang,setelah satu dekade berlalu,
kemanakah kamu?

Terkadang aku rindu.
Seperti malam ini,tiba tiba saja dilanda keinginan bertemu.

Dan kini,lihatlah aku.
Mengendarai Vespa tua yang dulu.
Menyelusuri jalan yang sama tapi Tak lagi denganmu.
Apa kamu bersembunyi di jendela-jendela Kedai kopi itu?

Jalan Langsa masih sama,sayang.
Kedai Kopinya
Martabaknya
bahkan bau aspalnya sama

Yang berbeda kita.

Sajak LiarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang